Bagian 11

2.3K 310 39
                                    

Namjoon termenung di ruang kerjanya. Matanya bergantian menatap dua foto yang diletakkan di atas meja kerjanya. Yang satu adalah foto Hoseok yang diambilnya diam-diam, dan yang lainnya adalah foto Namjoon bersama keluarga Taekwoon. Di sana ada Taekwoon yang merangkul Namjoon kecil di samping ranjang pasien yang Hakyeon tempati sambil menggendong bayinya. Dia ingat foto itu diambil di rumah sakit dua hari setelah Hakyeon melahirkan.

Jari-jari Namjoon mengusap foto itu tepat di wajah bayi keluarga Jung. 'Ini benar-benar Jung Hoseok...?' batinnya masih sulit percaya. Tadi setelah Yonghwa keluar dari ruang kerjanya, Namjoon langsung meminta Taekwoon menceritakan semua yang terjadi di masa lalu. Semuanya, tanpa terkecuali.

Namjoon mengusap wajahnya frustasi. Dia bingung sekarang. Dia tak tahu apa masih bisa bersikap seperti biasa di depan Taekwoon setelah mengetahui Hoseok adalah anak kandung pelayan setianya itu. Apalagi ketika ia mengingat perlakuan kurang ajarnya pada Hoseok.

Suara ketukan di pintu sempat membuat Namjoon kaget. Dilihatnya Wonho yang menyembulkan kepalanya sebelum masuk ke ruangan. "Ini black card anda, bos..."

"Sudah cukup belanjanya?"

"Sudah. Malah tadi kelebihan karena kecerobohan saya..."

Namjoon tersenyum kecil. Ia sama sekali tak mempermasalahkan hal itu. Ia menyimpan kartunya lagi ke dalam dompet sebelum beranjak keluar ruangan bersama Wonho.

Namjoon menuju dapur dan melihat Hoseok yang sedang mengeluarkan isi belanjaannya dibantu oleh Yonghwa dan Taekwoon. Ia melihat Taekwoon yang terlihat menahan rasa sakit dan cemburu melihat Hoseok bersikap manja pada Yonghwa tapi tetap berusaha memaksakan sebuah senyum saat Hoseok mengajaknya berbicara. Namjoon menghela nafas panjang. Semuanya jadi rumit sekarang.

.

.

.

.

.

Hoseok menyelesaikan kuenya dengan dibantu seorang maid. Setelah makan siang, Yonghwa dan Taekwoon diminta untuk tetap duduk manis di meja makan sementara Hoseok memotong kue itu jadi beberapa bagian.

"Ini untuk appa, dan yang ini untuk Taekwoon ahjussi." Hoseok meletakkan piring kecil berisi potongan kue di hadapan kedua pria itu. Dia terlalu fokus pada kuenya hingga tak menyadari Yonghwa dan Taekwoon yang dari tadi saling melirik. Yonghwa dengan tatapan tak enak dan sungkan, serta Taekwoon dengan tatapan iri dan sendunya.

'Seharusnya kata 'appa' itu ditujukan padamu, hyung...'  Yonghwa ganti melirik Hoseok yang sedang membagikan kuenya pada para maid.

"Hoseok-ah..."

"Ya, appa?"

"Kamu tidak memberikan kuemu pada Namjoon-ssi?"

Raut wajah ceria Hoseok hilang. "Haruskah?"

Yonghwa tersenyum maklum melihat reaksi Hoseok. "Setidaknya biarkan dia mencobanya sepotong..."

Hoseok memotong kuenya lagi dan meletakkannya di piring kecil. Dia lalu menuju ruang tengah di mana Namjoon sedang menonton sebuah acara di televisi. Bisa Hoseok lihat Namjoon yang terkejut saat dirinya meletakkan piring kecil berisi kue di meja yang ada di depannya.

"Jangan salah sangka. Appa yang menyuruhku." Hoseok berujar datar. Ia nyaris kembali ke dapur ketika Namjoon menahan pergelangan tangannya.

"Tunggu dulu..."

Hoseok mengerutkan dahi mendengar nada bicara Namjoon yang terdengar berbeda dari biasanya. Tak ada intonasi memerintah penuh arogansi seperti yang biasa. Nada bicaranya terdengar normal. Namjoon bangkit dari sofa dan langsung memeluk Hoseok tanpa berbicara apapun. Hal itu jelas membuat Hoseok terkejut.

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang