Gue harus menjaga dan melindunginya. Entah apa yang gue rasain, tapi yang jelas gue nggak mau dia terluka karena gue.
~ Orion Angkasa Putra ~
Siang hari, Orion buru-buru ke rumahnya. Dia ingin mengecek bagaimana keadaan Ara yang masih di rumahnya. Betapa kagetnya saat ia sampai di rumah melihat gadis itu sedang mengobrol dengan Mamanya.
"Mama kok udah ada di rumah?" tanya Orion yang langsung duduk disamping Mamanya.Ara yang melihat kedatangan cowok itu hanya diam. Ia tahu, orangtua cowok itu memang jarang di rumah.
"Wah, anak Mama udah pulang. Maaf Mama nggak kasih tahu kamu kalau hari Mama pulang," kata Olla - Mama Orion.
Pandangan mata Orion sekarang tertuju menatap Ara yang berada di depannya. Ia tak menyangka bila Mamanya sudah terlihat langsung akrab dengan gadis itu, ia juga sebenarnya merasa bersalah atas kejadian yang menimpa Ara.
"Lo udah baikan?" tanya Orion kepada Ara.
Gadis itu mengangguk, ia memang sudah merasa keadaannya membaik. Namun, memang belum sepenuhnya pulih karena ia memang sering sakit bila kehujanan.
"Lain kali ajak teman kamu ke dokter nak kalau dia sakit. Kasihan 'kan kalau cuma di rumah, kamu juga kenapa berangkat ke sekolah bukannya jagain teman kamu, nak?" kata Olla.
"Orion 'kan harus sekolah, aku juga lagi sibuk-sibuknya, Mah. Mama tau 'kan kegiatan aku seperti apa?" kata Orion mencoba membela diri.
"Nggak apa-apa kok, Tante. Ara baik-baik aja kemarin cuma demam biasa karena kehujanan sekarang juga baikan," kata Ara.
***
Sekarang Orion dan Ara duduk di sofa hanya berdua karena Mama Orion pergi untuk bertemu dengan client-nya. Awalnya mereka hanya duduk diam, namun Ara mencoba mencairkan suasana yang beku itu. Ia tahu, bila mereka hanya saling diam keadaan tak kan berubah.
"Maaf ya, Kak. Aku pasti ngrepotin kakak 'kan? Tapi aku beneran nggak bermaksud bikin kakak repot, kemarin beneran ada yang kirim pesan atas nama kakak jadi aku langsung iyain aja," kata Ara.
Orion yang tadinya hanya diam. Sekarang beralih menatap gadis di depannya itu, ia paham semua harus diselesaikan. Ia tak mau ada kesalah pahaman lagi.
"Ya nggak apa-apa, lain kali lo harus cek kebenarannya dulu. Gue nggak mau ada seseorang salah paham mengatas namakan gue, gue nggak pernah kirim ke sembarangan orang," kata Orion.
"Oke, Kak."
"Lebih baik, sekarang gue anter lo pulang. Gue nggak mau orangtua lo khawatir," kata Orion.
Gadis itu diam-diam tersenyum. Dia senang melihat cowok itu tak seperti biasanya yang selalu dingin kepadanya, cowok itu sekarang sudah sedikit menghangat. Ia bahagia melihat perubahan cowok dingin itu.
Aku bahagia melihatnya yang sekarang, entah apa yang aku rasakan. Tetapi, hatiku berdetak lebih kencang saat bersamanya, kata Ara dalam hati.
Orion terdiam. Entah kenapa ia merasa ada yang berbeda dengan gadis di depannya itu. Ada sesuatu yang sepertinya gadis itu sembunyikan, tapi ia tak tahu apa itu. Namun, entah kenapa mengingat kejadian kemarin ia ingin melindungi gadis itu. Karena, sekarang Orion tahu bila gadis di depannya itu juga menjadi objek si peneror yang selalu membuatnya gelisah. Salahnya sendiri sudah melibatkan Ara, namun tak sepenuhnya salahnya karena gadis itu memang selalu berusaha mendekatinya secara terang-terangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [COMPLETED]
Ficțiune adolescenți(Up Rabu & Sabtu) Tak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, sesakit ini kah bila kita di tinggalkan oleh orang yang sangat kita cinta. Mungkin ini sudah jalan cintaku tapi kenapa hatiku merasa sangat sakit dengan kepergiannya yang tak ku san...