"Hei, apa Taehyung dan Jungkook berpacaran?" tanya Sooyeon mendadak setelah dia kembali ke kamar Hoseok. Dua gadis yang ada di sana menggeleng. "Taehyung memang menyukai Jungkook, tapi mereka tidak pacaran. Setidaknya belum..."
Hyun melirik Sooyeon. Istrinya itu nampak sedang berpikir entah apa. "Sooyeon-ah, tak bisakah kau biarkan Taehyung bebas memilih jurusan yang dia mau? Kau sudah sangat menekannya dari dia kecil dulu..."
"Aku melakukan ini untuk kebaikannya, yeobo!"
"Alasan basi. Yang menurutmu terbaik belum tentu terbaik juga untuk Taehyung. Anak itu sudah besar, dia sudah bisa menentukan pilihannya sendiri." jujur saja, Hyun sedikit kesal dengan sikap istrinya itu. "Sudah. Aku mau cari kopi dulu..." setelah berkata demikian, Hyun pun pergi keluar dari kamar Hoseok.
"Maaf kalau saya terkesan lancang dan ikut campur, halmeoni..." Hoseok mulai bersuara. Dia juga kasihan melihat Taehyung. "Tapi apa yang harabeoji katakan itu benar. Taehyung punya hak penuh untuk menentukan masa depannya."
Sooyeon terdiam menatap Hoseok. Ia lalu duduk di sofa sembari menghela nafas. "Apa itu yang membuat Taehyung tak pernah menyukaiku?"
Yoonji, meskipun dari tadi hanya diam, rupanya dalam hati dia ribut sendiri. 'Masih ditanya juga? Siapapun juga tidak akan suka jika dipaksa!' omel batinnya. Yoonji seolah bisa melihat bayangan dirinya dulu pada Taehyung. Masa suramnya sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan keluarganya dan tinggal bersama Hoseok.
Yoonji duduk di samping Hoseok. Dia tak nyaman jika harus duduk bersebelahan dengan Sooyeon di sofa.
"Hoseok-ah, mau kukupaskan apel?"
"Boleh."
Yoonji melirik Sooyeon yang masih larut dalam pikirannya sendiri. "Um... Anda ingin saya bawakan sesuatu, nyonya?"
Sooyeon mendongak dan menatap Yoonji. Dia tersenyum kecil. "Tidak usah, nak. Aku baru makan dari rumah tadi. Dan kamu juga tidak perlu memanggilku 'nyonya', panggil 'halmeoni' saja."
"Baik..."
Yoonji mengambil dua buah apel dari dalam kulkas serta pisau di laci nakas dan mulai mengupaskan apelnya untuk Hoseok. Sesekali dia dan Hoseok saling mengerling karena bingung harus bagaimana.
.
.
.
.
.
Taehyung mengamuk sejadi-jadinya saat sampai di rumah. Terlebih ketika melihat brosur unversitas pilihan Sooyeon serta berkas-berkas kosong untuk keperluan mendaftar yang diletakkan di atas kasurnya. Neneknya pasti tadi ke rumah dulu sebelum pergi ke rumah sakit.
"Aku tahu aku tidak sejenius Namjoon oppa ataupun kakak sepupuku yang lain! Aku tahu selama ini nilai akademisku biasa saja! Apa karena itu aku tak diberi kesempatan untuk memilih?!"
Jungkook hanya berdiri diam di depan kamar Taehyung. Dia masih ingat tata krama untuk tidak sembarangan masuk ke kamar seorang gadis.
"Terbaik katanya?! Persetan dengan semua yang menurutnya terbaik!!"
Taehyung melempar buku-buku pelajaran dan alat tulisnya ke sembarang arah. Dia bahkan membanting meja belajarnya. Tak tahan melihat Taehyung seperti itu, Jungkook akhirnya memilih masuk ke kamar Taehyung tanpa memikirkan masalah tata krama lagi. Ia menarik Taehyung dan memeluknya erat. Taehyung menangis.
"Aku tidak tahan lagi! Wanita tua itu terus saja memaksaku! Dia selalu membuatku melakukan apa yang diinginkannya tanpa memberiku kesempatan untuk memilih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️- Fate
FanfictionGS NamSeok (Girl!Seok) If you don't like it, don't read it. 😊 Side pairs: KookV (Girl!V) KookJi (Yoonji) 2Seok YoonJin Another casts: Jung Yonghwa Jung Taekwoon Cha Hakyeon Shin Wonho Chae Hyungwon Oh Sehun, etc.