chapter 44 : Wanita Iblis.

59 5 0
                                    


Next Story...

" ingin ku akhiri hidup orang yang berani membunuh mu saat itu. Tapi ku tidak bisa. Karena dia orang ku sayangi juga. "

" andai ku bisa berharap ini semua mimpi dan kembali ke jalan awal yang indah saat bertemu dirimu.. "

AUTHOR POV.

Amsterdam 08.30PM.

Kesunyian Kesepian Tersiksa Kesendirian. Rasa itu menguasai ruangan yang di tempati seorang lelaki itu.Ya!! Rakha!

Rakha berjalan menyusuri sudut ruang kamar itu, dengan langkah kaki yang tanpa kejelasan arahnya mau kemana.

Hingga saat matanya tertuju sebuah balkon yang ternyata terdapat dikamarnya. Disana juga ada pemandangan indah.

Yang juga baru disadarinya.

Ya selama ini yang ia tahu hanya sebuah jendela panjang seperti pintu yang terus tertutup rapat oleh gorden. Hanya saja tadi gorden nya tertiup kencang oleh angin hingga terbuka gorden itu.

Rakha menuju kesana sambil membuka jendela itu. Dia keluar dan menikmati udara segar yang selama ini ia inginkan.

Selama ini dia di bekam di ruangan ini dengan ayahnya.

Ayahnya akhir akhir ini kasar padanya. Rakha ingin membalas kelakuan kasar yang ia dapatkan.Tapi dia masih takut jadi anak durhaka. Jadi dia hanya diam. Bukan lemah! Ia hanya ingin menjadi anak yang selalu menghormati orang tuanya.

Kalau saja rakha tau kenapa ayahnya begini. Dan tau rencana licik ayahnya.

Yakinlah!  Rakha akan membenci nya dan sangat sangat membencinya.

........

Di sertai dengan awan mendung beserta kilat yang menandakan cuaca hujan telah tiba.

Dengan suasana seperti ini, rakha semakin mengingat ketika dia dengan farell sedang tertawa, bercanda, menjaili, dan saat rakha menangis untuknya.

Rakha mengingat itu semua.

Kapan ia bertemu langsung dengannya lagi?!.

Rakha benci dengan keadaan yang seperti ini.
Suasana yang seperti ini. Tercekam, suram. Hal ini yang paling dia benci!.

Jauh dari bundanya dan kakaknya.

Kangen dengan keramaian.

Duarr.. 

Suara petir itu mengejutkan rakha.

Jarang sekali di sini hujan lebat dibarengi dengan petir.

Rakha jadi teringat waktu dia sedang hujan hujanan dengan farell.

Dia teringat waktu ada petir dan farell ketakutan. Wajah resahnya itu membuatnya gemas. Tapi farell malah sok berani untuk menghadapi hal itu. Rakha semakin gemas terhadap tingkah lakunya.

Dan saat rintik hujan mulai turun hingga menjadi deras.

Disaat ini juga farell menjadi egois, sudah di bilang jangan hujan hujanan!.Tapi farell tidak menuruti perkataan rakha. Malahan dia bermain dengan hujan itu.

Dear With Him Farellia ✓ [ TAHAP REVISI ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang