Part 44 - She's My Fiance

3.8K 213 16
                                    

Happy reading🙃🙃
______________________

Tanpa berbasa-basi lagi, Erwin langsung menyeruak masuk dengan paksa ke dalam apartemen Ashley. Perempuan itu sempat terkaget, namun tidak memiliki tenaga untuk menahan Erwin lebih jauh. Alhasil, pria itu dapat masuk ke dalam tanpa cegahan dari Ashley.

"Erwin." Ashley yang berada di belakangnya berseru panik. Gadis itu hendak menghentikan niat Erwin yang tampak emosi, tapi tertinggal jauh karena Erwin sudah menyerang Jason duluan.

"BAJINGAN!" Satu pukulan nyaris mendarat di wajah Jason, namun berhasil dihindar oleh pria tersebut. Jason bersiul santai, lalu kembali menghindari serangan-serangan Erwin selanjutnya yang membabi-buta dengan tenang.

"JANGAN MENGHINDARIKU!"

Jason memiringkan kepalanya heran. "Kenapa? Kau tidak bisa memukuliku?" serunya dengan tatapan yang mengejek, membuat Erwin semakin meninju garang.

Tanpa jeda, Erwin menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. Kedua kakinya bahkan tangannya terus menyerang tanpa sasaran, seakan-akan pria itu sedang menyerang udara di sekitarnya. Sesekali, Erwin menggeram dongkol karena Jason selalu berhasil menepis tinjuannya dengan mudah.

"Son of the bitch! Kau tidak tahu jika aku sudah berpacaran dengan Ashley?!" "

Jason tersenyum miring menanggapi teriakan Erwin. "Kau tidak memberikanku kepastian saat berada di restoran waktu itu."

Terkekeh miris, Erwin mengulurkan tangan, hendak menjambak rambut panjang milik Jason, namun berhasil ditepis dengan mudah oleh pria itu. Erwin mengerang. "Kau seharusnya tahu dengan siapa aku makan di restoran romantis waktu itu!!" serunya tajam.

"Oh, ya?" Sebelah alis milik Jason terangkat, menatap Erwin yang mulai tersenggal-senggal dan mengambil waktu jeda yang lumayan lama untuk beristirahat. Erwin tampak sedikit capek. Hah! Capek? Yang benar saja? Erwin laki-laki atau perempuan?

"Bagaimana bisa dengan teganya kau menidurinya?!" simpul Erwin dengan amarah yang meletup-letup. Ia mengeraskan rahang, menggertakkan gigi lalu menatap tajam ke arah Jason.

Mendengar itu, Ashley yang sedang berada di belakang membulatkan matanya tidak percaya. Sama halnya dengan Jason, pria itu sempat terkejut, namun raut wajahnya dengan cepat berubah menjadi datar. Dengan panik, Ashley langsung mengelak.

"Hei--hei-- siapa yang mengatak--" Ucapan Ashley terpotong kala Jason menukas perkataannya.

"Kenapa? Menurutku, tidak ada larangan, kok, untuk melakukan hal itu," sahut Jason dengan wajah jahilnya. "Lagipula, aku tidak mungkin bisa menahan diri untuk tidak menyerang perempuan cantik sepertinya di dalam kamar."

"BEDEBAH!"

***

Erwin memandangi secangkir kopi panas yang berada di depannya dengan tatapan kosong. Uap mulai mengepul di atas cangkir, seiring dengan kopinya yang sedikit demi sedikit mulai dingin karena diterpa angin malam. Namun, semakin Erwin menatap kopi hitam itu, semakin pula dirinya diterkam oleh rasa amarah dan emosi.

Ia masih ingat beberapa waktu yang lalu, di mana dirinya ditarik paksa oleh Jason untuk keluar dari apartemen Ashley. Jason menariknya ke kafe ini, kafe mahal yang sebenarnya lumayan terkenal di Washington.

Well... bukannya Erwin yang tidak memiliki tenaga untuk melawan, namun kekuatan Jason hari ini terasa sedikit lebih kuat darinya hingga membuatnya harus pasrah diseret-seret.

Sementara itu, Ashley, perempuan tersebut tidak mengejar mereka berdua sampai ke sini. Dia hanya berada di dalam apartemennya. Entahlah, Jason yang menyuruh Ashley untuk menetap di sana, dengan alasan jika pria itu sedang ingin berbincang-bincang dengan Erwin.

The Perfect EVIL BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang