Part 6

18.8K 1.1K 18
                                    

Pagi ini, harusnya Dara masih tidur pulas sambil memeluk gulingnya dan bisa bangun jam berapa pun ia mau, karena hari ini libur. Namun, Dara harus bangun pagi karena Daren membangunkannya.

Kini, mereka sedang berada di salah satu mall. Daren memaksa Dara untuk menemaninya ke sana. Ia ingin membeli baju baru untuk menghadiri pesta ulang tahun temannya.

"Dar, bantu pilihin gue baju dong," pinta Daren.

Dara mengambil kemeja berwarna putih dengan sedikit motif batik, kemudian menyerahkan pada Daren. "Ini cocok buat lo," ucap Dara.

"Ya elah. Ini mana cocok. Cari yang kerenan dikit kek."

Dara mendengus sebal, ia kembali memilih baju untuk Kakaknya. Setelah menemukannya ia kembali memberikannya pada Daren.

Namun, cowok itu lagi-lagi menolak pilihan Dara. "Yang kayak gini, gue udah punya kali, Dar. Gimana sih lo. Niat gak sih milihin gue baju?"

"Ck. Ya udah lo cari sendiri aja. Serba salah gue." Dara memilih pergi dari sana. Ia sangat kesal dengan Kakaknya. Kalau pilihannya tidak dihargai, kenapa Daren menyuruhnya untuk membantu memilihkan baju?

"Eh, Dara. Lo mau ke mana?" tanya Daren.

Dara tidak menjawabnya. Ia terus berjalan meninggalkan Daren.

DRRT...

Daren mengambil ponselnya dari saku baju kemudian membuka pesan dari Dara.

Dara Ratu Jutek : Kalo udh selesai beli baju, samperin gue ke tempat beli ice cream.

Daren kembali menaruh ponselnya di saku baju, kemudian ia kembali mencari baju yang cocok untuknya.

Dara mengantre untuk membeli ice cream. Cukup banyak yang antrean yang ingin membeli ice cream. Tapi, Dara tidak mengeluh. Ia mencoba untuk bersabar.

Karena saat ini, ia benar-benar harus memakan ice cream untuk mendinginkan kepalanya.

"Kak, beliin gue ice cream dong," pinta Dona.

"Beli aja," suruh Dino.

Dona mengulurkan tangannya, seperti ingin meminta sesuatu dari Dino. Cowok itu menatap Dona bingung. "Apa?" tanya Dino.

"Minta uang. Gue kan gak bawa uang," jawab Dona seraya tersenyum manis.

Dino menghela napasnya. Ia mengambil dompet dari saku celananya, hendak mengambil uang, namun Dona langsung merebut dompet Dino.

Ia mengambil dua lembar uang seratus ribu kemudian mengembalikan dompet pada Dino.

Setelahnya, ia langsung pergi mengantre untuk membeli ice cream.

Dino membulatkan kedua matanya saat ia menyadari kalau uang didompetnya hanya tersisa seratus ribu.

"Ck. Emang ada ice cream harga dua ratus ribu?"

Selesai membeli ice cream, Dara duduk di kursi yang ada di dekat toko ice cream. Ia tidak sadar kalau, Dino duduk di sampingnya.

"Ayo Kak," ajak Dona pada Dino ketika ia sudah selesai membeli ice cream.

Dino hanya mengangguk kemudian bangkit dari duduknya. Dara melirik Dino yang sudah bersiap untuk pergi dengan Dona.

"Dino!" seru Dara.

Dino menoleh pada Dara dengan ekspresi wajah yang selalu sama yaitu datar.

"Daritadi lo duduk di sini?" tanya Dara yang hanya dibalas anggukan oleh cowok itu.

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang