Bagian 16

2.2K 268 25
                                    

Beberapa hari belakangan, media sedang heboh memberitakan Namjoon. Bukan memberitakan soal perusahaan atau kekayaannya seperti biasa, melainkan berita tentang Namjoon yang kedapatan jalan berdua dengan seorang gadis yang jati dirinya masih belum mereka ketahui.

Di rumah, Taehyung bolak-balik memarahi sang kakak akibat berita-berita itu. "Sudah kubilang, seharusnya waktu itu oppa tidak perlu ikut Hoseok eonni pergi belanja!"

Namjoon mendelik menatap Taehyung. "Waktu itu Taekwoon samchun sedang di rumah sakit, Wonho sedang pergi ke Ilsan mewakiliku untuk acara peresmian gedung baru di sana, dan kau sedang sekolah. Kau pikir aku akan membiarkan Hoseok belanja dan membawa barang-barang berat itu sendiri? Apa kau lupa dia sedang hamil dan tak boleh melakukan aktivitas ataupun membawa barang berat?"

"Setidaknya oppa bisa minta salah satu maid untuk menemani eonni! Apa oppa sendiri juga lupa kalau oppa itu pebisnis muda terkenal yang sering diincar wartawan untuk berita apapun?"

Taehyung menghentak-hentakkan kakinya kesal lalu berlalu ke kamar Hoseok. Dia sudah terlalu kesal dengan kakaknya. Identitas Hoseok memang belum diketahui, tapi wajahnya sudah terpampang di beberapa portal berita gosip online dan cetak setelah sebelumnya diblur oleh media.

Karena hal itu, Hoseok jadi tak berani keluar rumah. Untuk sekedar ke minimarket pun ia takut karena tiap harinya banyak wartawan bergerombol di depan kediaman keluarga Kim. Dia tentu tak lupa bahwa Kim Namjoon itu terkenal karena berbagai hal. Dia pebisnis muda yang cemerlang, tampan, keturunan dari keluarga terhormat sekaligus ditakuti. Poin tambahan yang membuatnya dikagumi banyak perempuan muda tentu saja karena di usianya yang sudah tiga puluh tahun dia sama sekali tak pernah terlihat berurusan dengan perempuan. Maka dari itu kemunculan Hoseok yang jelas-jelas pergi bersama dirinya tentu membuat kehebohan.

"Eonni..."

Taehyung menghambur memeluk Hoseok. Dia tahu Hoseok pasti kalut. Taehyung bahkan menjauhkan Hoseok dari ponselnya selama beberapa hari ini agar bisa sedikit tenang.

"Eonni tidur saja ya? Supaya pikirannya bisa tenang. Stress tidak baik untuk baby di sini..." Taehyung mengusap perut Hoseok yang masih nampak datar.

"Menurutmu kapan wartawan-wartawan itu akan berhenti datang kemari?"

Taehyung menggeleng tak tahu. "Selama mereka belum dapat perkembangan berita tentang eonni, kurasa mereka tidak akan menyerah untuk terus datang ke sini. Bisa saja sebenarnya kalau Namjoon oppa menyingkirkan mereka dan–"

"Jangan main-main dengan nyawa manusia, Tae..." Hoseok memperingati. Dia paham apa maksud kata 'menyingkirkan' yang diucapkan gadis itu. Taehyung mengangguk paham. "Oppa tidak akan melakukannya, image mafianya ia tinggalkan saat di luar pekerjaan sampingan 'tingkat bawah'nya itu."

"Tingkat bawah? Maksudnya?"

"Pekerjaan illegal. Penjualan senjata api, obat terlarang dan sejenisnya. Kami keluarga mafia, ingat?"

Hoseok bergumam mengerti. Seperti ucapan Taehyung, bukan hal aneh jika Namjoon melakukan pekerjaan 'sampingan'nya itu. Tapi tetap saja itu adalah hal aneh dan mengerikan bagi Hoseok.

Taehyung memaksa Hoseok untuk berbaring. "Sekarang eonni tidur, oke? Aku tidak mau eonni banyak pikiran..."

"Temani aku, Tae."

"Tentu. Aku akan tidur di samping eonni..." Taehyung ikut berbaring lalu memeluk Hoseok manja. Selama beberapa hari semenjak berita soal Hoseok tersebar, Taehyung rela membolos sekolah untuk menemani dan menjaga Hoseok. Dia tak ingin Hoseok merasa sendirian.

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang