Bagian 50

2.5K 248 26
                                    

Namjoon terkejut bukan main melihat kemunculan Seokjin yang mendadak di rumahnya. Nyaris semua orang sudah tidur, kecuali Namjoon, Taejoon, Taekwoon, Wonho dan Junmyeon yang masih terjaga karena sedang membahas urusan 'bawah tanah' mereka."Ini sudah mau jam dua belas malam, hyung. Ada apa?"

"Yoonji ada?"

"Satu jam lalu dia pergi ke luar. Dia bilang mau ke warung minum langganannya..." Taekwoon yang menjawab. Yoonji sempat pamit padanya tadi setelah memastikan Hoseok dan Jungkook sudah tidur.

"Terima kasih, samchun! Aku pergi dulu!"

Seokjin berlari ke mobilnya yang diparkir di luar setelah menepuk bahu Namjoon sekilas. Mendengar kata 'warung minum langganan', dia tentu tahu tempatnya.

"Ada apa, sih? Tadi itu siapa?" tanya Junmyeon penasaran. Namjoon kembali duduk di sofa, bergabung dengan yang lainnya. "Dokter muda di rumah sakit tempat imo dirawat. Sempat jadi rivalku."

"Rival? Dia suka Hoseok?"

Namjoon mengangguk. "Sekarang sedang proses move-on, dan saat ini sedang bermasalah dengan Yoonji..."

"Yoonji itu yang badannya kecil dan kulitnya putih pucat, kan?" tanya Junmyeon memastikan.

"Iya..."

"Tadi kulihat dia sedang menangis di halaman belakang sewaktu aku lewat mau ke dapur." ujar Junmyeon lagi.

"Kapan?"

"Sewaktu kita membahas persiapan pernikahan Namjoon. Mau kuhampiri, tapi aku sungkan. Habisnya masih belum kenal..."

Namjoon diam dan berpikir. 'Yoonji menangis sendirian tanpa sebab? Atau karena dia memikirkan soal 'kecelakaan'nya dengan Seokjin hyung?' batinnya penasaran.

.

.

.

.

.

Seokjin masuk ke dalam warung minum dan melihat ahjumma pemiliknya melambaikan tangan ke arahnya. "Mencari pacarmu?"

"Ah, bu-bukan begitu, ahjumma. Dia bukan kekasihku." Seokjin mengelak. Sedangkan ahjumma itu hanya tersenyum mendengar jawaban dokter muda itu.

"Dia ada di sana. Sedang tidur mungkin..." ahjumma itu menunjuk sebuah ruangan kecil yang jadi tempatnya istirahat saat suasana warung sedang sepi. Warung minum itu memang langsung menyambung ke rumah si ahjumma.

"Mabuk?"

"Tidak. Dia hanya minum satu botol. Kau masuk saja."

Seokjin masuk ke ruangan kecil itu dan melihat Yoonji yang duduk dengan kepala ditaruh di atas meja. Suasana hati gadis itu benar-benar sedang kacau.

"Yoonji?"

Seokjin kaget sendiri ketika Yoonji mendadak bangun dan langsung memelototinya. Tangannya teracung dengan sebuah garpu yang bagian tajamnya mengarah langsung ke Seokjin. "Mau apa?!"

"Tenanglah. Aku cuma mau memastikan kau baik-baik saja..." Seokjin dengan cepat merebut garpunya dari Yoonji.

Penampilan Yoonji terlihat begitu berantakan. Rambutnya diikat asal, wajahnya basah, dan matanya bengkak akibat terlalu lama menangis. Melihatnya membuat Seokjin tak tega. Firasatnya benar, Yoonji sedang tidak baik-baik saja.

"Apa ini tentang Jungkook?" tebakan Seokjin tepat sasaran.

Mata sipit Yoonji melebar mendengar Seokjin menyebut nama Jungkook. "Kenapa kau bisa tahu soal itu?!" tanyanya tak percaya. Seokjin hanya bisa menghela nafas panjang.

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang