Mars ngapain duduk sama cewek itu?
Orion memperhatikan percakapan antara Mars dengan Ara. Entah kenapa dia merasakan ada sesuatu yang membuatnya aneh, hatinya merasa tak suka melihat mereka berduaan. Namun, dia berusaha tak memperhatikan walaupun matanya tak bisa berhenti mencuri pandang ke arah keduanya.
Ish kenapa gue kayak gini sih? batin Orion.
Cowok itu mulai fokus lagi pertandingan basket itu, dia tak mau konsentrasinya terpecah hanya karena melihat seseorang yang selalu mengganggunya selama beberapa hari belakangan ini. Banyak teriakan mengeluh-eluhkan orion dan yang lain.
"Yoyon, semangat!" teriak Aquila dengan semangat mendukung teman sekelasnya itu.
Ternyata di sebelah gadis itu ada seseorang yang menatap tajamnya. Aquila hanya tersenyum tahu, bila cowok yang di sampingnya itu memang tak terlalu menyukai bila dirinya mendukung Orion. Tapi, dia harus mendukung teman sekaligus sahabatnya dari SMP walaupun dia tahu Orion sekarang sudah berubah dingin tidak sehangat dulu.
"Biasa aja kali teriakannya, mending lo sekarang ikut gue!" kata Esther menyentuh hendak menarik lengan Aquila.
Namun, gadis itu dengan cepat menghindari Esther. Dia tahu, cowok itu pasti akan menyuruhnya dengan semena-mena lagi seperti biasanya. Aquila memang masih harus menjadi asisten pribadi Esther, tetapi dia juga harus memberi dukungan kepada Orion yang selama ini baik kepadanya.
"Please Kak, untuk kali ini gue nggak bisa nurut sama Kakak. Gue lagi dukung Orion, dia juga mewakili sekolah kita, Lo harus ngerti dong!" kata Aquila menatap tajam Esther.
Esther mendengkus kesal mendengar pernyataan Aquila yang sudah berani menentangnya. Dia merasa iri melihat gadis itu sangat mendukung cowok lain, dia tahu Orion sudah berteman dengan Aquila sejak SMP. Tapi, entah kenapa dia mempunyai perasaaan bila gadis yang diam-diam suka itu lebih mementingkan cowok lain dibanding dirinya.
"Lo suka Orion?" Esther mengucapkan sebuah kalimat yang tak bisa ditahan, dia sangat penasaran kenapa Aquila selalu lebih mementingkan Orion ketimbang dirinya.
Gadis itu menoleh ke arah Esther. "Terserah Kakak aja mau anggap gue gimana ke Yoyon, yang jelas sekarang gue fokus dukung dia demi Galaksi."
Esther yang kesal dengan sikap Aquila langsung mendengkus kesal, dia memutuskan untuk pergi meninggalkan gadis itu yang terus saja mendukung Orion. Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Esther yang masih kesal dengan sikap Aquila.
"Kak Esther harus sabar, Qila emang gitu kalau menyangkut cowok es itu. Nggak tahu kenapa Qila segitu pedulinya sama cowok itu." Orang itu mencoba membuat Esther tenang karena Esther terlihat sangat kacau.
"Alpha?"
"Biarin aja Qila dukung Orion, dia nggak mungkin ngelakuin hal yang aneh kok," kata Alpha.
Dari kejauhan seorang gadis memperhatikan percakapan Esther dan Alpha, dia tahu mereka sedang membicarakan tentang Aquila yang semangat mendukung Orion.
Keliatan banget Kak Qila perhatian banget sama Kak Orion sampai dia rela cuekin Kak Esther yang terlihat jelas cemburu liat dia semangatin Kak Orion, batin Ara.
Mata Ara tak bisa lepas untuk memperhatikan Orion yang sedang bertanding. Dalam hatinya dia terus melihat cowok itu, cowok yang selalu membuatnya ingin mengenalnya lebih jauh. Entah ada magnet apa yang membuatnya ingin mengetahui semua tentang Orion.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [COMPLETED]
Teen Fiction(Up Rabu & Sabtu) Tak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, sesakit ini kah bila kita di tinggalkan oleh orang yang sangat kita cinta. Mungkin ini sudah jalan cintaku tapi kenapa hatiku merasa sangat sakit dengan kepergiannya yang tak ku san...