Bagian 2

3.5K 350 38
                                    

Jungkook terkejut bukan main mendapati gadis yang dipinjami jaket kemarin mendadak muncul di depan cafe tepat saat ia baru saja membuka kunci pintu. Ia yang hari ini bertugas memegang kunci tentu saja harus datang lebih awal.

"Aku mau mengembalikan jaketmu. Sudah dicuci bersih..." gadis itu tersenyum malu sambil menyerahkan paper bag berisi jaket. Dia terpesona melihat penampilan kasual Jungkook yang hanya mengenakan kaos hitam polos dilapisi kemeja kotak-kotak berwarna merah disertai celana jeans hitam.

"Oh.. Oke." Jungkook menerim paper bag itu tanpa memandang sang gadis. Dia sibuk memalingkan pandangannya ke arah lain, kemana saja asal tidak pada gadis itu.

'Apa dia memang terbiasa memakai pakaian tipis begitu?' batin Jungkook merasa risih.

Gadis itu memang mengenakan jaket tebal di luarnya, tapi tetap saja bagian depan yang tidak tertutupi jaket itu tampak terlihat jelas. Kemeja putih tipis yang sangat press body dan rok tenis biru yang sangat pendek dan mengekspos pahanya. Cepat-cepat Jungkook masuk ke dapam cafe dan mulai beres-beres. Gadis itu menyusul masuk dan mengambil tempat duduk di salah satu meja tak jauh dari kasir.

"Maaf. Tapi cafe baru akan dibuka pukul tujuh. Ini masih pukul enam dan--"

"Tidak masalah. Aku akan menunggu saja..." gadis itu memotong perkataan Jungkook sambil tersenyum lebar. Ia lalu melepas jaketnya.

"Baiklah." Jungkook mengangguk paham dan meninggalkan gadis itu untuk lanjut menyiapkan peralatan dapur. Ia benar-benar terkejut ketika gadis itu mendadak melepas jaketnya. Membuat lekuk tubuhnya sepenuhnya terlihat jelas dari balik kemejanya.

'Kenapa dia terlihat biasa saja? Apa aku kurang menarik?' gadis itu menunduk untuk melihat penampilannya. Setelah itu dia mengambil cermin kecil dari tasnya untuk mengecek riasan wajahnya. 'Tidak ada yang salah dengan make up-nya. Tapi kenapa dia tak mau menatapku?' batin gadis itu penasaran.

Para pegawai lain pun mulai berdatangan. Begitu pukul tujuh tepat, cafe pun dibuka dan Jungkook menghampiri gadis itu lagi. "Ingin pesan apa?" tanyanya sambil siap mencatat pesanan.

"Lemon tea hangat dan ..."

"Baik. Silakan ditunggu sebentar..." Jungkook nyaris pergi namun gadis itu menahan tangannya. "Ada pesanan tambahan?"

Si gadis menggeleng. "Namamu..."

"Hah?"

"Boleh aku tahu siapa namamu?"

Jungkook terdiam beberapa saat menatap jemari gadis itu yang menarik ujung lengan kemejanya.

"Jeon Jungkook."

"A-aku Kim Taehyung."

Jungkook hanya mengangguk kecil. Begitu pegangan gadis itu terlepas, ia segera menuju dapur.

"Pesanan untuk meja sembilan, lemon tea hangat dan strawberry cheesecake." ucapnya pada koki yang bertugas.

"Sepertinya gadis itu tertarik padamu, Jungkook-ah?"

"Tidak juga."

"Dia yang kamu pinjami jaket kemarin, kan?"

"Iya..."

Jungkook menatap gadis yang bernama Taehyung itu dari balik jendela dapur. Nampak gadis itu sibuk dengan ponsel pintarnya. Terlihat biasa saja dengan penampilannya, padahal beberapa pemuda yang baru masuk ke cafe terang-terangan menatap tubuhnya.

"Apa dia memang terbiasa berpenampilan terbuka seperti itu?" gumam Jungkook kesal. Ia berjalan ke ruang loker pegawai, mengambil kemeja merahnya dan menghampiri Taehyung. Tanpa berkata apapun, Jungkook menyampirkan kemejanya di bahu gadis yang terkejut itu sambil tetap memalingkan wajahnya. Kemudian diambilnya jaket sang gadis yang ada di kursi sebelahnya lalu diletakkan di atas paha gadis itu.

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang