Next Story'....
Jejak wajahmu seperti sebuah memori yang terus menetap di benakku! Mengapa sangat susah, walaupun ku sudah jauh darimu?
~ Farellia.
Author POV.
Detik detik langkahnya.....
Pria itu berlari menjauh dari rumah sakit, tetapi langkah kakinya selalu di hentikan oleh sahabat sahabat nya itu.
Mereka bersih keras membujuk pria itu untuk tidak pergi. Namun apalah daya mereka, ego pria tersebut terus saja memberontak untuk pergi demi kebaikan cintanya pada gadis itu.
Ia terus menahan air matanya untuk tidak turun, kali ini ia tak mau menangis. Dirinya berjanji akan berusaha sendiri kalau dirinya memang tidak bersalah.
Bayangan gadis itu selalu menjadi pikiran di otaknya. Orang yang ia cintai sudah sangat membencinya karena sebuah fitnah yang mengatasnamakan Pria itu.
" Jauhi adik saya untuk selamanya, jika kamu sudah bisa membuktikan boleh kembali. Karena kamu adik saya sangat trauma hingga tidak ingin bertemu dengan kamu lagi..."
Ucapan itu terus terngiang ngiang di dalam pikirannya. Ia tahu ia ingin memilikinya, ia tahu bahwa dia sangat sayang dan mungkin dengan rasa cinta padanya.
Tapi dengan rasa begitu ia akhirnya juga mengerti bahwa dirinya menjauh juga adalah kebahagiaan gadis itu.
Hatinya memutuskan, dirinya benar benar pergi jauh bersama bundanya. Walaupun ini sangat menyiksa, tapi dirinya juga harus begini.
Karena apa? Pria ini hanyalah korban dari semua takdir ini. Mulai dari Balas dendam ayahnya hingga ada yang mem-fitnahnya.
Sudah Lama pria itu mencari pelakunya, ia juga sudah tau nama orang tersebut.
" Bun, apa ada seseorang yang mirip sekali dengan aku?.."
" Ada, dia sepupumu. Arya!.."
Pria itu pun langsung melacak jejak Arya, dan pada akhirnya nihil, ia sungguh sulit menemukannya.
Sampai pada waktunya sesosok sahabat nya itu menemukan seseorang yang biasa di panggil Arya.
.
.
.2 bulan kemudian....
Di sebuah ruangan yang tampak di isi beberapa meja dan kursi sesuai dengan jumlah penghuninya.
Di ujung pojok belakang dekat jendela tampak seorang gadis sedang berfikir, ia memandang Selembar kertas ujian yang memang isinya angka semua walupun ada huruf itu hanya sedikit.
Ia menoleh ke arah jendela, tangannya sambil memegang pensil. Ia menangkap secercah sinar matahari.
Matanya terpejam seperti menahan terpaan angin yang melintas lewat jendela.
" Gue akan nepatin janji yang akan tulus sama lo, suatu saat gue akan kembali lagi.." janjinya yang terucap dibibir pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear With Him Farellia ✓ [ TAHAP REVISI ]
ChickLit~ Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah ~ [ TAMAT ] FARKHA Layaknya bintang semu yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Seperti gadis ini yang berhasil membuat pria tersebut menda...