Dear With Him Farellia ✓ [ TAHAP REVISI ]

|26|| ANCAMAN!

Next story....

Soundtrack Kisah cinta remaja FAREKHA~
√Bukan untukku- Hanin Dhiya
✓menyimpan Rasa-Devano
✓Pesan dari hati-RuriFeatCynthia
✓ separuhku-Nano
✓lebih indah-adera
✓Disini untuk kamu-AnggaYunanda
✓sampai menutup mata- Acha Septriasa

" aku buktikan ketika rasa ini bertambah, hatiku akan berjanji sendiri tuk melindungi wanita yangku sayang.. sesekalinya aku menyakitimu aku tidak akan memaafkan diriku sendiri.."

Author POV.

" maafin gue , gue harus ngelakuin kejahatan ini ..." ucap seseorang itu. Lalu orang itu menggulung kertas pada batu bata lalu melemparkan ke jendela tersebut.

PRAKKKKK......
( suara pecahan jendela)

Rakha langsung tersentak kaget dan mendatangi ke sumber suara tersebut.

"WOII!! SIAPA LOO.." teriak rakha. Saat rakha sampai jendela itu, tidak ada sapa sapa. Rakha mengambil benda yang dilempar tersebut.

Rakha mengernyitkan dahinya saat membaca kertas yang ada di batu bata itu. Yang bertuliskan..

" JAUHIN FARELL, KALAU GAK NYAWANYA AKAN TERANCAM!!!!!..."

Matanya langsung terbelalak terkejut. Perasaan rakha menjadi campur aduk yaitu antara bingung, marah dan khawatir.

" siapa yang berani ngelakuin hal ini!! .." geram rakha sambil meremas kertas tersebut.

Murid dan guru yang mendengar suara keras dari pecahan kaca jendela langsung datang ke sumber suara.

" Harry kenapa ada suara keributan.." tanya pak yayan.

" gau tau pak.. tiba-tiba ada orang jail yang melempar batu ini.." rakha langsung memberi batu bata nya.

" tapi, kamu gak kenapa napa.." pak Yayan seketika menjadi khawatir kepada rakha.

" tenang aja pak, gak papa kok.."

" yaudah sana masuk kelas.." suruh pak Yayan.
Murid yang berada disana hanya menyaksikan saja.

" ih doi gue kenapa sih... ada masalah?."

" mimpi lo jadi doinya dia.."

" mansyaallah ada apa dengan pangeran tampan gue.."

" hai kaka most wanted.."

Itulah perbincangan para siswi yang berada disana. Tapi rakha hanya diam dan bersikap cuek seolah-olah disekitar tidak ada orang.

Rakha pergi meninggalkan tempat yang tadinya bikin dia terkejut. Dia bukan pergi kekelas tapi pergi ke kantin. Dia memutuskan untuk bolos dan nongkrong dikantin sendiri.