"Irene, aku akan bercerai dengan suamiku" ucap Joy sambil memandang langit-langit kamar sahabatnya
"KENAPA? APA DIA MELAKUKAN HAL JAHAT KEPADAMU?" tanya Irene penasaran, hubungan Joy dengan suaminya selama ini terlihat harmonis dan romantis terkadang membuat dirinya iri
"KATAKAN JOY?" ucap Irene duduk diranjangnya menatap Joy penuh tanda tanya
"DIA SELINGKUH? YA BERANI-BERANINYA MENYAKITIMU, PEREMPUAN MANA YANG JADI PELAKOR. BIAR AKU BAKAR DUA-DUANYA " ucap Irene kesal dan semakin kesal karena Joy tetap diam.
"JOY" ucap Irene
"ATAU JANGAN-JANGAN KAMU YANG SELINGKUH?" lanjut Irene
"aku tidak begitu, hanya saja aku merasa kosong saat bersama dengannya" ucap Joy
"Aku dulu memang sangat mencintainya tapi sekarang aku tidak tahu lagi, aku tidak ingin membohonginya terus dengan perpura-pura bahagia" ucap Joy , Irene menghela nafas menatap prihatin sahabatnya.
"Joy dalam hubungan jenuh itu wajar tapi coba lagi kamu ingat-ingat kenangan kalian dulu, jujur Joy lebih baik kamu pikirkan hal tersebut jangan egois dan jangan sampai menyesal telah melepas seorang yang berharga. Penyesalan itu selalu datang diakhir" ucap Irene
"Aku tahu itu, tapi aku tidak bisa berbohong terus. Aku sudah tidak mencintainya lagi, aku merasa rasa cintaku dulu telah hilang" ucap Joy
"Aku tidak bisa memberi saran apa-apa Joy, jujur aku juga pernah diposisimu merasa jenuh dengan sebuah hubungan tapi saat dia tidak bersamaku lagi, rasa kosong itu berganti rasa kesakitan yang amat besar sehingga meninggalkan lubang yang lebih dalam" jelas Irene
"Sekali-kali bertengkarlah lalu berbaikan lagi" ucap Irene terkekeh.
Joy sangat bingung sekali, perkataan Irene ada benarnya juga tapi entah kenapa dirinya tidak merasa tersentuh sekali. Penyesalan apakah dirinya akan menyesal tapi dirinya saat ini sudah tidak mencintai suaminya lagi.
"Komitmen Joy, ingat itu. Saat kalian menikah, kalian sudah berkomitmen selain itu bukan hanya dengan pasangan kalian berjanji tapi kepada sang pencipta" ucap Irene.
"Lalu apa aku harus berpura-pura mencintainya?" ucap Joy
"Dia terlalu baik untuk aku bohongi terus" ucap Joy yang tidak sadar air mata mengalir, dirinya sekarang merasa sangat buruk sekali yang ingin dirinya inginkan saat ini adalah berpisah dengan suaminya. Tidak ingin membohongi lelaki itu.
"Aku tidak tahu lagi harus berkata bagaimana, semua keputusan ditanganmu . Pikirkan juga perasaannya" ucap Irene
"Lalu bagaimana dengan perasaan aku, aku tahu egois tapi aku tidak bisa menahannya lagi. Percuma aku tinggal bersama dengan orang yang tidak aku cintai, aku juga yakin kelak dia akan menemukan perempuan yang lebih baik dariku"
Irene menetap Joy sekilas lalu tersenyum dan merebahkan dirinya tidak ada guna menasehatinya lagi.
.
.
.
Hati Joy sangat lega sekali setelah mengantar Taehyung kebandara untuk urusan bisnis, untuk satu minggu ini dirinya bisa bebas tidak berpura-pura menjadi istri yang baik untuk Taehyung.
Dirinya yakin setelah bercerai dengan Taehyung pasti dirinya akan baik-baik saja, dirinya tidak akan menyesal seperti Irene.
Bahkan tadi malam sebelum pergi Taehyung sempat menyiapkan makan malam spesial sekaligus anniversary, harusnya dirinya merasa beruntung tapi Joy tetap saja tidak tersentuh hatinya membuat Joy semakin yakin kalau dirinya sudah tidak mencintai Taehyung.
