Bagian 26

2K 270 25
                                    

Hai hai~ Panda jadi rajin ya nongolnya. Ehe~ 😁

Sebenernya chap ini mau Panda up hari sabtu kemaren. Tapi berhubung sabtu Panda abis melanglang buana keliling Bekasi-Tambun-Cileungsi boncengan motor ama babeh, dan yang bawa motornya dari pergi ampe pulang itu Panda, jadi nyampe rumah Panda mabok dan lupa sama sekali ama ini apdetan.😅
Minggu juga Panda abisin waktu buat molor, ngilangin sisa maboknya. Wekekekek~ 😆

Momennya NamSeok mulai dibanyakin di chap depan. Pada nungguin Namseok kan? 😏

Enjoy ya sayang-sayangku~ 🤗

.

.

.

Saat Taejoon dan Hoseok pulang ke rumah, bisa dirasakan jika situasinya sedikit tegang. Jinhee yang tadinya sedang duduk diam di ruang tengah sambil menonton TV langsung berdiri dan memeluk Hoseok erat.

"A-ahjumonim, ada apa?"

Jinhee menggeleng dan memaksakan senyum. "Tidak apa-apa. Hanya ingin memelukmu saja. Aku jarang ada di sini jadi rasanya rindu memelukmu..." kata Jinhee seraya mencubit pelan pipi Hoseok. "Sudah beli baju baru?"

Hoseok mengangguk dan balas tersenyum. "Sudah, ahjumonim..."

"Sudah makan?"

Hoseok mengangguk lagi.

"Kalau begitu sekarang kamu mandi lalu istirahat. Berendam saja di air hangat agar tubuhmu rileks..."

"Ne, ahjumonim..."

Hoseok hendak berbalik menghadap Taejoon ketika matanya tak sengaja bertatapan dengan Namjoon yang baru keluar dari ruang makan. Hoseok langsung mengacuhkan pemuda itu dan membungkuk hormat ke arah Taejoon. "Terima kasih untuk jalan-jalan hari ini dan semua pakaian yang samchun belikan..."

Taejoon tersenyum lembut. Tangannya terulur mengusap rambut Hoseok. "Sama-sama. Sekarang kamu istirahat, dan jangan lupa minum vitaminmu."

"Ne..."

Setelah itu pun Hoseok masuk ke kamarnya ditemani seorang maid senior yang nanti akan membantunya mandi dan menata semua baju barunya ke lemari. Menyisakan tiga anggota keluarga inti yang saling berdiam diri. Jinhee melirik tajam ke arah Taejoon.

"Kau sudah bertemu Yonghwa?"

"Kamu tahu soal itu?" Taejoon bertanya kaget.

"Aku memaksa Namjoon untuk memberitahuku."

Taejoon menatap putra sulungnya yang masih terdiam. "Mana Taekwoon?"

"Masih di rumah sakit. Hari ini samchun berencana menginap di sana..."

"Masalah hal ini..... Taekwoon benar-benar tidak ingin Hoseok tahu?" Taejoon coba memastikan. Anggukan kepala dari Namjoon membuat Jinhee menggeram kesal. "Demi tuhan, Namjoon. Hoseok itu anak kandungnya!" tanpa sadar Jinhee meninggikan nada bicaranya.

Namjoon menoleh cepat ke arah pintu kamar Hoseok, khawatir gadis itu mendengar suara ibunya.

"Sebaiknya kita tidak membicarakan masalah ini saat ada Hoseok di rumah, Jinhee-ya. Dan akan lebih baik lagi jika kita menunggu Taekwoon pulang saja besok..." ucap Taejoon tenang. Jinhee mendecih. "Terserah!!" serunya kesal. Jinhee kemudian berlari ke kamarnya dan membanting pintunya dengan keras.

Taejoon menghela nafas panjang. Ditatapnya Namjoon yang dari tadi hanya menundukkan kepala.

"Kau juga istirahatlah, Namjoon..."

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang