________________________________________
Sehun melempar satu bandel kertas yang habis ia baca. Memandang kertas itu nanar dengan rasa tidak percaya. Apakah dia mimpi? Apakah itu hanya sebuah karangan tak bertanggung jawab.
Tuan Kang pasti salah info. Ya, dia pasti salah. Nama Kang Ahreum-- dan foto itu?
Berakhir dengan berteriak keras hingga menggema dalam ruang kerja di Departement store.
Membanting semua barang yang didekatnya cukup kalap. Wajahnya memerah serta lelehan air mata kian mengucur deras.
Sosok Tuan Kang datang dan berlari khawatir menuju Tuannya yang sedang berada emosi tinggi."Dire--"
"Bedebah, "
Kalimat Tuan Kang terputus saat tiba-tiba majikannya itu mencengkram kerah bajunya sembari berteriak membuat ia semakin ciut.
Direktur sekaligus Tuan mudanya itu memiliki temprament tinggi, sosok putra mahkota yang keras dan penuh emosi. Membuat ia hanya dapat diam akan hal ini."Kau salahkan mencari semua info itu? Mana mungkin itu Ibu-- Hey!"
Sehun melepaskan cengkraman itu dan berakhir berlutut sembari menangis tersedu. Ia yang berlebihan pada Tuang Kang, mana mungkin salah satu orang kepercayaan keluarganya akan melakukan hal seperti itu. Tidak, Tuan Kang tak mungkin membuat hal bodohkan.
"Direktur--"
________________________________________
"Ah-- tidak biasanya."
Luhan memutar-mutat bulpoint ditangan kanannya. Sembari melihat Sehun yang tiba-tiba datang dimana hotel tempat dirinya check in. Wajah Laki-laki itu memang sedikit pucat, raut wajahnya ya, seperti biasa namun terkesan dingin mengitimidasi.
"Katakan semua yang kau tau."
Luhan menghentikan permainnya dengan bulpoint. Menegakkan sedikit tubuhnya dan mulai memasang wajah dengan tanda tanya besar.
"Tentang apa?"
Sehun menggenggam tangannya sendiri hingga buku-buku jarinya memutih.
"Brengsek!"
Luhan menelengken wajahnya sembari melontarkan tatapan datar kearah Sehun yang bahkan siap untuk menghancurkan apapun.
"Bedebah sialan!"
Luhan tersenyum kecil. Menyeringai hingga membuat Sehun semakin naik pitam. Pemuda menawan itu bahkan langsung berdiri dan meraih kerah baju Luhan untuk ikut berdiri secara kasar.
Mereka saling adu pandang. Sehun yang mati-matian menekan agar dirinya tidak main pukul sembarangan, berbeda sekali dengan Luhan yang nampak santai bersama seutas senyuman kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FF BaekHyun - Cold [✔]
Fanfiction"Sebesar apa kau membeciku, maka rasa Cintaku lebih dari itu" ©️2018