Happy reading😚😚
_____________________"Perkenalkan, pacar koleksi terbaruku, Ashley."
Gadis itu refleks menoleh terkejut ke arah Erwin, menatapnya dengan pandangan tidak percaya yang tidak bisa dijabarkan lagi. Jantungnya berdetak cepat tanpa bisa ia cegah, sementara pelukan pada Billy yang berada di tangannya sedikit melonggar heran. Apalagi kata 'koleksi' yang dilontarkan dari mulut Erwin membuat Ashley merasa dirinya hanya dijadikan sebagai sebuah barang.
Gila!! Tidak waras!
"Apa?" sahut Robert bingung. Ashley juga sama bingungnya.
"Apa aku tidak salah dengar?" tanya Ashley seraya berusaha untuk menjauhkan tangan kekar Erwin dari pinggangnya. Tapi, pria itu malah meremas geram pinggangnya hingga membuat Ashley sedikit mengaduh geli.
Mata biru milik Erwin menyorot tajam ke arah Ashley, memberi tanda bahwa aksi kabur dari gadis itu akan menjadi hal yang sia-sia saja.
"Tidak, kau tidak salah dengar," deham Erwin dan semakin mendekatkan Ashley ke arah dirinya. Namun, ia kembali menjauhi Ashley ketika menyadari Sang Bitty Tolol yang berada di gendongan gadis itu sedang menatap tajam ke arahnya.
"Apa kau lupa, Ashley? Kemarin kau baru saja menyatakan cintamu di depanku," ucap Erwin berbohong. Melalui sudut matanya, Erwin dapat melihat kalau Robert sudah ternganga tanpa tahu harus berbuat apa.
"Yang benar saja, Ashley? Tapi, kapan? Apa saat kau menumpahi minuman di jasnya?" tanya Robert tidak senang. Ia menatap ke arah perempuan itu cukup lama.
Sementara itu, Ashley mengerutkan dahinya aneh. Pikirannya kembali terhempas ke kejadian yang sudah terjadi sebelumnya, berusaha untuk mengingat-ingat hal apa yang sebenarnya telah ia lalui.
Tidak, Ashley tidak melewati satu hal sedikit pun.
Kerutan di dahi Ashley semakin banyak, hingga membentuk keriput-keriput orang tua. "Tidak, setahuku aku ti--"
Remasan gemas di pinggangnya sontak membuat ucapan Ashley berubah menjadi suara terkesiap. Ia melirik Erwin, melihat pria itu yang tengah menatapnya dengan tajam.
"Kau sepertinya telah lupa, Honey." Erwin kembali meremas pinggangnya hingga membuat Ashley merasakan sensasi aneh yang menggelitik dirinya. "Coba berikan ponselmu."
Erwin menatap ke arah gadis itu dengan tatapan menuntut dan tidak sabar. Ashley yang melihat itu hanya bisa mendesah pasrah dan akhirnya mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Walau ia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Erwin kepada ponselnya yang tidak bersalah ini.
Lalu, perempuan itu dapat melihat Erwin mengutak-atik ponselnya dengan cepat, sementara mata biru itu bergerak ke sana ke mari dengan lihai.
Beberapa detik kemudian, Erwin tersenyum senang dan menunjukkan sesuatu ke arah Robert. Ashley tidak dapat melihatnya karena Erwin sengaja tidak menghadapkan layar ponselnya ke arah dirinya.
Di detik selanjutnya, Ashley dapat melihat mata Robert terbelalak lebar, sebelum beralih menatap ke arah Erwin dan dirinya secara tidak percaya.
Ashley menjadi penasaran. Setidaknya ponselnya tidak memiliki satupun hal yang penting, tapi kenapa mata Robert terbelalak seperti itu?
Sebelah tangan Ashley terjulur untuk segera merebut ponselnya dari tangan Erwin dan matanya bergulir menatap ke arah layar terang di depannya.
Ternyata, bukan hanya Robert sendiri yang terkejut, tapi dirinya juga. Matanya membulat penuh menatap ke arah nama kontak yang tidak pernah di simpannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect EVIL Boy
Romansa15 tahun yang lalu. Eline Hill atau dipanggil 'flower' oleh teman kecilnya, adalah seorang anak perempuan yang baik dan ceria. Selain cantik, Ia juga sangat disukai oleh banyak orang. Erwin Collins, adalah teman dari perempuan itu yang sekaligus men...