****
“Maafin gue, harusnya bukan lo yang menderita. Harusnya gue yang ada diposisi lo! Tapi, gue janji bakalan selalu jagain lo. Walaupun itu, nggak bisa gue lakuin secara terang-terangan. Namun, gue bakalan selalu ada buat lo,”
~ Orion Angkasa Putra ~***
Hari demi hari. Ara belum sadarkan diri, keadaannya kata dokter kritis. Bahkan, sekarang gadis itu divonis koma untuk waktu yang belum diketahui. Setiap hari, Orion terus diam-diam melihat kondisi Ara. Walaupun dia tahu, itu membuat hari-harinya semakin tak tenang. Namun, dia terus berusaha membuat gadis itu sadar. Seperti sekarang, dia hanya bisa melihat Ara yang masih terbaring lemah di ruang rawat.
Tiba-tiba ada yang menarik tubuh Orion. “Kakak siapa?” tanya orang itu dengan sorot mata tajam memperhatikan Orion yang masih bingung harus menjawab apa.
“Hm.... Kakak temennya Kak Ara, ya?” kata orang itu lagi.
Orion diam. Dia memperhatikan penampilan orang itu yang ternyata seorang gadis berseragam putih biru atau SMP. Tetapi, penampilan gadis itu terlihat sangat tomboy dengan rambut diikat satu dan memakai topi yang dibalik ke belakang.
“Iya,” kata Orion singkat.
“Kenapa nggak masuk aja, Kak?” kata gadis itu memperhatikan Orion yang masih memakai seragam sekolah. “Kakak satu sekolah sama Kak Ara?”
Orion mengangguk. Sedikit tersenyum kepada gadis itu, “Lo siapanya Ara?”
“Gue sepupunya Kak Ara, Nama gue Lovely Ayla Putri. Panggil aja Vely, jangan Love nanti dikira Kakak itu pacar gue,” kata Lovely.
Orion menaikan alisnya, dia tak menyangka bisa bertemu dengan gadis seperti Lovely. “Oh gitu,” Cowok itu fokus melihat keadaan Ara lagi lewat kaca pintu ruang rawat Ara.
Lovely melirik nametag Orion. Dia ingat bila sepupunya sering menceritakan tentang cowok itu. “Jadi Kakak yang namanya Kak Orion Angkasa Putra, si cowok es yang terkenal jago main basket sama nyanyi?”
Orion hanya diam. Sejujurnya dia penasaran, kenapa gadis di depannya itu bisa mengetahui banyak tentang dirinya. Namun, dia sadar memang dia sering ikut lomba musik dan basket di beberapa daerah di Jakarta.
Dia memang dingin, tapi gue yakin dia orang yang baik. Pikir Lovely memperhatikan Orion, “kalau gue ketemu cowok dingin atau cuek kayak dia, gue bakalan jadiin itu tantangan yang akan membuatku mengerti artinya hidup.”
Sesaat kemudian, ada seorang dokter datang yang akan memeriksa keadaan Ara. Saat dokter baru aja masuk, Ara perlahan mulai sadar. Membuat Orion yang ada di luar ruangan tersenyum. Tetapi, gadis itu terlihat seperti orang bingung dengan keadaannya.
Setelah beberapa menit pemeriksaan, dokter itu keluar mengatakan bila Ara mengalami hilang ingatan atau Amnesia. Orion dan Lovely kaget mendengar berita itu.
“Jadi.... Dia amnesia, Dok?” kata Orion.
“Iya, akibat benturan yang cukup keras yang mengenai bagian kepalanya. Membuat Nona Ara mengalami hilang ingatan untuk sementara. Selain itu, ternyata selama ini dia mempunyai riwayat penyakit lemah jantung,” kata Dokter.
“Hanya sementara, kan, Dok? Lakukan yang terbaik buat Kak Ara, berapapun biayanya pasti keluarga Kak Ara bisa membiayainya.” Lovely tanpa terasa mengeluarkan cairan bening membahasi pipinya.Orion terpaku melihat gadis di depannya terlihat sangat sedih mendengar berita sedih itu. Tiba-tiba ada yang datang mengelus kepala Lovely, seraya menenangkan gadis itu dengan lembut. “Lo yang kuat, ya? Ara pasti sembuh, kok,”
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [COMPLETED]
Teen Fiction(Up Rabu & Sabtu) Tak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, sesakit ini kah bila kita di tinggalkan oleh orang yang sangat kita cinta. Mungkin ini sudah jalan cintaku tapi kenapa hatiku merasa sangat sakit dengan kepergiannya yang tak ku san...