Hari ini adalah peringatan kematian Sehun, Joy menguatkan hatinya untuk mengunjungi Sehun. Dirinya izin untuk tidak mengajar dan pergi ke tempat tersebut ditemani Daniel, sedangkan Eun Tae bersama dengan neneknya.
Daniel melihat Joy dari kejauhan, dirinya dapat melihat bahu Joy mulai bergetar pertanda kalau wanita itu sedang menangis, dirinya tahu rasanya bagaimana. Daniel tidak mendekat agar Joy lebih bebas dan menjaga privasi Joy.
Daniel memutuskan untuk keluar menghirup udara segar.
Joy keluar dari tempat penyimpanan abu, matanya sembab karena menangis.
"sudah selesai" ucap Daniel dan Joy mengangguk. Daniel merangkut Joy menuju mobilnya.
"habis ini kamu mau jemput Eun Tae?"
"gak, Eun Tae sedang dengan seseorang. Ibu jodohin gue dengan teman anaknya tapi aku mengajukan syarat jika Eun Tae bisa dekat dengan wanita itu tidak masalah" jelas Daniel, Joy hanya menganggukan kepala dan sedikit merasa aneh pada diri sendiri.
"ibu lo bener dari pada lo cari sendiri malah gak bener" ucap Joy tertawa hambar
"ya mungkin saja, tapi kebahagiaan Eun Tae nomer satu buat gue. Lo tahu sendiri Eun Tae itu sulit akrab sama wanita kecuali lo sama ibu tapi kalau sama lelaki cakep dikit"
Joy yang mengangguk menyetujui ucapan Daniel.
"kurang cakep lo jadi bapaknya" balas Joy
"kurang cakep apa coba" ucap Daniel mengaca di kaca depan
"iyain aja "
"jujur Joy lo cantik mending cari suami aja biar gak kesepian"
"kan gue bisa bisa pinjam Eun Tae, kalo perlu gue adopsi deh, nanti lo buat lagi sama istri lo"
"enak saja"
Daniel mengantar Joy menuju rumah orang tua Joy yang rumahnya bersampingan dengan dirinya.
.
.
Sore harinya Daniel dan Joy kembali ke Busan bersama dengan Yerin dan Eun Tae. Terlihat Eun Tae yang tertidur dipangkuan Joy, Daniel melirik kebelakang tersenyum senang. Sedangkan Yerin yang disampingnya terlihat kesal sekali, dirinya pasti bisa membuat Eun Tae menyukai dirinya.
Setelah menempuh waktu kurang lebih tiga jam akhirnya mereka sampai.
Joy mengecup pipi Eun Tae lalu pamit kepada Daniel dan Yerin.
Joy memperhatikan mobil tersebut hingga menghilang rasanya kosong.
Joy mau membuka pagar rumahnya tapi dirinya melihat sebuah plastik, Joy melihat sekeliling lalu mengambilnya dan terlihat sebuah tulisan kalau itu untuk dirinya.
Joy masuk kerumahnya lalu membuka bungksan tersebut, terdapat sebuah benda berbentuk lingkaran dengan permata ditengahnya.
Joy bingung sekali mencari-cari siapa pengirimnya dan Joy menemukan sebuah amplop berwarna merah muda lalu membukanya.
aku tahu, aku tidak bisa mengantikan dia dihatimu
tapi izinkan aku untuk membantumu bukan untuk melupakan dia
tapi membuatmu jatuh cinta kepadaku
mungkin selama ini aku terlihat main-main tapi aku serius
aku jatuh cinta denganmu
Jika kamu mau aku membantumu pakailah cincin tersebut.
- Lee Taeyong
Joy tersenyum tanpa arti membaca surat tersebut, dirinya benar-benar lelah sekarang. Kenapa tidak ada yang mengerti dirinya. Dia hanya ingin sendiri, dirinya takut untuk memulai kembali. Dia masih takut jika ditinggalkan.
.
.
Pagi hari yang cerah dimusim panas, Joy tetap semangat untuk mengajar dipagi hari. Tidak ada malas-malasan bagi dirinya dan nanti siang dirinya berencana untuk mengunjungi Eun Tae, Joy merindukan gadis kecil yang tersebut.
Joy membuka pintu rumahnya lalu menguncinya, Joy menuju parkiran motornya tapi sialnya motornya bannya kempes.
Joy sangat bingung mau naik apa, jarak sekolah dengan rumahnya lumayan jauh. Tin tin
Suara klakson mengagetkan Joy, terlihat seseorang keluar dari mobil tersenyum kepada Joy.
"mau aku antar" ucapnya, Joy melihat jam ditangannya terpaksa menerima tawaran Eunwoo.
Didalam mobil Eunwoo bercerita banyak hal kepada Joy, Joy sangat heran bukankah dulu Eunwoo dikenal dengan pendiam. Ya mungkin yang namanya manusia bisa berubah, lalu kapan dirinya akan berubah dan membuka hatinya untuk orang lain.
Setengah jam kemudian mobil Eunwoo berhenti ditempat Joy mengajar.
"Terimakasih" ucap tersenyum
"sama-sama " balas Eunwoo
"eh Tunggu" ucap Eunwoo keluar dari mobilnya, Joy yang mendengar berbalik melihat Eunwoo. Eunwoo mendekat ke Joy mengacak rambut Joy lalu kembali kemobil, Joy menatap lelaki itu dengan aneh lalu terkekeh.
"saat kubuka mata hanya senyum seseorang yang tergambar tapi kini aku merasakan hancur dan sesak" ucap Lucas bereksprsi sedih
"selama pagi bu Joy" ucap lucas
"aku patah hati" Joy bergeleng-geleng melihat muridnya tersebut.
.
.
Sampai dikantor guru Joy telah berganti pakaian memakai pakain olahraga.
"Joy" ucap Taehyung membuat Joy menoleh, tumben sekali lelaki itu memanggilnya tanpa embel-embel bu, Taehyung maju dan Joy mundur, Joy melihat sekeliling kosong. Taehyung trus maju membuat Joy terpentok meja.
"Joy aku kurang apa?" tanya Taehyung serius membuat Joy bingung,
"maaf pak, saya harus mengajar" ucap Joy tapi tangannya digenggam Taehyung
"kenapa anda buat saya jatuh cinta tapi menjatuhkan saya. Saya kurang apa?" ucap Taehyung
"maaf pak saya harus mengajar" ucap Joy mencoba mendorong Taehyung tapi tangannya justru ditarik Taehyung membuat seolah-olah Joy memeluk Taehyung.
"kenapa?" ucap Taehyung lirih
"ehm ehm uhuk uhuk" teriak Lucas yang tadi disuruh untuk memanggil Pak Taehyung untuk bertemu dengan kepala sekolah
Taehyung reflek menjauh
"ada apa" ucap Taehyung dengan gaya sok coolnya dan terlihat galak
"maaf pak menganggu tapi saya di utus oleh bapak kepala sekolah yang terhormat untuk memanggil bapak Taehyung yang terhormat untuk menemui beliau" ucap Lucas menirukan gaya berbicara kepala sekolah
.
.
KOK JADI BER PT PT YA WKWKW
MOGA GAK BOSEN WKWKW
