shit

1.3K 202 12
                                    

Joy benar-benar tidak bisa mepercayai apa yang diriny alihat sekarang, dirinya sudah sering kali diingatkan teman-temannya tapi Joy tidak peduli karena tidak mungkin sahabatnya merebut kekasihnya.

Joy mengapatkan tangannya melihat kekasinya sedang berciuman dengan sahabatnya, bodoh dirinya benar-benar bodoh. Dirinya benar-benar tertipu rasanya benar-benar hancur, kalau seandainya sahabatnya bilang kalau mencintai kekasihnya dirinya akan merelakan. Tapi mereka malah berpacaran dibelakang dirinya.

Joy tidak tahu harus apa, dirinya malah menjauh dari keduanya. Dirinya benar-benar tidak ingin kehilangan sahabatnya tapi kenapa dengan teganya mereka melakukan begitu.

Apa salah dirinya?

Menyesal dirinya pernah memperkenalkan kekasihnya kepada sahabatnya.

Semua salah dirinya.

.

.

Keesokan hari Joy berlagak tidak terjadi apapun, Sungjae tetap menjemputnya seperti biasa. Memperlakukan dirinya seperti seorang yang dirinya cintai, dirinya bisa melihat tatapan Sungjae untuk Yerin sahabatnya. Tatapan yang dulu lelaki itu berikan kepada dirinya, dirinya tidak tahu sejak kapan hati Sungjae bukan miliknya lagi.

Yerinpun masih bersikap sama, tidakah ada sebersit rasa bersalah diantara keduanya. Tidakah mereka berdua merasa berdosa telah mempermainkan dirinya.

"Joy aku mencari bahan materi dulu diperpustakaan" ucap Yerin tidak selang lama Sungjae berkata ada tugas yang harus dirinya kumpulkan. Joy tersenyum pedih, sampai kapan mereka akan memperlakukan dirinya begini.

Joy diam-diam mengikuti Sungjae kearah perpustaan, dirinya masih mengikuti .

Mata Joy memanas melihat Sungjae memeluk Yerin.

"sayang jangan disini nanti ada ketahuan"

"tidak ada yang tahu kamu tidak terlalu keras mendesahnya" lirih Sungjae

Joy tersenyum dan meninggalkan mereka berdua, hatinya benar-benar sakit.

.

.

Beberapa hari ini Joy tidak berangkat kuliah dirinya benar-benar muak dengan semuanya, rasa kecewanya mengalahkan rasa sakit hatinya. Sahabat yang dirinya percayai dan lelaki yang katanya berkomitmen untuk dirinya malah melakukan hal begitu.

Bahkan ponselnya dirinya matikan tidak peduli mereka menghubungi dirinya, Sungjae dan Yerin juga bergantian menemui dirinya tapi dirinya minta tolong kepada pembantunya supaya berkata dirinya pergi.

Joy merasa lapar dan turun dikamarnya dirinya melihat sosok yang tidak asing bagi dirinya.

"wah tuan putri turun juga" ucap Taeyong datar

"sejak kapan kamu disini" ucap Joy merebut minuman ditangan Taeyong

"aku hanya menanyakan tawaranku satu bulan yang lalu ?"

"baiklah aku setuju"

"baguslah" Taeyong tersenyum mengacak rambut Joy lalu pergi

.

.

Sungjae dan Yerin menatap Joy tidak percaya melihat undangan didepan mereka.

"Joy apa maksudnya ini" tanya Sungjae

"kamu bisa membaca bukan" ucap Joy sambil bermain ponselnya

"bagaimana ini terjadi Joy, lalu kenapa kamu begitu santai kamu tidak mencintai Sungjae" ucap Yerin seolah menyalahkan dirinya. Tentu Yerin tidak sepenuhnya mencintai Sungjae, dirinya tahu kalau Joy sudah tahu hubungannya dengan Sungjae dan dirinya merasa bahagia karena Joy tersakiti.

THE JOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang