Cinta datang karena terbiasa mungkin sebagian orang sering mengalami hal tersebut, begitu juga perempuan cantik yang bernama lengkap Joyzela Ardiani Putri atau biasa dipanggil Joy, perempuan yang terlihat cantik dengan senyum khasnya untuk orang-orang tertentu.
Joy dimata orang lain terkesan sombong tapi tidak bagi Sehuna Sapta Aji, baginya Joy adalah sahabatnya yang paling baik, dirinya rela melakukan apapun untuk sahabatnya, menurutnya Joy perempuan paling cantik .
Tidak apa-apa jika semua orang membenci Joy asal Sehun tidak membencinya, baginya Sehun adalah pahlawannya tanpa Sehun dirinya tidak bisa apa-apa, lelaki itu selalu memanjakan dirinya sehingga membuat banyak orang menjadi iri.
Tapi sekarang terasa berbeda Joy merasa sendirian, Sehun sedang menghadiri acara ulang tahun kekasihnya. Joy sudah melarang Sehun untuk tidak hadir tappi Sehun bilang sudah berjanji dengan perempuan itu. Bahkan perempun itu memohon dirinya agar Sehun hadir tapi Joy malah marah-marah dan pergi.
Joy duduk dikamarnya menatap kosong entah apa,
Ctar
Suara entah apa yang pecah.
Didalam kamar sendirian, dengan teriakan-teriakan kencang dari kedua orang tuanya bertengkar, biasanya dirinya akan menelpon Sehun lalu kabur dari jendela, lelaki itu membelikan dirinya es krim hal sederhana tapi membuat dirinya merasa tenang asal itu dengan Sehun.
Tapi sekarang dirinya sendirian, air mata mengalir dari matanya. Dirinya ingin menelpon Sehun tapi dirinya lupa meletakan ponsel dimana. Namun apakah Sehun akan datang kemari sedangkan dirinya sedang bersama dengan kekasihnya dan dirinya hanya seorang yang dianggap benalu untuk Sehun.
Dirinya tidak mengerti kenapa orang tuanya bertengkar, setiap menceritakan dengan Sehun lelaki itu selalu punya cara sendiri untuk menenangkan dirinya. Melakukan hal-hal konyol berdua.
Joy menutup kedua telingannya tapi sia-sia teriakan-teriakan mereka, saling umpat dan saling melempar barang membuat dirinya menjadi frustasi sendiri, tangannya mulai bergetar sendiri dan merasa ketakutan yang mendalam.
Joy ingin memisahkan kedua orang tuanya tapi dirinya pernah melakukan itu dan berujung dirinya masuk rumah sakit karena ayahnya mendorong dirinya sehingga pelipisnya berdarah.
Bayangan waktu itu mengampiri dirinya, kepingan memori muncul bagaimana jika orang tuanya tiba-tiba masuk kekamar dirinya lalu membunuhnya, dirinya benar-benar takut. Masih tergambar jelas dikepalanya, dirinya adalah saksi satu-satunya yang melihat kakaknya yang terbunuh gara-gara pertengkarang itu. Tapi karena ayahnya orang yang berpengaruh dalam negeri ini sehingga kasusnya ditutupi.
Dirinya melihat hal tersebut, dirinya melihat darah yang banyak keluar dari kepala kakaknya. Rasa mual dan perih diperut Joy melihat memori-memori tersebut seperti kilasan kaset rusak.
Joy mengambak dirinya sendiri, menjedot-jedotkan kepalanya ke tembok agar bayangan itu lenyap. Tapi bayangan-bayangan itu terus muncul membuat dirinya menjadi sangat pusing dan takut yang besar.
"sehun, tolong" ucap Joy lirih berharap lelaki itu muncul membawa dirinya pergi dari tempat ini.
.
.
Pagi harinya Joy terbangun, kepalanya rasanya sangat perih sekali. Dirinya berharap Sehun datang tapi lelaki itu tidak muncul juga. Memang dirinya siapa? Dirinya bukan lagi yang utama bagi lelaki itu, Sehun sudah mempunyai kekasih.
Joy menutupi luka didahinya mengunakan poni, keluar dari kamarnya. Joy melewati ibunya yang sedang merokok diruang makan. Rasa lapar Joy lenyap, perutnya mulai mual. Joy alergi terhadap asap rokok terkadang dirinya bisa pingsan.
Tidak ada sapa hangat dari seorang ibu, mereka sibuk dengan dunia mereka dan pertengkaran-pertengkaran. Dirinya juga tahu kalau ayahnya mempunyai istri lain dan ibunya sangat mencintai ayahnya, cinta? Mungkin cinta uangnya.
Dirinya pernah berhari-hari menginap dirumah Sehun tapi kedua orang tuanya tidak mencarinya, tapi saat dirinya pulang dirinya langsung dipukuli, disuruh mengaku kalau dirinya menceritakan tentang kematian kakaknya kepada keluarga Sehun. sedangkan dirinya hanya menangis, dulu dirinya pernah mengadu tentang orang tuanya kepada Sehun tapi Sehun malah hampir mati gara-gara dirinya.
.
.
"Joy " teriak seseorang mendekati Joy dengan wajah cemasnya.
"maafkan aku, ayolah jangan marah lagi. Hari ini aku akan mentraktirmu es krim sepuasnya" ucap Sehun tersenyum hendak mengacak rambut Joy tapi perempuan itu mundur lalu meninggalkan Sehun yang terpatung. Rasa nyeri muncul dihati Sehun melihat Joy yang mengacuhkan dirinya.
Dirinya tahu dirinya salah tapi dirinya ingin Joy tidak egois sekali saja, nasehat Irene kekasihnya membuat dirinya berfikir. Jika dirinya selalu ada dan memanjakan Joy terus Joy tidak akan kuat menjadi lemah dan mudah dibully.
Sehun melakukan ini untuk kebaikan Joy, agar perempuan itu menjadi mandiri tidak menjadi lemah. Dirinya ingat saat dirinya izin sakit, Joy mengangis kerumahnya dengan pakaian yang kotor membuat dirinya marah.
"Joy makan ya dari pagi kamu belum makan" ucap Sehun tersenyum duduk didepan Joy yang sedang fokus dengan laptopnya terlihat mengemaskan dan lucu.
"a.. " ucap Sehun hendak menyuapai Joy tapi Joy tidak membuka mulutnya malah menutup Laptop dan pergi meningkalkan Sehun yang merasakan nyeri dihatinya.
Apakah dirinya salah?
"sehun" ucap Irene lembut
"seperti Joy marah denganku ren" ucap Sehun sendu
"tidak apa-apa, Joy pasti akan memaafkanmu tujuanmu baik membuat Joy lebih dewasa " ucap Irene, Irene tersenyum samar mellihat rencananya hampir berhasil.
Dirinya benar-benar muak dengan Joy yang selalu menempel dengan Sehun.
.
.
Joy mengurung dirinya dikamar dirinya berfikir benar-benar sendirian semua orang telah meninggalkan dirinya begitu juga dengan Sehun, sekarang dirinya tidak punya siapa-siapa yang melindungi dirinya.
Kalaupun dirinya mati pasti tidak yang tahu,
Mati ya batin Joy
Joy tersenyum keluar dari kamarnya, dirinya melewati pecahan-pecahan beling yang tadi dilempar ayahnya ke tembok. Dirinya berjalan dengan beling yang menancap dikakinya sehingga mengeluarkan darah rasanya begitu menyenangkan.
Joy berjongkok mengambil beling tersebut memutar-mutar pecahan kaca tersebut sambil tersenyum, senyum yang mengerikan.
.
Ditempat lain Sehun mondar-mandir, dirinya ingin menelpon Joy atau kerumah Joy perasaan cemas muncul dihatinya tapi logikanya mengatakan Jangan.
"sehun kok kamu disini, biasanya kamu ketempat Joy. ayo bawa kesini bunda merindukannya" ucap Ny Oh. Ny Oh sudah menganggap Joy seperti anak sendiri, dirinya sangat suka ketika anak tersebut menginap disini. Gadis yang ceria dan manis.
"Joy sedang sibuk" ucap Sehun gugup membuat Ny Oh curiga tappi Sehun mencoba untuk menyakinkan membuat Nyonya Oh tersenyum kecut.
.
.
Sehun benar-benar tidak tahan lagi masa bodoh dengan rencananya, yang dirinya inginkan hanya bertemu Joy memastikan kalau perempuan itu baik-baik saja apalagi sudah beberapa hari Joy tidak berangkat kuliah.
Sehun menuju kerumah Joy tapi sia-sia karena kata pembantunya Joy pindah keluar negeri bersama keluarganya. Sehun benar-benar kecewa, selama ini Joy menganggap dirinya apa? Kenapa tidak mengabari dirinya.
tbc
