Part 16 - Are You Kidding Me?

6.9K 348 7
                                    

Btw, new cover ya😂

Happy reading😝😝
_____________________

Anjing sialan! Aku akan membunuhmu!

Ashley dengan susah payah mendorong tubuh tegap itu, hingga akhirnya usahanya membuahkan hasil. Erwin terjatuh dari sofa dan nyaris menimpa Billy kalau saja anjing lelaki itu tidak menghindar secara otomatis.

"Apa yang kau lakukan!" pekik Ashley histeris dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada, berjaga-jaga kalau Erwin menyerangnya kapan saja.

Sementara itu, pria tersebut malah menatap tajam ke arah Billy, seakan-akan anjing inilah yang membuat semua kekacauan tersebut terjadi. Yah, hewan berkaki empat ini!

"Kau menggodaku. Jadi bukan salahku jika aku melakukan hal tersebut!" ujar Erwin dengan dingin dan datar, lalu beranjak bangkit dari lantai. Namun, Billy yang masih pantang menyerah justru kembali menggigit celana pendek milik pria tersebut.

"Aku tidak menggodamu," elak Ashley dengan mata birunya yang terbelalak lebar, terlalu terkejut dengan perkataan yang dilontarkan oleh Erwin.

"Jadi, untuk apa kau memakai baju senam itu? Itu terlihat sangat seksi, bahkan aku bisa melihat lekuk tubuhmu yang tampak menggoda," ujar Erwin dengan dingin, sebelum pria itu tampak kembali menghunuskan Billy dengan tatapan tajamnya, lalu mendesah pasrah. "Kenapa dengan anjingmu ini? Apa dia sedang ingin memakan celanaku?"

Billy tampak menggeram marah, sebelum ia semakin menarik celana pendek milik Erwin. Dan sial, karena anjing itu terlalu kuatnya menarik kain tersebut, Erwin dapat merasakan celana mulai terobek.

Ashley sontak mengecek baju senamnya tanpa merasa bersalah, lalu mengernyit heran karena baju ini terlihat biasa-biasa saja. Hei, bukankah semua baju senam memang seperti ini?

Namun, baru saja gadis itu hendak memprotes, Ashley langsung terkesiap ketika menyadari bahwa anjingnya sedang berusaha untuk merobek celana Erwin. "Billy! Jangan!" teriaknya ketika menyadari hal tersebut. Gadis itu cepat-cepat bangkit dari sofa dan segera mengambil Billy untuk segera menjauh. Tapi, anjing itu sungguh keras kepala karena Billy masih berusaha untuk mempertahankan celana itu.

Hingga di detik selanjutnya, hal yang ditakutkan oleh Ashley terjadi. Celana pendek milik Erwin langsung terobek begitu saja dan berubah menjadi kain yang tidak berguna lagi. Bukan hanya itu, celana mahal yang baru saja dibeli oleh Erwin itu langsung jatuh begitu saja di atas lantai, membuat Billy menggonggong sekali, sepertinya sangat senang ketika melihat hal tersebut.

Erwin memijit keningnya yang terasa pusing. Pria itu yang tadinya sedang memakai kaos santai dan celana pendek, langsung berubah menjadi hot man. Bagaimana tidak? Kini, Erwin hanya memakai celana dalaman untuk menutupi bagian terintinya.

Good job, Billy.

Kemudian, anjing itu tampak menampilkan gigi tajamnya tanpa merasa bersalah, seakan-akan menyuruh Erwin untuk jangan mengganggu majikannya lagi.

"Apa anjingmu sudah senang? Atau, belum?" tanya Erwin dengan santai, seakan-akan masalah tadi hanyalah sebuah hal yang sepele. Tidak apa-apa, dia masih memakai celana dalam, kok. Bukannya, tidak.

Billy lalu mengerutkan hidungnya tidak senang, kemudian menggonggong hebat di dalam gendongan Ashley. Sepertinya anjing itu masih ingin menyerang Erwin lagi.

"Kenapa? Dia ingin merobek celana dalamku juga? Ugh, ternyata bukan hanya majikannya yang cabul, tapi hewan peliharannya juga."

Ashley sontak menatap tajam ke arah Erwin seraya mengelus pelan bulu Billy, berusaha membuat anjing itu untuk tenang sejenak. Namun, setelahnya, pipinya langsung merona merah ketika menemukan sesuatu di balik celana dalam milik Erwin, dan ternyata pria itu juga langsung menyadari tatapannya.

"Kenapa? Kau mau melihatnya? Aku pasti akan dengan senang hati memperlihatkan benda ini--"

"Stop it! Aku tidak mau," pekik Ashley dan memotong perkataan vulgar dari Erwin, membuat pria itu hanya mengangkat alisnya heran.

"Kenapa? Atau kau terlalu canggung karena disini ada anjingmu yang bernama Bivy-- Bidy-- ah, entah apapun namanya itu?"

Pipi Ashley yang tadinya hanya merona, langsung berubah menjadi merah padam seperti kepiting yang direbus. "Aku tidak mau melihatnya! Kau sebaiknya keluar sekarang karena tidak sopan kalau--"

"Kau sedang mencemarahiku?" potong Erwin dengan cepat.

Ashley menganggukkan kepalanya dengan tatapan setuju. "Iya. Dan pintu apartemenku hanya berada di sebelah sana. Kau boleh keluar sekarang."

Erwin bersedekap, lalu melangkah satu langkah ke hadapan Ashley, membuat gadis itu sontak mundur satu langkah ke arah belakang. "Jadi, bagaimana dengan celanaku? Hewan buasmu baru saja membuat pakaianku menjadi seonggok kain yang tidak berguna dalam sesaat."

Ashley tergagap, namun tetap berusaha untuk tenang di depan Erwin. "Yah, bawa juga kain itu pergi bersamamu."

Mendengar itu, Erwin menyipitkan matanya dengan heran. Ia kembali maju selangkah, membuat Ashley juga memundurkan langkahnya ke belakang.

"Dimana pintu keluar dari apartemenmu tadi? Aku memiliki amnesia sesaat," tanya Erwin asal-asalan. Ia tampak mencebik sesaat.

Tanpa sadar, Ashley sontak bersorak di dalam hati. Well, Erwin pasti sudah sangat muak dengannya sehingga memutuskan untuk segera pergi dari apartemennya secepat mungkin. Baguslah, kalau begitu.

"Di sebelah sana," balas Ashley seraya menunjuk ke arah pintu apartemennya, sementara sebelah tangannya lagi digunakan untuk menggendong Billy.

"Oh, maaf. Bukan pintu keluar. Maksudku, pintu untuk masuk ke dalam kamar tidurmu," ralat Erwin, dan sepertinya pria itu masih terlihat tidak ingin keluar dari apartemennya.

Kesenangan yang sudah bersorak di dalam hati Ashley langsung surut begitu saja.

"Kenapa dengan kamar tidurku?" tanya Ashley yang langsung syok. Ia nyaris jantungan ketika melihat Erwin menatapnya dengan tatapan tenang seperti air yang mengalir.

Erwin memutar bola matanya dengan malas, lalu menunjukkan raut wajahnya yang tak bersalah. "Something! Kau tidak mau?"

Ashley menahan napasnya tanpa sadar. Bedebah!

"Aku tidak mau."

Erwin tersenyum miring, lalu menatapnya dengan serius, seakan-akan tatapan matanya sedang mengatakan kalimat 'are you fucking kidding me right now?'

"Then, apa kau sedang menyuruhku untuk keluar dari apartemen hanya dengan memakai celana dalam ini?"

"Tidak."

"Jadi?"

Ashley menggigit bibir bawahnya dengan kuat, mulai kehabisan akal dalam menghadapi pria di depannya ini. "Aku tidak tahu," sahutnya singkat.

Erwin sontak menatap ke arah Ashley dengan tatapan tidak terima, sebelum ia langsung melangkah cepat menuju ke arah gadis tersebut. Tanpa sempat menghindar, Erwin sudah berdiri tegap di depan Ashley, menatap gadis tersebut dengan senyuman khasnya.

"Hutangmu... ditambah lagi."

______________________

To be continue...

Don't forget to vote and comment. THANKS.

BANYAKIN VOTE DAN KOMENNYA. YUHUU...👌👌

21 Juny 2018

The Perfect EVIL BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang