Joy tahu kalau kekasihnya sering sekali bermain perempuan dibelakang dirinya, Joy bertahan bukan karena kekasihnya bekerja dikepolisian.
Dirinya dari dulu bercita-cita ingin menikah dengan polisi atau TNI agar dirinya bisa merasakan upacara pedang Pora, dirinya sudah membayangkan pasti rasanya sangat menyenangkan dan terhormat.
Rasa sakit hatinya terbayarkan ketika membayangkan pernikahnya dengan kekasihnya, tidak apa-apa dia berselingkuh asal menikah dengan dirinya.
Tapi impian Joy tinggal impian saja, rasa sakit hati dan kesabarannya tidak membuahkan hasil. Wonwoo kekasihnnya memberikan undangan pernikahannya dengan sahabatnya Yerin, Joy tahu kalau mereka berselingkuh bahkan tidur bersama. Beberapa kali Joy memergoki tapi Joy tetap diam karena berharap kalau wonwoo melamar dirinya.
"Joy gue minta maaf Yerin hamil anak gue dan gue harus tanggung jawab" ucap wonwoo menatap kekasihnya dengan menyesal, wanita yang selalu sabar dengan tingkahnya yang sering selingkuh, bahkan berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
Tubuh Joy rasanya lemas sekali.
"Apa kurang aku sih? Aku sudah sabar woo" ucap Joy
"Maafkan aku Joy, aku mencintaimu tapi aku juga harus bertanggung jawab kalau sampai ketahuan atasan aku bisa dipecat" ucap wonwoo, baru kali ini dirinya merasakan sesak dihatinya. Berulang – kali dirinya menyelingkuhi Joy tapi melihat air mata mengalir dari wajah Joy membuat dadanya sesak sekali.
.
Satu minggu kemudian dirinya harus melihat Yerin sahabatnya yang menikah dengan Wonwoo dengan upacara pedang pora yang dirinya impikan selama ini. Rasa sesal muncul dihatinya, dirinya yang selama ini sabar menunggu Wonwoo selesai kuliah dan berkerja dikepolisian tapi sahabatnya yang menikah dengan lelaki itu.
Itu ibarat dirinya menjaga dan menyemangati Jodoh orang , seketika dirinya sangat menyesal karena dulu Wonwoo hampir keluar dari kuliah kepolisiannya tapi dirinya terus menyemangati dengan harapan Wonwoo menjadi polisi dan menikahi dirinya.
Andaikan dulu dirinya tidak menyemangati Wonwoo mungkin lelaki itu tidak akan jadi seperti sekarang, benar-benar tidak tahu terimakasih.
Joy benar-benar terpesona dan menatap iri Yerin yang sedang berjalan bergandengan dengan Wonwoo melewati pedang-pedang. Andaikan dirinya tapi semua itu hanya mimpi.
"makasih Joy udah datang " ucap Yerin cipika cipiki dengan Joy, Joy berfikir kenapa Yerin tidak merasa bersalah kepada dirinya, kemarin aja nangis-nangis dan sok minta maaf tapi lihat sekarang senyumnya mengembang seakan merobek mulutnya.
"Kapten anda datang" ucap Wonwoo kepada seseorang, mendengar kata Kapten mungkin lelaki yang disapa wonwoo adalah lelaki tua, Joy berjalan cepat tanpa menoleh kebelakang.
Sedangkan lelaki yang dipanggil kapten oleh Wonwoo menatap ke Joy tersenyum, teman kecilnya tidak berubah makin cantik dan mengemaskan.
Dia memang sudah lama tidak bertemu dengan Joy, dulu dirinya hendak menyatakan cintanya kepada Joy waktu Joy kelas 2 SMA tapi mendengar Joy sedang bercerita dengan Jennie tentang pernikahan impiannya.
Dirinya melupakan impiannya menjadi dokter yang mungkin terlihat bodoh, dirinya juga berfikir Joy pasti sudah mempunyai kekasih. Apalagi mereka tidak bertemu hampir 10 tahun sejak dirinya pindah, Joy yang cantik pasti banyak yang mengincar.
Tapi dirinya selalu berharap kalau perempuan itu masih sendiri dan berharap kalau mau menerima dirinya ya walaupun dirinya yakin kalau Joy akan menerima dirinya.
.
.
Joy keluar dari rumahnya mulai sekarang dirinya lebih baik fokus pada pekerjaanya persetan dengan pernikahan impiannya dan dirinya tidak berminta lagi dengan pernikahan impiannya.