Bagian 54

2.5K 251 47
                                    

Namjoon keluar dari ruang bersalin dengan dipapah oleh Seokjin. Dia masih sedikit pusing karena jambakan Hoseok tadi. Semua orang menghampiri dua laki-laki itu dan mengerubungi mereka.

"Ada apa dengan Namjoon?" tanya Taejoon penasaran.

"Kepalanya pusing karena Hoseok menjambak rambutnya sepenuh hati sewaktu mengejan..." jawab Seokjin membuat semua yang ada di sana tertawa.

Namjoon memijat pelipisnya. Pandangannya masih sedikit berkunang. "Tenaga Hoseok tidak main-main saat menjambakku."

"Kalau penasaran, nanti minta saja rekamannya pada Dr.Jang. Beliau selalu merekam proses lahiran tiap pasiennya. Kujamin kalian akan melihat betapa tersiksanya Namjoon tadi." sahut Seokjin. Lagi-lagi tawa terdengar menggelegar karena celotehan dokter muda itu.

Tak berselang lama, seorang perawat keluar membawa bayi yang sudah dibersihkan dan dibedong. Dia tersenyum melihat kumpulan orang-orang yang begitu antusias di hadapannya. "Beratnya 2973 gram. Anak laki-laki yang sangat sehat, nyonya..." ucap si perawat seraya menyerahkan bayinya kepada Hakyeon selaku ibu dari Hoseok.

"Namjoon sudah gendong baby?" tanya Hakyeon. Namjoon menggeleng cepat. "Aku tidak berani..."

"Payah kamu, Namjoon." Taejoon meledek sang anak.

"Sudah punya nama untuk baby?" kali ini Jinhee yang bertanya. Namjoon mengangguk senang. "Kim Jimin. Hoseok ingin menamainya Jimin."

Taehyung dan Jungkook yang mendengarnya tersenyum senang lalu melakukan high-five berdua. Bagaimanapun nama itu berawal dari usulan Taehyung. Di belakang mereka, Yoonji memperhatikan dua remaja itu dengan tatapan sendu. Penyesalan masih begitu besar ia rasakan. Berulang kali Yoonji hanya bisa merutuki kebodohannya.

"Yoonji-ya..."

Yoonji tersadar dari lamunannya saat mendengar Yonghwa memanggilnya. "Ne, samchun?"

"Kamu belum gendong baby, kan?"

Yoonji menatap bayi merah dalam gendongan Yonghwa dengan gugup. "B-bo-boleh?"

"Tentu saja. Kamu kan juga imo-nya Jimin..." ujar Hakyeon dengan senyuman mengembang. Perlahan Yonghwa memindahkan baby Jimin ke gendongan Yoonji yang sedikit gemetar.

"A-aku takut baby jatuh..." Yoonji gugup luar biasa saat baby Jimin sudah sepenuhnya berada di gendongannya. Para orang tua di sana tersenyum geli melihat Yoonji yang sudah berkeringat dingin.

"Itu sebabnya aku tak berani gendong baby..." sahut Namjoon yang paham dengan kegugupan Yoonji. Seokjin melirik Namjoon dengan tatapan malas. "Tapi cepat atau lambat kau harus belajar cara menggendong bayi, cara memakaikan popok, membersihkan kotoran bayi, dan lain-lain."

"Uh... kedengarannya sulit." Namjoon menggaruk kepalanya.

Hakyeon mengambil baby Jimin dari gendongan kaku Yoonji, menatap dan mengusap kepala baby dengan lembut sebelum memberikannya kembali ke perawat.

"Noona, wajahmu pucat..." Jungkook menghampiri Yoonji yang dari tadi memang terlihat sedikit lemas. Semua menoleh ke arah Yoonji karena ucapan Jungkook.

"Appa, lihat. Benar pucat, kan?" Jungkook bertanya pada Yonghwa.

Yonghwa menyentuh kening Yoonji, bermaksud mengecek suhunya. "Tapi badannya tidak panas..."

Namjoon melihat Yoonji yang sekarang memegangi perutnya. Beberapa kali gadis itu menunjukkan tanda seperti sedang tersedak.

"A-aku mual..." setelah berkata seperti itu, Yoonji langsung berlari ke toilet umum yang ada tidak jauh dari ruang bersalin. Semuanya terkejut melihatnya. Taehyung bahkan langsung menyusul gadis itu karena khawatir.

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang