29. Menunggu

1.2K 73 26
                                    


Seberapa banyak dia menyuruhku menjauh, namun tanpa aku sadari aku justru ingin selalu berada didekatnya.

~ Ara Deandra Khanza ~

Hari senin, semua anak-anak SMA Galaksi seperti biasanya melakukan kegiatan rutin mereka yaitu upacara. Jujur, banyak siswa-siswi yang tak menyukai upacara. Namun, itu sudah kewajiban mereka setiap senin pagi.

Seorang gadis melihat ke arah yang membuatnya tersenyum. Ya, dia memandangi sosok dingin yang berdiri gagah di tengah lapangan. Walaupun, cowok itu selalu bersikap dingin kepadanya namun entah kenapa Ara tak pernah melepas pandangannya dari arah Orion – cowok terdingin di SMA Galaksi.

Seberapa banyak dia menyuruhku menjauh, namun tanpa aku sadari aku justru ingin selalu berada didekatnya, kata Ara dalam hati sambil mengikuti upacara yang sedang berlangsung.

***

Siang hari, tepatnya saat bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Ara entah kenapa sekarang sangat senang dan terlihat terburu-buru merapikan bukunya untuk dimasukan ke dalam tasnya. Kedua sahabat Ara nampak penasaran kenapa Ara terburu-buru dan senyumnya terbit dengan bahagiannya.

"Ra, lo keliatan seneng banget, sih? Lo habis dapat undian berhadiah ya?" kata Beby seakan meledek Ara.

Ara tersenyum, lalu dia menunjukan sebuah pesan yang ada di handphone-nya kepada kedua sahabatnya itu. Mata kedua sahabatnya itu seakan mau copot melihat isi pesan itu.

"Itu seriusan Kak Orion kirim chat ke lo, Ra? Lo yakin?" tanya Cherry sembari melihat isi pesan itu dengan seksama.

"Iya, Ra. Pantesan aja lo keliatan senang banget, sukses ya Ra. Gue nggak nyangka Kak Orion ngajak lo ketemuan kayak gitu," kata Beby.

"Aamiin.... Aku duluan ya," kata Ara langsung pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu dengan senyum sumringah.

Gadis itu sekarang sudah sampai di tempat yang dia tuju, tepatnya sebuah taman yang tak jauh dari sekolahnya. Perasaannya sekarang campur aduk, yang jelas ia sangat senang saat cowok yang selama terkesan dingin mengajaknya bertemu.

"Semoga ini pertanda baik, jujur aku masih nggak nyangka soal ini. Tapi, aku berharap Kak Orion nggak ngerjain aku," kata Ara duduk di sebuah bangku yang ada di taman itu.

Ara terus menunggu kedatangan Orion, dia yakin bila cowok itu tak pernah mengingkari janjinya. Karena, gadis itu tahu sifat Orion dari buku diary yang sekarang ada ditangannya.

Namun, sekarang sudah hampir dua jam dia menunggu kedatangan cowok itu tak kunjung menunjukan batang hidungnya. Pikiran gadis itu sekarang dipenuhi banyak kemungkinan tentang Orion, namun dia tak berpikiran negatif tentang cowok yang ingin dia dekati karena sebuah misi.

Langit mulai gelap tanpa Ara sadari, bukan gelap karena hampir malam. Namun, langit gelap mendung menyelimuti cuaca yang mulai berubah. Setitik air mulai turun dari langit, gadis itu tetap menunggu kedatangan Orion yang sampai sekarang belum datang. Dia tak mau menyerah menunggu kedatangan cowok itu apapun hasilnya, walaupun dia harus mendapatkan kata pedas lagi dia akan menerimanya dengan ikhlas.

Kak Orion pasti datang! Pikir Ara yang masih setia duduk menunggu Orion.

***

Disisi lain, kedua sahabat Ara baru saja selesai mengikuti ektrakurikuler musik. Namun, mereka kaget saat melihat seorang cowok baru saja selesai ekstrakurikuler basket, setahu mereka cowok itu sedang bertemu dengan Ara.

"Cherr, itu 'kan Kak Orion? Bukannya harusnya Kak Orion lagi ketemu sama Ara, ya?" kata Beby melihat ke arah Orion.

"Iya, Beb. Atau jangan-jangan Kak Orion nggak jadi ketemuan sama Ara?" balas Cherry.

ORION [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang