Bagian 22

2.2K 272 30
                                    

Hoseok baru saja tiba di flat lamanya saat melihat Yonghwa nampak berdiskusi dengan beberapa orang. Di tangan Yonghwa terdapat sebuah lembaran lebar bergambar garis-garis denah yang tak Hoseok mengerti.

"Appa..."

Yonghwa menghentikan pembicaraannya dan menoleh ke arah Hoseok dengan sebuah senyum lebar. "Hoseokie? Kemari, nak..."

Hoseok menghampiri Yonghwa lalu menatap satu persatu orang yang sedang berbicara dengan ayah angkatnya itu. Dahinya berkerut saat mengenali salah satunya sebagai orang yang dulu Hoseok lempar dengan tempat sampah plastik saat flatnya nyaris digusur beberapa waktu lalu. Orang itu pun nampak mengenali Hoseok dan terlihat gemetar ketakutan. "Se-selamat siang, agassi..." sapa pria itu dengan suara bergetar.

"Kenapa datang lagi?" Hoseok bertanya ketus. Raut wajahnya terlihat galak. Yonghwa mengusap punggung Hoseok lembut, bermaksud menenangkannya. "Ada apa, Hoseokie? Kamu sudah kenal dengan Seokmin-ssi?"

Hoseok menatap Yonghwa sekilas sebelum kembali mendelik ke arah pria bernama Seokmin itu. Kepalanya dia anggukkan pelan. "Dia pernah ke sini sewaktu flat ini nyaris digusur. Aku melemparnya dengan tong sampah di depan kamar."

Seokmin menunjukkan senyuman sungkan, sementara Yonghwa tertawa keras mendengarnya. "Kamu bar-bar sekali, Hoseokie. Hahahaha!"

"Habisnya kata-katanya waktu itu membuatku marah!" seru Hoseok kesal. "Sudah bagus dia hanya kulempar dengan tong sampah plastik, bukan dengan pisau!"

"Ma-maafkan saya, agassi..." ucap Seokmin seraya menundukkan kepalanya dalam.

Yonghwa mengerem tawanya lalu mengusap pipi Hoseok lembut. "Sudahlah, Hoseokie. Kedatangan Seokmin-ssi dan yang lainnya ke sini karena ingin membahas pembangunan ulang flat ini..."

"Pembangunan ulang?"

Yonghwa mengangguk. "Namjoon berniat merombak flat ini dan membuatnya menjadi lebih nyaman untuk semua penghuni yang tinggal di sini. Sekarang appa sedang membahas denah awalnya dengan Seokmin-ssi dan kawan-kawan..."

"Kukira kedatangannya ke sini untuk mencari masalah lagi." sahut Hoseok masih tetap ketus. Seokmin menggeleng cepat. "Sa-sama sekali tidak, agassi..."

Hoseok hanya mendengus lalu berjalan ke arah kamar flatnya diiringi senyum maklum Yonghwa. Di luar kamarnya, gadis itu sempat melihat seseorang lagi yang sepertinya bertugas mendata setiap penghuni yang ada. Orang itu membungkuk hormat ke arah Hoseok saat mereka tak sengaja saling bertatapan. Ah, sekarang ini siapapun yang bekerja untuk Namjoon jelas akan memperlakukannya secara terhormat mengingat ia sudah diumumkan sebagai calon istri Kim Namjoon di seluruh pelosok negeri. Bahkan tak jarang orang asing yang ia temui di jalan akan menyapanya dengan membungkuk hormat hingga sembilan puluh derajat karena statusnya. Hoseok muak jika mengingat hal itu.

'Kim Namjoon brengsek!!'

.

.

.

.

.

"Kook-ah, ayo cepat kita pulang! Hoseok pasti sudah datang sekarang..."

"Sebentar, noona!"

Jungkook berjongkok sambil memberi makan seekor anak anjing berusia sekitar tiga bulan yang baru saja ia temui saat sedang menunggu shift kerja Yoonji selesai. "Makan yang banyak, anak manis~" ucap Jungkook gemas seraya menunggu anak anjing berbulu putih itu selesai memakan potongan daging yang Jungkook berikan.

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang