Part 48 - Ashley or Eline?

1.8K 78 5
                                    

Happy reading, guys😀😀
____________________________

"KYAA!!"

Suara teriakan yang cukup memekakan telinga Erwin tiba-tiba terdengar, membuat pria itu langsung terlonjak kaget dari kasurnya. Kedua matanya terbuka dengan sempurna, sementara kesadarannya yang masih melayang-layang di alam mimpi sudah ditarik paksa ke dalam dunia nyata.

Erwin mengerjap sesaat, lalu terduduk di atas kasur dengan pikiran yang linglung.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU!?"

Belum sempat Erwin dapat mencerna apa yang baru saja terjadi padanya, ia terlebih dahulu dapat merasakan jika tubuhnya melayang sejenak akibat tendangan yang menyakitkan, sebelum dirinya terjatuh ke lantai secara menyedihkan.

"Shit," umpatnya dengan nada protes.

Pria itu mengaduh, kemudian menatap ke sekelilingnya dengan pandangan yang marah. Erwin berusaha untuk mencari-cari orang yang baru saja menendangnya barusan.

Hingga, di detik selanjutnya, Erwin berkedip, sebelum melotot dengan sempurna. Pria itu tergagap, memandangi seorang wanita yang terduduk di atas kasur dengan rambut coklat yang tergerai panjang secara berantakan.

Sama seperti Erwin, wanita tersebut terlihat tidak menutup-nutupi sikapnya sama sekali. Dia tampak sangat cemas, sementara kedua matanya melotot ke arah Erwin dengan pandangan amarah.

Kemudian, di detik selanjutnya, wanita itu menggigiti bibir bawahnya, seakan-akan dia sudah sangat takut. Atau memang, itulah kenyataannya?

Hingga tiba-tiba saja, Erwin mengeluh, saat sebuah ingatan yang cukup berantakan merasuki pikirannya. Serpihan-serpihan buram tentang ingatan kemarin membuat Erwin tanpa sadar memukul kepalanya sendiri guna untuk menghentikan pikiran sialan itu.

Namun, ingatan itu tetap saja berputar di kepalanya tanpa henti.

Kejadian saat dia pergi ke club, bermabuk-mabukkan, hingga bagaimana caranya dirinya bisa sampai di sini terekam berantakan.

"ASTAGA!"

Pemikiran itu kemudian berhenti secara tiba-tiba, membuat Erwin sendiri malah tersentak kaget.

Suara teriakan dari arah lain terdengar lebih membahana lagi dari yang sebelumnya, membuat Erwin menoleh ke arah suara seraya mengernyitkan dahinya.

Di sana, di ambang pintu, Jason berdiri dengan raut wajahnya yang terkejut. Tak berbeda dengan Ashley, perempuan itu juga sama terkejutnya.

"GOD!!!"

Hingga di detik selanjutnya, selimut yang dipegang oleh Ashley guna untuk menyelimuti tubuhnya terjatuh begitu saja, membuat tubuh telanjangnya lantas terpampang dengan jelas.

***

"Apa yang kau lakukan kepada Ashley?" Pria itu bersedekap, memandang sinis ke arah Erwin yang sedang duduk di atas sofa. Mendengar itu, Erwin memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Aku juga tidak tahu apa-apa. Kemarin aku mabuk dan aku tidak tahu apa yang terjadi."

Jason mengangkat salah satu alisnya ke atas, heran dengan tingkah laku Erwin yang tergolong sangat santai. What the...

"Jangan banyak alasan. Katakan saja apa tujuanmu!"

Berbeda dengan Jason yang tampak marah akibat perbuatan Erwin kepada tunangannya, Erwin sendiri malah menyunggingkan senyuman meremehkan.

"Kalau kejadian yang sekarang kau pikirkan benar-benar terjadi, aku sangat-sangat bahagia sekarang," ujarnya, membuat Jason langsung merutuk kesal.

The Perfect EVIL BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang