Joy berfikir dirinya begitu munafik, mulutnya selalu berkata kalau biasa saja dan bersyukur dengan apa yang dirinya punya sekarang.
Tapi hati kecilnya tidak bisa berbohong, seberapa keras dirinya berusaha, seberapa keras dirinya mencoba. Dirinya selalu berada dititik itu.
Joy pasrah dan tersenyum tidak apa-apa, tapi hatinya menangis. Kenapa orang lain seusia bisa? Kenapa dirinya tidak? Kenapa orang lain begitu terlihat mudah tanpa rintangan.
Iri , Joy selalu berkata untuk apa iri? Tapi dirinya iri dengan mereka yang selalu beruntung dan tidak pernah gagal.
Kurang apa lagi dirinya, iya modal semangat saja tidak ada gunanya bukan? Dirinya telah belajar tapi kalah dengan mereka yang bermalasan.
Joy merasa dirinya manusia paling gagal, disaat anak lain seusianya bisa membantu perekonomian keluarga tapi gajinya saja hanya pas pasan untuk satu bulan.
Iri? wajar bukan? Setiap manusia pasti punya sifat iri, dengki meski mulut berkata tidak, seperti dirinya.
Dirinya hanya terlihat kuat diluar tapi hidupnya terasa kosong.
Semakin lama dirinya seperti tersingkir dalam dunia nyata.
Kata semangat kata motivasi baginya hanyalah sebuah angin lalu, memang ngomong lebih mudah dari pada menjalankannya."Semangat ya, jangan putus asa"
itu adalah sebuah kata yang paling menyedihkan, sebuah kalimat yang menunjukan dirinya benar-benar tidak berguna. Joy benci kata itu, Joy lebih meyukai kalau mereka berpura-pura tidak ada yang terjadi. Setidaknya itu bisa membuat dirinya tenang dan lupa.
Sering dirinya berkhayal sesuai imajinasinya, imajinasi yang membuatnya berfikir seperti orang gila. Setidaknya imajinasi itu gratis.
Terkadang pikiran gila menyerang otaknya, andaikan dirinya mati mungkin lebih baik. Tapi setelah dipikir kasian orang tuanya.
Berharap ada sesorang yang bisa menjadi sandarannya, bisa menerimanya dirinya.
Pegawai, cih . Ibunya selalu meminta dirinya bisa menikah dengan dengan lelaki status pegawai. Gila? Memang siapa dirinya?
Joy pernah mengagumi seseorang dalam diam, ya hanya mengagumi. Menjadikannya motivasinya, dirinya tidak berani medekat karena dirinya sadar diri.
Joy menjadi takut dekat dengan lelaki, karena baginya semua orang selalu salah dimata orang tuanya.
Dirinya sebenarnya tertekan dengan banyak hal tapi dirinya seolah hidup tanpa beban.
Bercerita kepada seseorang terkadang membuat dirinya semakin terpuruk.
Kehidupan benar-benar kejam bukan?
Mungkin kalian akan berkata sabar? Cih
Kalian tidak merasakan semua itu.
Indah pasti pada waktunya? Tapi kapan?
KAPAN !!!!!
berdoa kepada yang diatas, iyakan?
Tuhan tidak akan meninggalkan kita? Dirinya tahu itu
Tapi kapan keindahan itu datang? Sampai kapan dirinya terus gagal?
Kecewa? Bolehkan dirinya kecewa kepada sang pencipta?
Tidak ya? Hahaha
Jadi berhentilah menyemangati dengan kata kata yang tak berguna itu, dirinya tidak butuh itu.
Itu membuat dirinya semakin terpuruk.
Pasrah , ya mungkin itu jawabannya.
Gagal itu normal bukan?
Tapi kalau terus gagal seperti ini bagaimana?
Tidak usah sok bijak karena kalian tidak merasakan siksaan batin yang di rasa.
Hahaa 😂😂😂😂😂
dirinya bosan gagal 😂😂
dirinya bosan menjadi tidak berguna 😂😂😂
Lucu ya hidup ini? 😂😂
Dimana orang yang berusaha selalu gagal, sedangkan yang beruang mulus jalannya.
