Dia baik, idaman semua cewek, tapi kenapa hatiku tak bergetar saat di dekatnya.~ Ara Deandra Khanza ~
Ara sadar dari pingsannya, dia kaget saat menyadari dirinya ada di ruang UKS. Dia melihat sekelilingnya, di sana ada seseorang yang berdiri memperhatikannya.
"Kak Mars? Kok aku bisa di sini ya, Kak?" kata Ara.
Ara berusaha bangun, namun kondisinya belum stabil. Mars mencegah gadis itu untuk bangun, dia tahu kondisi gadis itu masih lemah.
"Lo jangan gerak dulu, Ra. Lo istirahat aja," kata Mars.
Dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan Ara dan Mars, dia merasa kesal karena Mars sangat perhatian kepada Ara.
"Ish Mars kok perhatian banget sama Ara, kalau sama gue aja cuek. Apa Mars suka sama Ara?" kata Seseorang itu mengintip dari jendela UKS.
"Lo cemburu? Ngapain cemburu? Cewek itu bukan tipe Mars," gerutu Seseorang yang tiba-tiba sudah ada dibelakang orang itu.
Orang itu menoleh kaget, dia tak sadar bila ada orang yang mendengar kata-katanya yang melihat kedekatan Mars dan Ara.
"Orion, kok lo tiba-tiba ada di sini?" kata gadis itu memperhatikan cowok itu.
"Gue cuma mau manggil Mars, soalnya tadi dicariin guru. Nggak usah ngintip langsung masuk aja, Ursa," kata Orion berlalu meninggalkan Ursa yang masih terdiam.
Ursa heran, dia tak menyangka bila cowok dingin seperti Orion mengetahui namanya.
"Kirain gue, dia nggak tahu nama gue. Banyak cowok dingin di sekolah ini, sekolah ini koleksi murid cowok dingin kali ya?" kata Ursa.
"Lo ngapain di sini? Bel masuk udah bunyi, ayo masuk kelas." Seseorang menarik tangan Ursa untuk ikut dengannya.
"Ish, Zie biasa kali nggak usah narik-narik gue. Tangan gue sakit kali," kata Ursa.
"Keburu guru datang, nanti kita dihukum. Ngapain juga lo ngeliatin cowok kaya Mars sama Orion, Lo naksir mereka?" kata Kenzie menatap penasaran kepada Ursa yang terlihat sering memperhatikan Mars.
"Nggak, biasa aja."
***
"Mars, ayo udah masuk. Dia baik-baik aja, kan? Dia pasti cuma modus biar ditolongi sama lo!" kata Orion.
Ara menatap kesal ke arah Orion, padahal dia melakukan semua yang diperintahkan Ferly dan Emsani karena ingin mendapat perhatian cowok itu. Namun, cowok itu tak pernah dengan semua perhatian yang dia berikan.
"Aku udah nggak apa-apa kok, Kak Mars bisa balik ke kelas. Nanti Kakak ketinggalan pelajaran, tenang aja aku baik-baik aja," kata Ara.
"Ya udah, kalau gitu gue tinggal ya, Ra," kata Mars.
Ara tersenyum, dia tak menyangka bila cowok itu mau menolongnya. Yang dia tahu, cowok itu sebelas dua belas dengan Orion.
"Makasih ya Kak, udah nolongin aku," kata Ara.
"Iya sama-sama,"
Mars meninggalkan gadis itu yang masih terlihat lemah, dia sedikit melirik Orion yang ada disampingnya.
"Lo nggak cemburu kan, Rion? Gue tadi kebetulan lewat jadi gue refleks nangkap si Ara waktu pingsan," kata Mars.
Orion terdiam. Dia memang tak mau membahas hal yang tak penting, apalagi yang menyangkut tentang gadis yang bernama Ara. Yang beberapa hari ini, selalu menganggunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [COMPLETED]
Teen Fiction(Up Rabu & Sabtu) Tak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, sesakit ini kah bila kita di tinggalkan oleh orang yang sangat kita cinta. Mungkin ini sudah jalan cintaku tapi kenapa hatiku merasa sangat sakit dengan kepergiannya yang tak ku san...