"Hati gue bergetar, di saat dia ada di samping gue. Perasaan apa ini? Apa perasaan ini seperti yang pernah gue rasain dulu saat aku berada di dekat cinta pertama gue,"
~ Aries Pradipta ~
"Tunggu, loe nggak usah lanjutin. Loe balik ke kelas aja Ara Deandra, bentar lagi bel istirahat selesai, " Seseorang menyuruh Ara untuk tidak melanjutkan menyanyi di tengah lapangan.
Ara bingung kenapa seseorang itu bisa tahu namanya, orang itu langsung tersenyum. Lalu, orang itu menunjuk nametag Ara seperti tahu apa yang ada dipikiran Ara.
Mendengar perintah itu, Ara sedikit melirik kakak kelasnya yang menyuruhnya bernyanyi. "Tapi kak, aku masih harus nyanyi sampai jam pelajaran selesai. Nanti kakak yang di sana marah sama aku," Ara melirik Orion yang masih setia melihatnya.
"Nggak masalah, tenang aja biar dia nanti gue yang urus," Orang itu tersenyum manis kepada Ara, Ara menuruti perintah orang itu.
"Makasih ya kak..." Ara berhenti karena dia tak mengetahui nama orang itu. Namun, Ara matanya mencari nametag orang itu.
"Nama gue Aries Pradipta, " kata Aries tersenyum sambil memperkenalkan diri kepada Ara.
Orion yang mendengar perkataan itu langsung kesal. Namun, Orion berusaha tak menghiraukan apa yang dia dengar. Orion menahan Ara yang hendak pergi dari lapangan. "Hei, loe mau kemana? Loe belum selesai nyanyi seperti apa yang gue perintahin tadi! Loe mau lari dari perintah gue!" Orion menatap tajam Ara dan menahan tangan Ara.
Ara berbalik, lalu menatap Orion yang sepertinya sedang marah. "Aku nggak mau lari kok kak, aku udah disuruh istirahat sama kak Aries, " kata Ara menatap Orion.
Orion melirik ke arah Aries, Aries langsung menghampiri Orion yang nampak kesal kepadanya.
"Gue yang nyuruh, ada yang salah? Atau loe mau ngajak gue ribut lagi seperti dulu!" kata Aries menatap Orion.
Orion diam, dia mengepalkan tangannya diam-diam karena Aries yang menjadi penghalangnya. "Ries, gue nggak pernah ngajakin loe ribut tanpa alasan, kenapa loe selalu ikut campur urusan gue," Orion pergi meninggalkan Aries yang masih berdiri menatap kepergian Orion.
Aries tersenyum ke arah Orion. Orion sengaja menahan amarah di depan Aries. Namun, Aries tahu Orion selalu kesal melihatnya menghalangi apapun yang Orion lakukan.
Gue tahu, loe masih emosi tiap ketemu gue Rion, tapi gue dulu nggak ada maksud bikin persahabatan kita rusak, batin Aries memerhatikan kepergian Orion yang semakin menjauh.
Ara menghampiri Aries, setelah mengetahui kepergian Orion yang selalu membuatnya sial.
"Kak Aries nggak dimarahin sama kakak yang tadi kan?" kata Ara yang ternyata kembali menghampiri Aries.
Aries tersenyum kepada Ara yang nampak perhatian kepadanya. Hatinya bergetar saat menatap mata Ara yang baru dia temui.
Hati gue bergetar, di saat dia ada di samping gue. Perasaan apa ini? Apa perasaan ini seperti yang pernah gue rasain dulu saat aku berada di dekat cinta pertama gue, batin Aries masih menatap Ara yang ada di sampingnya.
Ara yang melihat Aries hanya diam, langsung melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Aries. Membuat Aries tersadar, "Iya Ra, ada apa?" Aries menatap Ara bingung.
"Nggak apa-apa kak, tapi kakak nggak apa-apa kan? Soalnya, tadi aku tanya malah senyum-senyum gitu," kata Ara kepada Aries yang masih bingung menatap Ara.
"Gue nggak apa-apa kok Ra, nama loe Ara kan?" Aries menanyakan kebenaran nama Ara.
Ara tersenyum kepada Aries yang sedari tadi ramah kepadanya, "Iya kak, nama aku Ara Deandra Khanza, tapi karena kepanjangan jadi nama belakangnya di singkat jadi "K" doang," Ara menjelaskan namanya kepada Aries yang nampak penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [COMPLETED]
Teen Fiction(Up Rabu & Sabtu) Tak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, sesakit ini kah bila kita di tinggalkan oleh orang yang sangat kita cinta. Mungkin ini sudah jalan cintaku tapi kenapa hatiku merasa sangat sakit dengan kepergiannya yang tak ku san...