Bagian 48

2.4K 268 23
                                    

Setelah kondisi Hakyeon cukup stabil, akhirnya saat sore hari dokter memperbolehkannya untuk pulang. Ia hanya perlu kembali ke rumah sakit seminggu dua kali untuk melakukan terapi.
Hakyeon sudah mulai bisa menggerakkan kakinya, hanya saja ia masih belum sanggup untuk berdiri karena otot kakinya masih sangat lemah.

"Appa..." Namjoon memanggil Taejoon yang sedang berbicara dengan Shownu. "Ya?"

"Junmyeon hyung dan keluarganya akan ke rumah nanti malam. Mereka ingin bertemu Hakyeon imo..."

Taejoon tersenyum cerah mendengar keluarga adiknya akan datang berkunjung. Ia kembali menatap Shownu yang masih berdiri tegap di hadapannya. "Segera kabari para maid dan minta mereka untuk merapikan rumah karena Junho dan keluarganya akan datang. Jangan lupa minta juru masak untuk memasakkan makanan istimewa untuk menyambut kepulangan Hakyeon."

"Baik, tuan besar." Shownu mengangguk patuh dan segera melaksanakan perintah bosnya itu.

"Bos, Hoseok agassi belum makan siang dari tadi." lapor Wonho. Taejoon dan Namjoon berpandangan. Mereka baru sadar kalau siang sudah berlalu sedangkan Hoseok belum makan apapun karena dari tadi gadis itu terus ada di kamar Hakyeon.

"Tolong belikan sesuatu yang mengenyangkan di kantin. Aku juga baru ingat, Hoseok bahkan belum minum susu hamilnya tadi pagi." ujar Taejoon seraya menyerahkan beberapa lembar uang pada Wonho. Setelah itu pun Wonho menghampiri Hyungwon yang duduk berdua dengan Sehun.

"Hyungwon-ssi..."

"Apa?"

Bukan Hyungwon namanya kalau tak menjawab Wonho dengan judes. Pemuda bertubuh kekar itu hanya tersenyum maklum. "Bisa temani aku ke kantin? Hoseok agassi belum makan siang dan aku tidak tahu harus membelikan apa..."

Hyungwon langsung berdiri dan menarik Wonho ke arah lift. Gadis itu akan langsung merespon apapun yang berhubungan dengan Hoseok. "Kenapa tidak bilang dari tadi kalau Hoseok belum makan? Kau tahu ibu hamil itu nutrisinya harus diperhatikan. Bagaimana kalau Hoseok sakit karena telat makan? Bagaimana kalau ada apa dengan bayinya? Bagaimana––"

Hap!

Nyam nyam...

Sehun menahan rentetan kata-kata yang keluar dari mulut Hyungwon dengan cara menyuapinya sebuah gummy bear. "Santai, Hyungwon. Kasihan ahjussi ini kau marah-marahi terus."

Wonho cemberut. "Aku bukan ahjussi..."

Meskipun wajahnya nampak cemberut, Wonho sebenarnya sedang senang. Dari tadi Hyungwon terus menarik tangannya. Jadi bisa dibilang mereka terus bergandengan tangan dari saat masih di depan kamar Hakyeon hingga sampai ke kantin.

"Kita beli kimbab tuna, ayam goreng, dan susu hamil siap minum rasa cokelat saja untuk Hoseok. Mana uangnya?" nada tanya Hyungwon persis seperti preman yang sedang memalak korbannya.

"I-ini..."

.

.

.

.

.

Hakyeon menatap Hoseok yang duduk di sebelah kanannya. Sang putri menyenderkan kepala di bahunya dengan manja sambil memeluk lengan kanannya. Hakyeon sendiri mengusap perut besar Hoseok dengan tangan kirinya yang menganggur. Senyuman manis tak pernah hilang dari wajahnya. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang ke rumah keluarga besar Kim. Taekwoon menyetir, Yonghwa duduk di sampingnya, sedangkan Hakyeon dan Hoseok di belakang. Namjoon menyusul di mobil belakang bersama dengan Taejoon, Jinhee, dan Taehyung. Sedangkan Yoonji, Jungkook, Sehun, dan Hyungwon harus berdempetan di mobil Taemin. Entah ada berapa mobil dalam iring-iringan dari rumah sakit itu.

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang