Bagian 57

2.2K 243 26
                                    

Seokjin berakhir tidak mengatakan apapun pada Yoonji karena potongan daging terakhirnya kemarin menyuarakan kata 'tidak'. Sekarang Seokjin bingung harus bagaimana.

Hari ini Seokjin tak ada jadwal praktek. Hoseok dan bayinya juga sudah pulang tadi siang. Jadi kalaupun dia ke rumah sakit, sudah pasti tidak akan bertemu Yoonji. Jadilah Seokjin memilih jalan-jalan melepas penat dengan berkeliling mall. Dia sudah menonton film, membeli makanan dan minuman ringan, membeli beberapa komik, sekarang tidak tahu mau beli apa lagi. Seokjin masih berjalan tak tentu arah sampai akhirnya ia melihat deretan pakaian di sebuat etalase toko. Entah apa yang dipikirkannya, Seokjin melangkah masuk ke toko tersebut dan seorang pegawai perempuan berpakaian rapi dengan dandanan yang menurut Seokjin agak berlebihan.

'Yoonji saja tidak pernah memakai make up setebal itu. Eh? Kenapa aku jadi membandingkannya dengan Yoonji? Rasanya belakangan ini aku terus memikirkannya...'

Seokjin masih belum menyadari nama Hoseok di hatinya sudah terganti dengan nama Yoonji. Seokjin masih terus menganggap, kalau itu hanyalah bentuk rasa tanggung jawabnya karena sudah menghamili gadis manis berambut pendek itu.

"Selamat sore, tuan. Ada yang bisa saya bantu?" pegawai itu tersenyum ke arah Seokjin. Nada bicaranya dibuat sehalus dan semenggoda mungkin.

"Umm...aku ingin cari pakaian untuk......."

"Untuk acara pesta atau pakaian resmi, tuan?"

Seokjin menggeleng. "Ah, tidak. Bukan untukku. Aku mencari pakaian yang nyaman untuk wanita hamil. Untuk istriku." dustanya.

Senyuman si pegawai seketika luntur dan berubah masam. Terlebih ketika Seokjin meninggalkannya dan menghampiri pegawai lain yang menjadi seniornya di toko itu.

"Kami punya banyak pilihan yang bagus, tuan. Ada yang berbahan, katun, sutra, satin, dan yang lainnya. Anda ingin lihat yang mana dulu?"

"Saya minta ambilkan masing-masing satu..."

"Istri anda hamil berapa bulan, tuan?"

"Baru sekitar dua bulan."

"Baik. Tunggu sebentar..."

Seokjin menghela nafas lega. Dia lebih suka dilayani pegawai wanita yang sudah berumur dan bisa menghargai pengunjung dibanding pegawai centil seperti tadi. Tak lama pegawai senior tadi kembali dengan beberapa model baju.

"Ini saya pilihkan model baju hamil yang paling nyaman dan bisa dipakai sampai usia kehamilan sembilan bulan karena bahannya yang longgar dan juga ringan."

Seokjin melihat semua baju yang dipilihkan satu-persatu. Ada enam baju dengan bahan kain yang berbeda dan semuanya terlihat sangat bagus. Dokter muda itu jadi kesulitan untuk memilih.

"Jadi bagaimana, tuan? Anda ingin memilih yang mana?" tanya pegawai itu dengan sabar. Dia tahu pengunjung barunya ini kebingungan.

"Aku ambil semuanya."

Setengah jam berlalu, dan kini Seokjin sedang duduk diam di mobilnya. Dia sudah memakai seatbelt, menyalakan mesin, tapi masih enggan untuk pergi dari parkiran mall yang dia kunjungi. Matanya kemudian melirik kotak berwarna putih besar dengan hiasan pita berwarna ungu pastel yang lembut yang ada di kursi penumpang di sebelahnya. Kotak itu berisi baju hamil yang dibelinya tadi.

Seokjin tidak tahu apa dia harus menemui Yoonji dan memberikannya sekarang atau bagaimana. Dia bimbang. Takut kalau nanti Yoonji menolak pemberiannya.

"Apa aku minta tolong Hoseok dan Namjoon saja?"

.

.

.

.

[NamSeok] ✔️- FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang