Sehun memperhatikan kekasihnya yang sedang marah-marah sendiri sambil melihat layar laptopnya.
"penghayal kenapa marah-marah sendiri?" tanya Sehun tapi masih fokus dengan game diponselnya
"mulai saat ini aku akan berhenti menulis didunia orange" ucap Joy melipat tangannya didada
"kamu sudah bilang ratusan kali untuk berhenti menulis, tapi nyatanya kamu melanjutkan " ucap Sehun
"entahlah aku benar-benar kesal sekarang" ucap Joy
"berhentilah jika kamu ingin berhenti, lagian tidak ada gunanya kamu menulis cerita begitu" ucap Sehun
"lalu apa gunanya kamu bermain game " ucap Joy
"awalnya untuk iseng dan mengindari kejenuhan. pokoknya sulit dijelaskan"
"awalnya aku hanya ingin menulis karena jenuh dan iseng tapi lama-lama aku juga ingin ceritaku nangkring di rank dan lihat para shitder menyebalkan ini" ucap Joy merebahkan kepalanya di bahu Sehun
"menyingkirlah kamu menganggu konsentrasiku penghayal" ucap Sehun mendorong kepala Joy agar menjauh dari bahunya.
Joy kesal sekali menengelamkan kepalanya dibantal, Sehun benar-benar tidak bisa menenangkan dirinya malah membuat dirinya kesal bisa-bisanya Sehun menjadi kekasihnya, harusnya dulu dirinya melih Taehyung saja bukan Sehun.
"Sehun haruskan aku membuat cerita dengan genre 21+ agar banyak yang membacanya" ucap Joy menatap Sehun
"berhenti saja menulis, lagian tidak ada untungnya apa yang kamu dapat? Tidak ada bukan?"
"kamu juga berhenti main game apa gunanya" balas Joy tidak kalah sengit, memukuli Sehun memakai bantal tapi Sehun menghindar tetap melanjutkan gamenya dan duduk di sofa
"sudah sana menghayal saja, jangan mengangguku, lihat gara-gara kamu aku kalah" ucap Sehun
"lalu aku harus menuangkan ideku dimana?" ucap Joy cemberut
"jika kamu punya ide cerita 21+ kamu bisa menungkan idenya lewat aku, dari pada berhayal lebih baik merasakannya bukan?" ucap Sehun, Joy bertambah kesal melempar Sehun mengunakan bantal tapi Sehun dengan sigap mengindar dari lemparan Joy.
"kamu lihat sehun cerita yang tidak jelas dan tidak beralur seperti ini benar-benar aneh , dan ini apa hanya percakapan garing saja. Benar-benar tidak jelas, apalagi ini cerita dari apel ijo, udah banyak typonya, ketikannya bikin sakit mata. Tidak sesuai EYD" ucap Joy
"kamu bisa bandingkan ceritaku yang luar biasa ini, tapi lihat yang banyak sekali shitdernya"
"luar biasa menurutmu, ceritamu terlalu aneh"
"memang kamu membaca ceritaku?"
"tidak"
"dasar kau, Sehun hiburlah aku atau kamu bisa komen terserah diceritaku asal tidak membuli"
"malas aku, kamu tidak lihat aku sedang sibuk" ucap Sehun masih bermain game diponselnya
"aku kesal aku kesal aku kesal aku kesal" ucap Joy berguling-guling sendiri
"mereka tinggal membaca apa sulitnya menekan vote, tidak berat bukan" ucap Joy
"gue pengen marah "
"yaudah marah aja, gak ada yang rugi" ucap Sehun
"kamu benar-benar mengesalkan Sehun, tahu begini aku lebih memilih Taehyung" ucap Joy lirih, Sehun yang mendengar Joy menyebut nama rivalnya lalu mengclose game diponselnya.
Sehun menatap Joy yang sedang tengkurap dikasurnya dengan bantal diatas kepalanya.
"pakai lah ponselku, silahkan mau komen apapun" ucap Sehun meletakan ponselnya didepan Joy, Joy menatap ponsel itu dengan malas.
"aku tidak butuh" ucap Joy
Sehun mengambil bantal diatas kepala Joy menatap kekasihnya tersebut lalu memeluk dari samping
"pergi sana, kamu menyebalkan" ucap Joy
"aku tidak mau" ucap Sehun memeluk Joy semakin kencang.
"lepaskan sesak Sehun" ucap Joy kesal memukul-mukul dada Sehun.
"sekarang aku tanya apa alasan kamu menulis? Hm?" ucap Sehun lembut , Joy menatap Sehun lalu mengelengkan kepalanya
"aku tidak tahu, tapi senang ketika mereka merasa enjoy membaca ceritaku. Aku senang ketika mereka meresponku" ucap Joy
"lalu kenapa kamu marah-marah?" tanya Sehun
"aku tidak tahu hanya kesal tapi aku ingin tetap menulis"
"sudahlah tidak apa-apa" ucap Sehun lembut mengelus rambut Joy
"jika kamu kesal berhenti sejenak, dan niat awalmu membuat cerita itu untuk mencurahkan semua khayalan-khayal di otak kecilmu itu" ucap Sehun menyentuh kepala Joy
"kamu menghibur atau menghinaku" ucap Joy
"kenapa dulu" ucapan Joy terhenti karena Sehun keburu mengecup bibirnya. Sehun tersenyum lembut menatap Joy membuat jantung Joy berdetak kencang. Joy suka ketika Sehun menatapnya lembut, tatapan yang hanya ditunjukan bagi dirinya.
Padahal Joy ingin mengatakan kenapa dulu dirinya harus terjebak dalam dunia orange.
"sekarang aku yang menghiburmu, jangan sedih. Semangat ya" ucap Sehun
"demikian kamu nulis di dunia orange kadang aku juga kesal kalau main game kalah terus" ucap Sehun
"jadi kamu jangan mengangguku main game ya" ucap Sehun, Joy yang mendengarnya langsung mencubiti Sehun
.
.
.
.