______________________________________
"Arggh-- SIALAN! Hiks--"Wanita malang itu menjerit tanpa memperdulikan ia kini berada dikantor. Menangis kejar sendiri dengan terus menyalahkan entah pada siapa. Perasaannya hancur tak berbekas dan membuat dirinya jatuh kedalam jurang yang dalam. Mengingat kembali kenapa dulu dia dan Sehun seolah tak terurus walaupun dihari anak dan perayaan besar seperti natal. Mereka seperti tak memiliki orang tua, Ayah yang selalu berada dalam lingkup bisnis dan tak ada Ibu yang selalu berada disamping mereka. Ibu? Bahkan, Sehyun lupa bahwa ia mempunyai seorang Ibu. Tidak dekat, dingin dan penuh misteri.
Dan kebohongan besar yang tersimpan rapi, terbuka begitu saja membuatnya seperti manusia bodoh yang pernah ada."SeHyun--"
__________________________________
Tuan Oh berjalan cepat menuju ruangan Wakil Direktur setelah mendengar kabar yang disampaikan Ajudan Seo. Kedua rahangnya mengatup dengan sorot penuh kekhawatiran yang mendalam. Seluruh Karyawan yang menunduk saat beliau melintas terlihat aneh kenapa pimpinan mereka terlihat tergesa-gesa menuju ruangan Wakil Direktur dengan wajah seperti itu. Apa ada masalah? Apa ada yang terjadi?
Tanpa mengetuk, Pria setengah baya itu langsung masuk dan mendapati Putrinya tengah menangis kejar dengan duduk bersimpuh diatas lantai. Membungkukkan badannya sembari menutup wajahnya dengan dua telapak tangan, seolah kesakitannya tidak dapat lagi dijelaskan dengan kata-kata.
Air matanya terus mengucur deras dengan isakan pilu, membuat Tuan Oh semakin tak tega hingga berlari dan memeluknya dalam."Sehyun--"
Sehyun masih terus menangis tanpa henti membuat Tuan Oh amat sangat sakit. Putrinya itu sampai terisak dan terus memanggilnya.
"Ayah! Hiks-- Ayah.."
Kebohongan yang sudah bertahun-tahun yang ia rahasiakan terbuka begitu saja. Tuan Oh tidak pernah mengira akan menjadi seperti ini, Sehyun tak seharusnya tau. Putrinya itu cukup tau dan percaya akan alasan klise yang terungkap tempo lalu. Tapi, bangkai akan tercium pada waktunya. Seperti halnya sekarang.
"Ayah-- Hiks.. Ayah! Hiks-- Hiks.."
"Sehyun, Tenanglah. Ayah Mohon!"
Sehyun mendorong kasar tubuh Tuan Oh. Menatap Pria itu penuh dengan kekecewaan, sorot dari iris hitam itu begitu kelam. Perasaan yang hancur dan rasa tidak percaya mengekang hingga ini semua seperti tidak nyata. Dadanya terasa seperti dihantam sebuah batu besar hingga membuatnya sulit bernafas.
"Ayah juga tidak pernah menyayangiku dan Sehun dengan tulus kan?"
"Apa yang kau bicarakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FF BaekHyun - Cold [✔]
Fanfiction"Sebesar apa kau membeciku, maka rasa Cintaku lebih dari itu" ©️2018