________________________________________
Keheningan abadi yang terdengar. Suara pendeteksi dan tetesan cairan infus yang menjadi pengisi diruangan itu.
Bibi Jung masih menyisir lembut surai tuan mudanya dengan telaten. Wanita berusia hampir setengah abad itu begitu menyayangi Tuan mudanya seperti Putranya sendiri."Tuan muda,"
Sedikit miris memang. Melihat kondisi memprihatinkan seperti ini membuatnya sempat berpikir kenapa Tuhan tidak memberi kepastian yang ada. Entah, dia mengambilnya atau membiarkannya hidup walaupun hanya sebentar lagi.
"Dokter Wilson akan datang. Kuharap Tuan muda cepat siuman."
Bibi Jung tersenyum kecil dan membereskan barang-barang untuk membersihkan tubuh Tuan mudanya itu. Menoleh sejenak sebelum ia benar-benar angkat kaki dari sana.
Hilang diambang pintu. Meninggalkan sosok Sehun sendiri kembali.
Hingga sebuah gerak dari jari-jari kakinya hanya beberapa detik membuat tanda tanya besar. Seperti secuil jawaban sebuah keajaiban. Sehun masih hidup, Putra mahkota itu akan bangun. Entah, esok atau lusa.________________________________________
"Ash, pencitraan klasik."
Sehyun menghentikan langkahnya yang hendak masuk kedalam restaurant. Melihat Baekhyun yang tiba-tiba berhenti dengan gumamannya.
"Err, memang ada yang akan aku bicarakan Byun."
Baekhyun menaikkan sebelah alisnya. Setelah itu melenggang masuk meninggalkan Sehyun yang menghela nafas.
"Masalah Rumah yang diberi kedua orang tuamu."
Baekhyun bersidekap sembari menyenderkan tubuhnya dikursi restaurant.
"Hh, kau tau Ibuku sangat cerewet. Dan ayahku adalah seorang diktator. Se-kekeuh apapun aku, pasti mereka akan berhasil."
Laki-laki menawan itu menjabarkan bagaimana kedua orangtuanya yang selalu memaksakan kehendak. Bahkan, hidup Baekhyun selama ini seperti tidak punya pilihan walaupun mereka memberikan pilihan. Mungkin Byun Baekhyun adalah seorang paling pecundang dimuka bumi ini. Tidak bisa berbuat apapun dan hanya menurut seperti boneka.
"Tapi kenapa kau masih membantah kalau sudah tau hasilnya?"
"Aku berharap mereka sekali saja menuruti permintaanku."
Wajah Laki-laki itu sedikit sendu. Wajahnya sedikit merosot dari tingkah angkuhnya saat bersama Sehyun.
"Hh, kupikir orangtuamu memikirkan masa depanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
FF BaekHyun - Cold [✔]
Fanfiction"Sebesar apa kau membeciku, maka rasa Cintaku lebih dari itu" ©️2018