Bagian 56

2.3K 252 29
                                    

Hai hai hai cintaaah 🤗
Di sini fokus YoonJin ya~

.

.

.

Menjelang siang, Yoonji sudah mulai lapar. Sebungkus roti dan sebotol jus melon ternyata tidak cukup untuk membuat kenyang perutnya.

"Aneh, biasanya makan segitu untuk sarapan sudah sangat cukup untukku. Kenapa aku jadi cepat lapar sekarang?" gumamnya heran.

Jinhee yang mendengar gumaman gadis itu terkekeh dan menarik perhatian Yoonji. "Tentu saja kau akan cepat lapar sekarang, Yoonji-ya..."

"Kenapa, ahjumonim?"

Jinhee tak menjawab melalui kata-kata, melainkan lewat gerakan matanya dan dagunya yang menunjuk ke arah perut Yoonji. Jinhee paham Yoonji masih sensitif soal kehamilannya, jadi dia tak mau membahasnya lebih lanjut.

Yoonji menunduk menatap perutnya dan seketika teringat ucapan Seokjin di lift tadi.

"Tolong perhatikan asupan makananmu. Kau makan untuk dua orang sekarang, Min Yoonji..."

Kata-kata itu membuat Yoonji termenung. Tangannya tanpa sadar memeluk perutnya yang masih rata. 'Hei, calon aegi. Berapa banyak asupan nutrisi yang harus kumakan sehari untuk membantumu tumbuh, hm? Aku tak terbiasa makan banyak kalau kau mau tahu...' batinnya seolah mengajak bicara janin di dalam perutnya. Gadis itu menghela nafas panjang.

"Bagaimana kalau kita ke restoran Perancis milik kenalanku untuk makan siang?"

Suara Junmyeon menarik perhatian Yoonji. Rupanya pria itu sedang mengajak Yixing makan siang. Sungguh progres yang sangat cepat dalam sebuah pendekatan.

"Aku belum pernah coba masakan Perancis..."

"Ada banyak menu yang enak di sana. Aku jamin kamu pasti suka."

"Kalau begitu, oke."

"Sip! Biar kuhubungi kenalanku itu untuk reservasi tempat jam satu nanti."

Sungguh, hanya mendengar rencana makan siang Junmyeon dan Yixing saja Yoonji jadi merasa makin lapar. Tapi ini belum jam makan dan dia terlalu malu untuk bilang kalau dia lapar dan juga Yoonji tidak mau makan sendirian.

"Hei hei~ tuan dan nyonya Kim muda!"

Yoonji merengut ketika Seokjin datang. Mood-nya yang sudah jelek karena sedang lapar jadi makin jelek lagi. Akhirnya dia mengalihkan perhatian dengan membuka ponselnya. Hanya scrolling tak jelas, Yoonji bingung mau apa dengan ponselnya. Berusaha mengabaikan Seokjin yang, meski sedang berbicara dengan Namjoon dan Hoseok, berulang kali melirik ke arahnya.

"Hampiri saja lah, hyung..." Namjoon berbisik.

"Dan membiarkannya menghajarku? No, thank you. Aku masih sayang wajah dan tubuhku."

Yoonji akhirnya iseng membuka akun instagramnya dan langsung terpampang video dari dalah satu akun restoran yang menawarkan promo. Mata Yoonji melebar penuh rasa tertarik.

"Promo all-you-can-eat? Ah, aku tidak tahu cara makannya. Ada promo lain tidak, ya?" Yoonji terus menggumam sambil terus menonton videonya. Jinhee diam-diam ikut mengintip layar ponsel Yoonji dan melihat restoran mana yang sedang dilihatnya. Bibir Jinhee mengukir senyum seraya matanya melirik ke arah Seokjin.

.

.

"Hei! Sudah lewat waktunya makan siang!" seru Taejoon. Jam sudah menunjukkan pukul satu siang. Semuanya tentu mulai merasa lapar.

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang