Next story'....
" Waktu yang mengatur kita untuk bersama walau sebentar "
Author POV.Minggu 11.00 Am.
Keesokan harinya rumah Rakha masih bersuasana duka. Kesedihannya masih dirasakan dirinya dan bundanya. Kini Rakha menjadi anak satu satunya di keluarga ini.
Kesepian? Itulah yang dirasakan. Tidak ada canda dan tawa.
Bundanya pun juga sudah tau semua rencana suaminya yang kejam itu dan karena itulah Bella. Bundanya Rakha!.
Dia akan bertindak membantu anaknya. Jangan sampai ada korban karena tangan bengis suami nya itu.
Rakha juga sempat bercerita ke Bella kalau dia baru keluar dari rumah sakit setelah mengalami kecelakaan di karenakan ulah ayahnya.
Kini Rakha juga was was takut dia dicari oleh anak buahnya ayah.
Bella juga gak menyangka kalau Aldi, suaminya menyimpan rasa dendam kepada orang yang dulunya menjadi sahabat.
Anaknya juga menjelaskan ke Bella apa yang di beri tahu Marcell tentang adiknya yang sebenarnya masih hidup dia belum mati. Hanya saja kehilangan jejak. Entah dia dimana sekarang.
Bella juga kenal betul dengan Marcell dia adalah orang baik istrinya juga, Bu Vina. Mamanya farell di kenal sebagai ibu yang ramah.
Kini keadaan Rakha sangat demam, akibat dia tidak makan dan tidak tidur sejak kemarin dan semalaman juga. Kenzo yang awalnya cemas karena Rakha takut ketauan, tapi setelah bundanya meyakinkan kalau rahasianya gak akan terbongkar dan dia akan membantu nya. Kenzo akan menjadi yakin.
Tapi jika setelah Rakha sembuh dia akan kembali kerumah Kenzo agar tidak dicurigai.
Sekarang Bella lebih tenang dan ikhlas daripada kemarin dia menangis terus tanpa henti. Ia sedang memasak buat anaknya yang sekarang menjadi anak satu satunya. Soal anak bungsunya itu? Dia selalu berdoa semoga dia masih memiliki umur panjang dan selalu bersama orang yang menyayanginya.
Belum selesai masak tiba tiba Bella rumahnya berbunyi. Akhirnya dia membukakan pintu tersebut.
" Hai Tante.." ternyata yang datang ialah farell sambil membawakan buah buahan. Dia mencium punggung tangan Bella. Bunda Rakha.
" Farell kamu kesini sendiri nak?.." tanyanya.
" Iya Tan.."
" Udah jangan manggil Tante panggil aja bunda.." farell mengangguk seraya tersenyum.
" Oh ya masuk, pasti mau ketemu Rakha kan?.." ucap bunda.
" Iya Bun.." farell berjalan mengikuti nya dari belakang.
" Bentar, bunda panggil dia dulu. Kamu tunggu sini yah.." ujar bunda. Farell langsung duduk di sofa yang ada di ruang tamu.
Rakha yang berada di kamar sedang duduk di kasurnya sambil menatap foto kakaknya. Sesekali dia mengusap air matanya yang mengalir. Dia masih menangis, karena dia masih belum percaya ini.
Tok... Tok.. tok..
" Sayang, keluar yuk ada tamu.." pekik bunda.
Masih dengan suara yang terisak.
" Bun, bilang aja aku lagi sakit.." seru Rakha.
" Udah dong, jangan nangis terus jagoan bunda. Keluar cepet tamu nya spesial nih.." bujuk bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear With Him Farellia ✓ [ TAHAP REVISI ]
Literatura Feminina~ Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah ~ [ TAMAT ] FARKHA Layaknya bintang semu yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Seperti gadis ini yang berhasil membuat pria tersebut menda...