Aku yakin bisa meluluhkan hatinya dengan caraku sendiri, karena perlahan tapi pasti hatinya yang beku akan mencair dengan kekuatan cinta.
~ Ara Deandra Khanza ~Keesokan paginya. Ara kaget saat baru melihat ada sebuah gitar di depan pintu kost-nya. Senyumnya terbit dari bibirnya, dia senang sekaligus penasaran siapa yang meletakan gitar itu. Namun, hatinya menghangat mengingat kemungkinan orang yang dia kenal.
Apa yang kasih gitar ini, Kak Orion? Tapi, kenapa dia nggak kasih langsung aja? Atau ini dari Kak Aries? Pikir Ara memperhatikan gitar yang sekarang ada ditangannya.
Sekarang Ara kembali masuk ke kost-nya. Dia meletakan gitar itu, karena dia akan berangkat ke sekolah. Dia sudah memakai baju seragam Galaksi ; kemeja putih, dasi kupu-kupu hitam, sweater putih khas Galaksi, dan rok hitam.
Seperti biasa, Ara menikmati pemandangan pepohonan yang ada di pinggir jalan dari dalam angkot. Udara pagi yang masih asri masih bisa dia hirup, senyumnya selalu mengembang menikmati keadaannya sekarang.
***
Siang hari. Tepatnya jam istirahat mata Ara langsung mengangkap sosok cowok yang menjadi perhatiannya. Cowok itu dengan lincah men-dribble bola dan memasukan bola basket ke dalam ring. Lagi-lagi senyumnya mengembang, gadis itu merasa sekarang dunianya hanya tertuju pada calon kapten basket dan calon ketua OSIS Galaksi .“Mata tolong dikondisikan, neng. Biasa aja lihatin Kak Orion-nya,” goda Beby yang sedari tadi memperhatikan Ara.
“Iya, lagian gue lihat sekarang lo sama Kak Orion makin lengket aja. Sering banget kelihatan bareng. Kalian udah jadian, ya?” kata Cherry.
Ara yang mendengar celotehan kedua sahabatnya itu langsung menoleh. Dia mendengkus sebal dengan kedua sahabatnya itu, kenapa mereka terlihat penasaran dengan hubungannya dengan Orion yang belum jelas itu.
“Sok tahu banget, sih! Aku sama Kak Orion belum jadian,” kata Ara.
“Oh, jadi belum jadian? Masih HTS-an, ya? Semoga cepat jadian, ya? hehe.” kata Cherry.
“Aamiin.” Beby meng-amin-in doa sahabatnya itu yang mendoakan kebaikan untuk Ara – sahabatnya.
Saat Ara dan kedua sahabatnya masih asyik mengobrol. Tanpa diduga, ada seseorang menghampiri mereka.
“Hai, kalian nonton latihan tim sekolah kita juga, ya?” kata orang itu tersenyum manis.
“Eh--- iya, Kak. Kak Aries semangat latihannya, ya.” Ara memberi semangat kepada Aries yang selalu perhatian kepadanya selama ini.
Tanpa disadari. Ternyata ada yang memperhatikan interaksi Ara dan Aries. Kedua sahabat Ara yang menyadari itu menyenggol bahu Ara, memberi isyarat kepada Ara.
Mata Ara langsung bertemu dengan mata sosok yang sedari tadi memperhatikan kedekatannya dengan Aries. Hatinya bergemuruh, serasa dia takut bila orang itu marah kepadanya.
“Kak, aku tinggal bentar, ya? Nggak apa-apa, kan?” kata Ara meminta ijin kepada Aries.
***
Ara mencegah langkah kaki seseorang yang baru saja selesai berlatih basket. Dia berusaha menahan cowok itu, dia memegang lengan cowok itu sembari menawarkan minuman kepada orang itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/145087274-288-k169053.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [COMPLETED]
Teen Fiction(Up Rabu & Sabtu) Tak semudah itu melupakan orang yang kita cintai, sesakit ini kah bila kita di tinggalkan oleh orang yang sangat kita cinta. Mungkin ini sudah jalan cintaku tapi kenapa hatiku merasa sangat sakit dengan kepergiannya yang tak ku san...