FF BaekHyun - Cold [✔]

Part 1

______________________________________

Berlari dengan Dress anggun dilengkapi heels tinggi itu sangatlah aneh. Terlebih Tas brand Gucci limited yang ditenteng ditangan kanannya.
Wanita itu terlihat tak berhenti sedikitpun walau nafasnya sudah terputus-putus, kedua telapak kakinya lecet akan sepatu, dan juga peluh yang sudah mulai mengucur deras dari dahinya.

"Baekhyun--"

Berhenti tepat disebuah Coffee Shop dengan memanggil nama seseorang yang baru keluar dari tempat itu. Seorang Pria menawan dengan wajah lembut baby face tampannya. Pria itu tidak sendiri, namun dengan seorang Wanita bersurai pendek tengah bergelayut manja dilengan kanannya.

"Eonni..."

Wanita yang bersama Pria bernama Baekhyun itu terlihat terkejut dengan membolakan kedua matanya. Melepaskan gelayutannya seolah merasa sungkan. Tidak, ini lebih disebut takut dan tidak enak hati.

"Ada apa?"

Baekhyun bergumam mala, memberi pandangan datar yang sangat menjenuhkan. Memandang Sehyun -Si Wanita baru datang dengan memanggil namanya tadi-.
Sedangkan Sehyun, ia terlihat masih bungkam karna melihat orang lain selain Byun Baekhyun disana.

"Tidak-- aku, Eungh.. akan pulang sekarang."

Berjalan lesu tanpa semangat seperti sebelumnya yang berlari penuh antusias. Hal yang sepatutnya untuk dirinya sampaikan sudah tidak menjadi hal yang berharga lagi. Rencana awalnya ingin mengajak Byun Baekhyun untuk menghabiskan malam ini dengan tiket pameran seni ia buang jauh-jauh. Nyatanya, Laki-laki itu sepertinya akan menghabiskan malam akhir pekan ini bersama dia. Bersama seorang Gadis disampingnya, Shin YiKyung.

Senja sore yang sepi dan memilukan, semuanya selalu sia-sia dan selalu berakhir seperti ini. Menyedihkan.

______________________________________

Berguling-guling diatas ranjang tanpa melakukan hal apapun itulah yang dilakukan Sehyun sekarang. Memandang langit-langit kamar yang berwarna putih itu dalam keterdiaman.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Akhir pekannya kembali hening dan menyendiri dikamar menunggu seseorang yang akan muncul dibalik pintu apartement. Walaupun terkadang ia menunggu hingga larut, namun itu tidaklah masalah karna ia akan tidur dengan nyenyak setelah melihat kedatangannya.

"Benar,"

Bibirnya tersenyum kecil dan beranjak dari ranjang. Berjalan menuju buffet disisi kanan pojok kamarnya dan kembali dengan membawa sebuah album foto ber-sampul cokelat.