Tengah malam, Yoonji memutuskan pergi ke warung minum yang waktu itu pernah dia dan Seokjin datangi.
"Ingin pesan apa, nak?" sapa ahjumma pemilik kedai, bahkan saat Yoonji baru saja masuk. Ahjumma itu sudah hafal Yoonji dalam satu kali lihat karena masih ingat kehebohan Yoonji dan Seokjin tempo hari.
"Seporsi tteokbokki dan odeng, ahjumma. Sojunya berikan tiga botol..."
"Ada masalah?" tanya ahjumma itu sambil menyiapkan pesanan Yoonji. Dilihatnya gadis berambut hitam pendek itu tersenyum kecut.
"Hanya sedang patah hati..."
Ahjumma itu meletakkan pesanan Yoonji di meja lalu menepuk ringan bahu gadis itu. "Kau masih muda, nak. Perjalanan cintamu masih panjang. Aku yakin kau pasti akan menemukan cinta sejatimu suatu saat nanti."
"Terima kasih, ahjumma..." Yoonji tersenyum tulus. Ia lalu mulai makan dalam diam sambil memperhatikan sekelilingnya yang sedang ramai. Semua duduk bergerombol, hanya Yoonji yang duduk sendiri.
"Min Yoonji?"
Suapan Yoonji terhenti mendengar suara Seokjin. Dilihatnya sang dokter yang baru saja masuk ke dalam kedai. Seokjin yang biasanya Yoonji lihat selalu memakai kemeja yang tertutup snelli, celana kain, dan sepatu pantofel, kali ini hanya mengenakan pakaian kasual. Hanya sebuah kaus putih polos yang dipadu dengan celana jeans dan jaket kulit.
"Dr.Kim? Tumben sekali berpakaian seperti itu?" Yoonji menaikkan sebelah alisnya. Seokjin terkekeh. "Kau pikir aku hanya memakai snelli selama dua puluh empat jam?"
Yoonji mengedikkan bahunya cuek. Toh dia hanya basa-basi. Gadis itu memilih melanjutkan acara makannya daripada meladeni Seokjin.
"Ahjumma! Aku pesan tteokbokki, sundae, dan sebotol soju!"
Ahjumma pemilik kedai hanya mengacungkan ibu jarinya sebagai respon. Dia masih sibuk membuatkan pesanan milik orang lain. Seokjin mengambil tempat duduk di depan Yoonji dan membuat dahi gadis itu berkerut.
"Masih banyak meja kosong di sini."
"Aku tak boleh bergabung denganmu? Kau sendirian, kan?"
"Aku memang sedang ingin sendirian..." Yoonji lanjut mengunyah odeng kemudian membuka botol soju pertamanya. Seokjin memperhatikan raut wajah gadis berkulit putih pucat itu. "Kau sedang ada masalah? Cerita saja padaku. Akan kudengarkan dengan baik..."
Yoonji melirik Seokjin dengan senyum mengejek di wajahnya. "Orang yang sedang patah hati curhat pada orang yang juga sedang patah hati? Bukannya itu akan menjadi kombinasi yang menyedihkan, Dr.Kim junior?"
Seokjin terdiam. Dia tak menyangka gadis yang terlihat cuek seperti Yoonji rupanya juga sedang patah hati. Dia terkekeh pelan tak bersemangat. "Aku yang patah hati itu sudah berita lama. Apalagi Hoseok mengatakan secara jelas di depanku kalau dia memilih untuk bersama dengan Namjoon..."
Yoonji melongo. Dia tak tahu soal keputusan Hoseok yang itu. Seokjin tertawa melihat ekspresi Yoonji. "Aku bertaruh, Hoseok belum bilang apapun padamu atau yang lainnya soal hal ini. Namjoon saja baru tahu setelah aku mengajaknya berbicara di atap tadi."
Yoonji meminum segelas kecil sojunya dengan cepat. "Hoseok tak pernah membicarakan hal ini padaku atau Yonghwa samchun atau..... Jungkook." nada suara Yoonji semakin memelan saat ia menyebut nama Jungkook.
Seokjin langsung menyadari perubahan nada bicara dan ekspresi Yoonji. Dia langsung paham siapa yang menjadi sumber patah hati Yoonji saat ini.
"Jungkook. Dia orang yang kau sukai, benar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️- Fate
FanfictionGS NamSeok (Girl!Seok) If you don't like it, don't read it. 😊 Side pairs: KookV (Girl!V) KookJi (Yoonji) 2Seok YoonJin Another casts: Jung Yonghwa Jung Taekwoon Cha Hakyeon Shin Wonho Chae Hyungwon Oh Sehun, etc.