"Kenapa gue harus berurusan dengannya, tapi gue justru merasa seperti ada yang dia sembunyikan."
~ Orion Angkasa Putra ~
Orion turun dari Rooftop. Karena, dia sudah mendengar bel masuk berbunyi. Dia sudah sedikit tenang hatinya, walaupun jujur dia penasaran siapa yang selalu menerornya. Dia mengikuti pelajaran seperti biasanya, selalu masuk ke dalam otaknya dengan mudah dengan kecerdasan yang berbeda dengan siswa-siswi lain.
Jam istirahat, Orion berpikir untuk pergi ke perpustakaan sebelum Mars mengajaknya ke kantin. Tanpa sengaja, Ara melihat Orion memasuki perpustakaan dengan tergesa-gesa. Kemudian dia memutuskan untuk menyusul Orion karena penasaran apa yang akan Orion lakukan?
Kak Orion kayaknya buru-buru banget masuk ke perpustakaannya? Dia mau ngapain ya? Batin Ara mengikuti Orion secara diam-diam.
Ara duduk di bangku yang sedikit jauh dari posisi Orion, karena dia tak mau Orion melihatnya. Dia memerhatikan Orion yang sedang membaca buku dengan santainya, Orion terlihat sangat serius membaca sebuah buku yang Orion ambil dari salah satu rak buku di perpustakaan.
Ternyata kak Orion cuma mau baca buku? Dia selalu terlihat fokus saat membaca buku, bahkan sifat dingin dan juteknya hilang, batin Ara.
Ara tersenyum melihat Orion yang terlihat sangat berbeda, biasanya Orion nampak menakutkan. Namun, sekarang dia lebih menarik saat diam tanpa menampakan tatapan tajamnya.
Benar apa yang seperti aku baca di diary, kak Orion sebenarnya baik. Hanya, mungkin dia menutupinya dengan sikap dinginnya. Batin Ara mengingat dia pernah membaca diarynya.
Ara terus memandangi Orion yang duduk di lantai, Orion yang merasa ada yang memerhatikannya menoleh ke kanan dan kiri, Ara yang tak ketahuan memerhatikan Orion langsung menutup wajahnya dengan buku yang dia ambil asal tanpa melihat judulnya
Orion berdiri, dia merasa ada yang aneh saat melihat seseorang yang tak jauh darinya sedang menutup wajahnya dengan buku dengan posisi yang terbalik.
Tuh orang kenapa baca bukunya kebalik gitu? Aneh banget? Batin Orion lalu menghampiri orang itu.
Ara gugup saat merasa Orion berjalan semakin mendekat ke arahnya, dia berharap Orion tidak menghampirinya. Namun, firasat Ara benar. Karena Orion sudah berada di sampingnya, mengambil buku yang dia gunakan untuk menutupi wajahnya.
"Lo? Lo lagi!" kata Orion yang sudah menarik buku itu dan melihat Ara lah yang memerhatikannya sedari tadi.
Ara yang merasa tercyduk hanya tersenyum malu, Orion menatap tajam Ara seperti ingin memangsa Ara. Orion tak nyaman, bila ada yang melihatnya tanpa sepengetahuannya.
"Gu kan udah bilang sama lo! Jangan deketin gue! Lo budeg ya!" kata Orion sedikit menaikan nada bicaranya.
Ara yang mendengar perkataan Orion hanya diam, dia ingin membalas perkataan Orion. Namun, dia ingat sekarang di perpustakaan yang memang tidak boleh membuat kegaduhan. Jadi, Ara memutuskan untuk meladeni Orion dengan kepala dingin agar semua tidak menimbulkan konflik.
"Maaf kak, ini kan tempat umum. Jadi, siapa aja berhak berada disini, bukan berarti aku mengikuti kakak," kata Ara.
Orion yang tak mau ribut dengan Ara, akhirnya dia meninggalkan Ara yang masih duduk, sedangkan Ara hanya diam melihat kepergian Orion.
Untung aja aku bisa sabar ngadepin kak Orion, kalau nggak pasti bakalan ribut lagi sama kak Orion, batin Ara mengelus dadanya lega.
***
Orion kembali ke kelasnya, dan lagi-lagi handphone nya bergetar tanda ada pesan masuk di aplikasi Whatsappnya. Dengan malas Orion membuka pesan itu yang sekarang sudah dinamai Who Are You?
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [COMPLETED]
Teen Fiction(Up Rabu & Sabtu) Tak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, sesakit ini kah bila kita di tinggalkan oleh orang yang sangat kita cinta. Mungkin ini sudah jalan cintaku tapi kenapa hatiku merasa sangat sakit dengan kepergiannya yang tak ku san...