Part 40 - He Is Drunk

4.1K 197 13
                                    

Happy reading😚😚
_____________________

Erwin dapat merasakan jika wajahnya langsung berubah menjadi keruh ketika mendapati Robert yang lagi-lagi membuat berantakan apartemennya. Deru napasnya berubah menjadi ritme yang cepat, sementara matanya menatap ke sekeliling sudut tempat tinggalnya yang dipenuhi oleh botol bir yang kosong.

What the...

Erwin berjalan cepat ke arah Robert yang sudah mabuk, kemudian menarik pakaian yang sedang dipakai oleh pria itu dan mencengkramnya dengan erat. "KAU PIKIR APA YANG KAU LAKUKAN?"

Robert berdiri sempoyongan, nyaris pingsan namun di tahan oleh cengkraman Erwin di bajunya. Ia mengangkat tangannya yang sedang menggenggam sebuah botol bir, lalu tersenyum mabuk. "Hei, Tampan! Kau merebutnya!" cerocos Robert tanpa berusaha untuk melepaskan diri.

Erwin semakin menggeram. Perkataan Robert yang ngawur sukses memancing tingkat kemarahannya hingga yang paling tinggi. "HEI! Aku benar-benar akan menendangmu keluar dari sini!" geramnya dan tanpa sadar telah menggertakkan gigi kuat-kuat.

Robert berdiri limbung. Pria itu seakan-akan nyaris jatuh ke tanah kalau saja Erwin tidak menahannya dengan kekuatan penuh. "Bajingan!" umpatnya, sebelum terkekeh geli atas perkataannya tadi.

Robert mengepalkan kedua tangannya dengan lemah, lalu meninju dada bidang Erwin dengan pelan dan tanpa tenaga. "Ashley-- dia gadis yang baik," gumamnya dengan mata yang kian menyipit karena rasa pusing yang menderanya.

Salah satu alis Erwin terangkat sempurna ke atas. "Apa maksudmu?" tanyanya datar. Robert tiba-tiba tampak nyaris terlelap dalam tidur ketika Erwin menampar keras pipinya hingga kembali terbangun.

"Bajingan!" umpat Robert dengan nada yang lemah. "Brengsek!"

"Huh?! Apa kau sedang mengumpatiku?"

Sejenak, Robert terdiam, membuat Erwin berpikir jika dia telah tersadar dari mabuknya. Namun, ternyata di detik selanjutnya, lelaki itu langsung tertawa terbahak-bahak sampai seluruh tubuhnya berguncang-guncang hebat.

"Kau-- Erwin! Son of the bitch!" umpat Robert lagi dengan kedua mata yang perlahan mulai tertutup, tapi mulutnya malah menyunggingkan senyuman mabuk yang begitu kentara.

"Jerk!" umpat Robert ketika cengkraman Erwin di bajunya semakin erat. Pria itu berusaha meronta untuk melepaskan diri, namun tidak ada tenaga pun yang keluar dari dirinya. Ia terengah-engah. "Bajingan! Lepaskan aku, aku tidak bisa bernapas!"

Erwin menatap tajam ke arah Robert yang sepertinya mulai linglung dan nyaris jatuh terlelap. Terkadang, Robert terlihat mencebik, mengumpat kasar ke Erwin dan meninju pelan dadanya, sebelum Erwin sendiri harus menampar pipinya beberapa kali untuk membuat Robert agar tetap terjaga.

"Robert!" desis Erwin tajam, berharap Robert segera serius dengannya, meski itu adalah hal yang mustahil. Tidak mungkin ada orang mabuk yang tidak berbicara ngawur ataupun berjalan secara tidak jelas.

"Dia--" Robert menaruh telunjuknya ke depan bibir Erwin ketika melihat pria itu hendak memprotes, sebelum tersenyum lebar layaknya orang gila. "Huaa!! Dia, tenggelam... selamat..."

Erwin memutar bola matanya malas.

"Jatuh... didorong..." Kata-kata ngawur yang terus dilontarkan dari mulut Robert membuat otak Erwin panas seketika. Erwin berdecak kesal, menatap ke arah Robert yang sedang tersenyum sempoyongan dengan tatapan marah.

"Diam! Atau akan kupastikan jika seluruh gigimu itu akan kucabut dari tempatnya," sentak Erwin dengan amarah.

Robert yang mendengar itu hanya terbahak-bahak. Pria itu kemudian melempar asal botol bir yang sedang dipegangnya sedari tadi ke sembarang arah, lalu memandangi Erwin dengan tatapan sengit.

The Perfect EVIL BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang