Bagian 28

2.1K 284 26
                                    

Rupanya tak perlu menunggu beberapa jam, salah satu portal media online sudah ada yang memposting berita tentang Namjoon. Thanks to Hyungwon dan Sehun yang berebut mengiriminya pesan beserta link menuju portal berita yang dimaksud. Di sana terpampang jelas foto Namjoon dan Hoseok yang sedang menikmati makan siang. Membaca judul beritanya saja sudah membuat Hoseok mengerutkan dahi.

'Kencan Perdana Sang Pebisnis Tampan'

'What the......!! Apa mereka tidak bisa memberi judul yang biasa saja? Menggelikan!' jerit Hoseok dalam hati.  Dia paling benci melihat berita dengan judul hiperbolis seperti itu.

Hoseok ingat saat tadi di restoran seorang wartawan laki-laki bahkan ada yang nekat menghampiri Namjoon secara langsung. Dan Namjoon justru menyambutnya dengan ramah dan bersedia diwawancarai di luar resto.

.

.

"Tuan Kim. Ini pertama kalinya anda go public dengan kekasih anda setelah berita konfirmasi dulu. Kira-kira kapan rencana anda untuk menikah?"

Namjoon tersenyum penuh wibawa lalu berdehem kecil. "Sebenarnya....." Namjoon menggantung awal kalimatnya dan melirik Hoseok yang sedang memakan ramennya dengan malas. Para wartawan nampak tak sabar menunggu jawaban Namjoon.

"Sebenarnya aku dan Hoseok sudah menikah jauh sebelum berita konfirmasi itu."

"Uhuk!!" Hoseok tersedak kuah ramen mendengar jawaban Namjoon. Salah satu bodyguard segera menyodorkan gelas peppermint tea milik gadis itu. "Anda tidak apa-apa, agassi?"

"Ya..." suara Hoseok berubah serak. Matanya merah dan berair.

Namjoon bisa mendengar suara batuk  Hoseok dan tersenyum geli. Ia lalu kembali fokus ke arah kumpulan wartawan itu.

"Lalu kenapa anda mengkonfirmasinya sebagai calon istri saat kenyataannya kalian berdua sudah menikah?"

"Aku berbohong bukan tanpa sebab. Istriku adalah orang yang sangat pemalu dan saat itu belum siap untuk kuumumkan sebagai istriku. Maka dari itu pernikahan kami dilakukan secara tertutup." dusta Namjoon lancar. Sedangkan Hoseok di mejanya sudah sangat ingin menimpuk kepala Namjoon dengan piring sushi.

"Aku penasaran, kenapa kalian sebegitu tertariknya dengan kehidupan pribadiku? Aku kan bukan artis..." Namjoon masih setia mempertahankan senyum ramahnya meskipun auranya mengintimidasi.

"Karena anda adalah salah satu orang yang paling berpengaruh di Korea. Anda masih muda, cerdas, tampan, dan sudah menjadi orang yang sangat sukses. Garis keturunan anda pun bukan keluarga sembarangan. Makanya kami tertarik mencari tahu tentang kehidupan anda, tuan..." jawab salah satu wartawan dengan berani. Namjoon mengangguk paham.  "Wah, aku tersanjung sekali mendengar pujianmu..." sahut Namjoon santai. Namun sedetik kemudian raut wajahnya berubah serius. Aura intimidasinya semakin kuat. "Sekarang aku sudah menjawab semua pertanyaan kalian. Bisakah kalian pergi dan tidak mengganggu acara kencanku dengan Hoseok?"

"Ba-baik, tuan Kim. Terima kasih atas waktunya..."

Kumpulan wartawan itu langsung membubarkan diri. Tapi mereka tak benar-benar bubar, melainkan memilih mengikuti dari jarak jauh. Mereka masih butuh banyak foto Namjoon dan Hoseok untuk berita mereka.

.

.

.

Dan sekarang, Hoseok harus semakin terbiasa dengan jepretan kamera wartawan yang diambil sembunyi-sembunyi atau dari jarak jauh. Baik dirinya ataupun Namjoon bukan orang bodoh. Mereka tahu pasti jika para pemburu berita itu masih belum puas mengikuti 'acara kencan' mereka ini.

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang