53. Menemukan Sesuatu ( Kecelakaan )

1.3K 65 45
                                    

Maaf aku harus menjauhimu. Padahal, sebenarnya aku ingin selalu berada didekatmu
~ Ara Deandra Khanza ~

***

Ara sekarang berada di Cafe Pelangi. Dia tidak sendiri di sana, melainkan bersama dengan seorang yang sangat dekat dengannya. Menjadi tempat berbagi rasa. Ya, orang itu adalah Virgo. Cowok itu mengetahui semua tentang Ara dan Sagitta. Virgo sudah Ara anggap sebagai Kakaknya sendiri.

"Lo nggak dimarahin sama Mars ketemu gue di sini, kan, Ra?" tanya Virgo takut bila Mars mengekang sahabatnya itu.

Ara tersenyum. Mars yang merupakan tunangannya itu memang selalu bersikap baik, bahkan mungkin terlalu baik untuknya. Sampai dia tak tega bila suatu saat nanti, mungkin saja dia menyakiti cowok itu. "Kak Mars pengertian, dia nggak mungkin marah sama aku, Kak. Tenang aja, semua baik-baik aja, kok."

"Syukurlah kalau gitu, oh ya, lo kok sekarang kayak nggak pernah ikut ekskul musik lagi, sih, Ra?" kata Virgo.

"Aku memang sengaja ngurangin ikut ekskul musik demi kesehatan aku, Kak. Kakak tahu 'kan aku emang sebenarnya nggak boleh kecapean," kata Ara.

"Tapi, gue lihatnya lo kayak sengaja menghindar ketemu Orion."

"Nggak kok, Kak. Aku emang nggak harus ketemu Kak Orion, kan? Aku juga udah nggak ada urusan sama dia, lagian soal pesan Kak Sagitta udah selesai." Ara mengingat bila dia sudah menyampaikan apa yang dia harus sampaikan kepada Orion.

"Ya udah, kalau gitu. Gue ijin ke toilet bentar ya," pamit Virgo lalu meninggalkan Ara.

Ara duduk sambil memperhatikan sekeliling. Dia tersenyum, karena Cafe yang menjadi tempat kerjanya itu selalu ramai. Cafe favorit anak-anak remaja yang setiap malam minggu menghabiskan waktu di luar rumah. Di sana memang sangat nyaman.

Tanpa sengaja, dia melihat handphone Virgo bergetar, lampunya berkedip-kedip. Awalnya, Ara tak berminat melihat bahkan memperhatikan benda itu. Namun, smartphone itu terus bergetar membuatnya tak nyaman. Akhirnya, gadis itu mencoba melihatnya, tetapi tanpa diduga saat dia mencoba membuka ponsel itu dia menemukan sesuatu yang membuatnya kaget.

Matanya membulat setelah mengetahui hal yang selama ini ditutupi oleh orang yang sangat dia percaya. Saat Virgo mendatanginya lagi, dia berusaha bersikap biasa aja, walaupun dia tahu sebuah rahasia.

"Udah malam, Ra. Mending kita pulang dulu, yuk," kata Virgo.

Ara mengangguk. Dalam perjalanan dia hanya diam memperhatikan pemandangan yang ada dari kaca mobil Virgo. Banyak hal yang gadis itu pikirkan setelah menemukan fakta baru.

Aku harus mencari bukti lebih banyak lagi, biar semuanya lebih akurat. Ara membatin sembari memperhatikan Virgo yang sibuk menyetir mobil.

***

Orion tersenyum. Dia membaca sebuah novel yang sengaja dia temukan di area sekitar lapangan basket. Dia mengetahui siapa pemilik novel itu, di sana ada ; nama pemilik novel, tanda tangan dan tanggal dibelinya novel tersebut. "My Ice Boy" karya penulis wattpad "PitSansi". Ya, cowok itu sedikit demi sedikit membaca novel itu.

"Sejak kapan kamu suka baca novel, Rion?" kata Aluna tiba-tiba ada di samping Orion yang sedang berbaring di ranjangnya.

"Lo kenapa selalu aja masuk tanpa ijin, sih, Lun!" Orion kesal melihat sepupunya itu sudah duduk manis tersenyum kepadanya.

"Habisnya kamar kamu selalu terbuka, jadi aku masuk aja, deh," kata Aluna. Dia memperhatikan novel yang dibaca sepupunya itu, "wah, itu kan novel bestseller, keren banget lho ceritanya. Mirip kayak kamu tuh Rion karakter cowoknya."

ORION [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang