________________________________________
Baekhyun mengeluarkan kotak musik yang dibawanya. Melihatnya dengan senyuman nanar. Membukanya hingga alunan melodi itu terdengar, Bethoven."Eoh, ternyata kau masih menyimpannya."
***
"Eoh, ternyata kau masih menyimpannya."
Sosok Luhan muncul. Laki-laki itu berdiri dengan tangan kanannya ia masukkan kedalm saku celana. Memandang Baekhyun yang memainkan kotak musik itu dingin.
"Hh, dia membelinya bersamaku waktu itu."
"Ck, cepatlah Nona Muda Oh."
Luhan mendesis dikala Sehyun yang sibuk memilih sebuah kotak musik disana. Tiga toko mereka kunjungi demi mencari dua kotak musik sama persis dengan alunan melodi karya Bethoven. Dalam cuaca dingin menggigil dibulan Desember.
"Astaga, kau tidak ada bedanya dengan Sehun. Menggerutu terus."
Luhan mengambil duduk disamping Baekhyun. Berbicara sesantai mungkin dengan Baekhyun yang masih tidak mengerti apa perkataan Luhan.
"Menjadi secret admirermu. Hh, kekanakan memang, melihat usianya kala itu sudah 20 tahun lebih."
"Secret Admirer? Bodoh sekali kau Oh Sehyun, kenapa tidak saat diharvard dulu. Setidaknya usiamu masih pantas untuk bermain hal macam ini."
PLAKK
Sehyun begitu saja menggeplak kepala Luhan tanpa perasaan. Laki-laki itu bahkan, sangat terkejut atas tindak tiba-tiba Sehyun.
"Kenapa kau memukulku."
"Agar mulut licinmu itu diam."
Luhan mengambil kotak musik itu dari tangan Baekhyun. Memandangnya dalam diam.
"Kau tau, Sehyun sangat sangat sangat menyukaimu. Hingga menyimpan perasaan itu bertahun-tahun lamanya."
Baekhyun terdiam cukup lama.
"Mungkin kau tak pernah tau, dia adalah Juniormu di Harvard yang selalu menonton pertandingan Baseball-mu. Bukankah, dia seperti penguntit?"
Luhan terkekeh mengingat kembali sosok Sehyun yang bar-bar. Dengan tetap memandang Baekhyun, masih terdiam tenang mendengar cerita Luhan yang akan panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FF BaekHyun - Cold [✔]
Fanfiction"Sebesar apa kau membeciku, maka rasa Cintaku lebih dari itu" ©️2018