Untitled

1.3K 167 16
                                    


Bagi Zico, Joy itu terlalu manja dan keinginannya harus dipenuhi kalau tidak Joy akan marah-marah padanya.

Satu tahun pertama Joy begitu pengertian padanya tapi akhir-akhir ini sikap Joy berubah 180 derajat, lama-lama dirinya lelah sendiri. Lelah menghadapi sikap Joy yang makin lama makin kekanakan. Seperti sekarang ponselnya dari tadi terus berdering, pekerjaan Zico masih banyak.

Zico tidak memperdulikan dering ponselnya, memakai airphonenya dan sibuk dengan dunianya, Zico adalah seorang produser lagu.

"zico" seseorang memasuki ruang kerjanya dengan amarah, lalu melepas airphone zico, siapa lagi kalau bukan seorang yang menyandang sebagai kekasihnya.

"kenapa dari tadi akku telpon tidak diangkat" omel Joy dan bla bla bla, semua perkataan Joy masuk dari kuping kiri dan keluar dari kuping kanan

"sudah?"

"yak kamu" ucapan Joy berhenti karena Zico mengebrak meja lalu menendang kursi membuat Joy kaget

"kamu tidak lihat aku sedang sibuk, berhentilah menggangguku Joy" ucap Zico, Joy benar-benar kaget. Baru kali ini lelaki itu membentaknya, air mata mengalir dari wajahnya rasanya benar-benar sesak.

Joy hanya ingin bertemu dengan Zico sebentar tapi lelaki itu akhir-akhir ini selalu tidak ada waktu untuknya, dia selalu sibuk dengan pekerjaannya membuat Joy kesal.

Zico keluar ruangan meninggalkan Joy masih terdiam dengan hati yang hancur tapi disudut bibirnya terdapat senyuman sulit diartikan. Air mata masih mengalir diwajahnya.

.

.

"kamu masih bertengkar dengan kekasihmu" tanya Dean salah satu teman Zico, mereka berdua sedang di bar

"aku tidak peduli lagi dengan dia" ucap Zico lalu meminum wine ditangannya, memang sudah beberapa hari ini Joy tidak menghubungi dirinya, dirinya itu strategi Joy agar dirinya minta maaf.

Tapi Zico sudah lelah dengan Joy.

"aku akan memutuskannya" ucap Zico

"bagaimana kalau dia untukku" ucap Dean tersenyum

"ambil saja " Zico berdiri menghampiri beberapa wanita-wanita yang sedang menari.

Dean menatap Zico sambil tersenyum sinis. Padahal dulu Zico sangat memuja Joy dan mencintai perempuan itu. Apa karena Zico sudah mengambil seseuatu yang berharga dari Joy sehingga Zico dengan mudah mengatakan hal tersebut.

Dean berjalan mendekati Zico lalu satu bogeman melayang dipipi Zico

"yak kenapa lo mukul gue" ucap Zico tidak terima dan mereka saling pukul.

.

.

Kasus Zico dan Dean berkelahi untungnya tidak ada wartawan yang tahu karena bar tersebut adalah bar private milih salah seorang senior mereka.

Zico menahan perih diwajahnya dan Joy dengan telaten mengobati luka di pipi dan sudut bibir Zico.

"pelan-pelan" ucap Zico, Joy tersenyum singkat

"sudah selesai" ucap Joy lalu membereskan obat-obatan

"aku tidak tahu kamu sesibuk itu sehingga punya waktu ke bar tapi tidak untukku" ucap Joy

"aku lelah pergi saja " ucap Zico lalu menyelimuti dirinya dengan selimut.

Joy menghembuskan nafas kasar, dadanya benar-benar sesak sekarang

.

Keesokan harinya Zico menyalakan televisi untuk melihat acara televisi , ponsel ditangannya tiba-tiba jatuh dilantai. Rasanya sangat lemas, kaki-kakinya serasa jelly dan jantungnya berdetak kencang.

BREAKING NEWS

SM TELAH MENGKONFIRMASI JOY RED VELVET MENGHEMBUSKAN NAPAS TERAKHIR PADA JAM DUA BELAS DINI HARI AKIBAT PENYAKIT YANG DIDERITANYA, SELAMA INI SM MENUTUPI PENYAKIT SALAH SATU MEMBER REDVELVET INI ATAS PERMINTAAN MENDIANG.

Zico mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata menuju hall salah satu rumah sakit, terlihat banyak sekali wartawan diluar pintu sehingga tidak ada yang tahu kalau dirinya.

Dirinya menerobos para wartawan dan dirinya hampir saja diijak-injak tapi untung dia dengan cepat berdiri sehingga mampu menerobot wartawan.

Zico mematung didepan peti Joy , air mata mengalir dari wajahnya. Rasa sesal muncul dihatinya, andai dirinya tahu pasti dia akan meluangkan waktunya untuk Joy.

THE JOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang