6. Cafe Pelangi

2.5K 143 188
                                        






"Secantik apapun dia, untuk sekarang belum ada menggantikan posisi gadis spesial yang sudah mengisi hatiku"

~ Orion Angkasa Putra ~

 Malam hari, Orion di rumah merasa suntuk. Akhirnya, memutuskan untuk pergi ke cafe Pelangi yang merupakan tempat favoritnya di saat dia merasa suntuk. Orion juga bisa menenangkan hatinya bila berada di cafe itu karena dulu itu tempat di mana, dia sering menghabiskan waktu menemani Sagitta yang memang mengambil pekerjaan part time sebagai penyanyi cafe itu.

Orion duduk di salah satu bangku favoritnya bila menonton Sagitta bernyanyi, mata Orion melebar saat melihat seseorang sekarang sedang bernyanyi di cafe itu, yang mungkin menggantikan posisi Sagitta.

Orion mengalihkan pandangannya kepada penyanyi yang sedang bernyanyi, Orion kaget saat melihat orang yang ternyata dia kenal.

"Loh itu bukannya cewek yang dari kemarin gangguin gue terus? Dia kerja di sini sebagai penyanyi?" kata Orion memerhatikan orang yang sedang bernyanyi.

Tanpa Orion sadari, ternyata orang itu melihat sosok Orion yang sedang memperhatikannya. Gadis itu tersenyum mendapati Orion memerhatikannya, setelah bernyanyi gadis itu langsung menghampiri bangku Orion.

"Kak Orion? Kakak lagi nongkrong di cafe ini? Atau jangan-jangan kakak lagi ngikutin aku ya?" kata Gadis itu yang sudah duduk di bangku sebelah Orion.

Orion melotot kesal mendengar ocehan gadis itu, yang selalu mengganggunya. Orion tidak suka bila ada orang yang terus mengganggu tanpa alasan, kecuali bila ada hal yang penting yang berhubungan dengannya.

"Loe gila ya? Mana mungkin gue ngikutin loe, kepedean banget sih jadi cewek!" kata Orion menatap gadis itu.

"Nama aku Ara kak, ingat ya kak nama aku Ara Deandra Khanza, semoga kakak selalu ingat sama aku," kata gadis itu yang ternyata Ara menyenggol-nyenggol badan Orion sambil tersenyum.

Orion yang tak nyaman dengan kehadiran Ara, memutuskan untuk berdiri. Lalu, Orion yang masih kesal dengan Ara mulai emosi mendapati Ara yang masih saja tersenyum kepadanya.

"Ngapain sih loe masih di sini! Loe nggak sadar apa gue nggak nyaman loe ada di dekat gue," Orion berusaha mengusir Ara yang duduk di sebelahnya.

Ara justru semakin tersenyum kepada Orion yang sudah nampak emosi, "Kenapa sih kak? Kenapa sama aku, kakak sinis banget? Apa karena kita baru kenal beberapa hari?" kata Ara menatap tajam ke arah Orion.

"Gue nggak kenal sama loe, dan jangan harap loe bisa dekat sama gue!" kata Orion berdiri lalu meninggalkan Ara.

Namun, sebelum Orion pergi jauh. Ara menahan tangan Orion, membuat Orion menoleh dan menatap tajam Ara yang menahannya.

"Loe dengar nggak sih! Gue nggak mau loe ada di dekat gue!" Orion berusaha menyingkirkan tangan Ara yang menahannya.

Ara yang tak mudah menyerah tetap berusaha menahan Orion. Hingga, Orion semakin kesal dengan tingkah Ara yang menurutnya sangat keras kepala. Dengan terpaksa, Orion yang kesal mencoba melepaskan tangan Ara dengan kasar. Membuat Ara hampir saja terjatuh bila saja tidak ada yang menahannya. Namun, tanpa diduga saat Ara hampir terjatuh seseorang menangkap dan menahan tubuh Ara, membuat Ara tidak terjatuh.

"Kak Aries, " Ara menoleh ke arah Aries yang menahannya sehingga tidak terjatuh.

Orion yang melihat kejadian itu, lalu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

ORION [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang