Happy reading😊😊
_____________________Suara decakan penuh kagum kembali keluar dari mulut Erwin, sementara mata birunya menelusuri apartemen Ashley dengan cermat. "Damn it, perempuan itu sangat rapi," gumamnya dan melangkah menuju ke sebuah rak buku yang berada tak jauh darinya.
Diantara beberapa buku itu, terdapat beberapa buku novel dan buku cara memasak makanan. Ada juga buku ilmu pengetahuan hingga sampai beberapa diary yang disusun di setiap masing-masing tingkat.
Ia masih mengamati susunan buku tersebut, sebelum matanya bergerak melihat pintu putih yang berada di depannya. Diamatinya benda itu dengan serius, lalu mendorongnya hingga terbuka dan memasuki ruangan tersebut tanpa peduli sepatu sportnya yang akan mengotori seluruh lantai.
Satu kali lagi, decakan penuh rasa kagum kembali keluar dari bibirnya. "It such an amazing thing."
Ada meja belajar, lemari yang dipenuhi dengan pajangan piala, sampai gambar-gambar artistik terkenal yang digantungkan ke dinding. Terdapat juga sebuah meja yang dipenuhi dengan cat air, kuas cat, serta tempat untuk menaruh warna. Apa perempuan itu suka melukis?
Setelah selesai melihat-lihat ruangan itu, Erwin berbalik dan hendak menutup pintu kembali, tapi kegiatannya terhenti kala melihat Billy yang tengah duduk di atas lantai dan mengamatinya dengan tatapan tajam.
Mata anjing itu tampak terarah pada celana dalam miliknya, kemudian menggeram dengan air liur yang menetes-netes. Erwin mendesah jijik. Apa hewan ini ingin menggigit 'barangnya'? Oh my god, dan tunggu, apa air liur itu menandakan bahwa anjing tersebut mengidap penyakit rabies?
Erwin berjalan dengan perlahan melewati Billy, tapi anjing itu malah beranjak dari atas lantai dan membuntutinya dari arah belakang layaknya seorang bodyguard.
Setelah beberapa langkah ia berjalan, Erwin akhirnya menghentikan langkahnya. Raut wajahnya berubah menjadi gusar, sebelum matanya melirik ke arah Billy dengan tatapan tajam. "Berhenti mengikutiku!"
Mendengar itu, Billy langsung menggeram tertahan, membuat Erwin kembali memalingkan wajahnya dengan enggan dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi.
Anjing busuk! rutuknya dalam hati.
Dan, sekarang, tak butuh waktu yang lama bagi Erwin untuk melangkah menuju ke arah lantai dua, terlalu penasaran dengan segala sesuatu dari manusia yang bernama Ashley. Pria itu melangkah tegap, sementara Billy yang berada di belakangnya hanya mengerutkan hidung jijik.
Kemudian, langkahnya berhenti di depan pintu kamar yang bahkan ia tidak ketahui siapa pemiliknya. Sebenarnya, ada tiga kamar tidur di lantai ini yang berhasil ditemukannya tadi, namun entah kenapa, pintu yang berwarna coklat ini lebih menarik perhatiannya dari pada ruangan yang lain.
Erwin membuka pintu itu dengan perlahan, dan rupanya ruangan tersebut tidak terkunci. Seraya memekik senang dalam hati, ia melongokkan kepalanya terlebih dahulu dari balik pintu, sebelum Erwin melangkah masuk dengan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect EVIL Boy
Romance15 tahun yang lalu. Eline Hill atau dipanggil 'flower' oleh teman kecilnya, adalah seorang anak perempuan yang baik dan ceria. Selain cantik, Ia juga sangat disukai oleh banyak orang. Erwin Collins, adalah teman dari perempuan itu yang sekaligus men...