Author POV.
Sinar matahari yang sudah sangat bersinar cahaya. Memasuki celah celah gorden jendela kamar yang masih tertutup.
Tak bisa menepis, cahaya itu kemudian menyilaukan mata yang sedikit terbuka pada gadis tersebut.
Gadis tersebut akhirnya bangun dan mengerang mengeluh sinar yang mengganggu tidur nyenyaknya.
Kemudian gadis tersebut mencoba merenggangkan ototnya.
" Argh, cepat sekali waktu paginya." ucap gadis tersebut yang bernama Farellia.
Indra penglihatannya menangkap jam dinding yang berada di depannya. " Hah? Udah jam 6?." gadis itu tampak terkejut.
" Hari ini hari ap- " Ucapannya terpotong karena ia mengingat sesuatu.
" pindah ke Indonesia? Sekarang? ENGGAK!! " ia masih mengelak semua yang ingin terjadi hari ini. Dia masih tidak mau pindah dari kota ini. London.
" sayang kenapa kamu teriak?! Cepat Mandi dan siap-siap kita kan mau pindah ke Indonesia." Kini sang mama lah yang memekik teriak kepada putrinya.
" Iyah ma! Tapikan masih jam 6. " Jawabnya tampak merengek.
" Lebih awal lebih baik putriku. " Sela sang mama.
" Yaudah. " Gadis ini terlihat sangat pasrah.
Gadis itupun akhirnya beranjak dari ranjang tidurnya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Selang beberapa menit...
Gadis itu selesai mandi, setelahnya dia menggantikan pakaian yang ia ingin kenakan.
Iapun lebih memilih kaos lengan pendek berwarna pink dan celana jeans panjang.
Kemudian dia bersolek pada cermin, merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan dengan warna yang sedikit pirang.
Selesai dengan kegiatannya itu, dia berhenti sejenak menatap dirinya ke cermin.
" kenapa aku harus pindah ke Indonesia, padahal aku ingin sekali menetap di london, aku tidak ingin meninggalkan teman-teman ku yang disini terutama sahabatku." ucapnya dengan lugu, gadis itu sangat sedih untuk meninggalkan kota besar di negara Inggris ini.
Tiba-tiba gadis itu merasakan air matanya jatuh ke pipinya. Sudah diduga olehnya pasti dirinya akan menangis.
Disisi lain ibu Farellia sedang menyiapkan sarapan untuk anaknya. Sambil ia menunggu anaknya selesai mandi. Tetapi entah mengapa perasaan ibunya itu tidak enak seperti ada sesuatu yang terjadi.
" Aduh si Farel mandi aja lama banget sih, inikan sarapan paginya udah siap." Geramnya dalam hati. Karena farell tak kunjung keluar dari kamarnya.
" sayang kalo sudah selesai, cepat turun kebawah untuk sarapan pagi." Pekik sang ibu.
Hening...
Tak ada jawaban sama sekali.
Langsunglah dirinya menuju ke kamar anaknya.
Ibunya pun terkejut mendapati anaknya yang sedang menangis .
" astaga sayang! kamu kenapa nangis?." Ucapnya terkejut.
Tiba-tiba...
Brukkk
Farell mendekap kedalam pelukan ibunya.
" Mama! aku gak mau meninggalkan negara ini. aku ingin menatap dilondon. aku tidak mau meninggalkan sahabatku. Aku gak mau untuk meninggalkan sekolahku juga." ucap Farel dengan isakan tangisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear With Him Farellia ✓ [ TAHAP REVISI ]
ChickLit~ Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah ~ [ TAMAT ] FARKHA Layaknya bintang semu yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Seperti gadis ini yang berhasil membuat pria tersebut menda...