Part 17

15.1K 915 9
                                    

Dino berjalan memasuki kantin dengan kedua sahabatnya.

Tiba-tiba Elsa langsung datang dan bergelayut manja pada lengan Dino.

"Hai Kak Dino. Mau makan apa? Biar aku  beliin," ucap Elsa.

Dino segera melepas tangan Elsa dari lengannya.

Ia duduk di bangku pojok diikuti Deva dan Dafa.

Tak menyerah, Elsa kembali mengikuti Dino. Gadis itu langsung duduk di samping Dino.

"Kak Dino mau makan apa? Biar aku yang beliin," ucapnya lagi.

"Dino nya gak mau. Gimana kalo beliin buat gue aja?" ucap Deva seraya tersenyum.

"Em, Kak Deva beli sendiri aja. Aku cuma mau beliin buat Kak Dino doang," ucap Elsa.

Dafa langsung tertawa karena Deva ditolak oleh Elsa.

"Kasihan bener lo, Dev."

Dara melirik Elsa yang terus menatap Dino.

Entah kenapa, ia tidak suka melihat Elsa dekat-dekat dengan Dino.

Mungkin karena Elsa selalu membuatnya kesal, hingga apa pun yang dilakukan cewek itu, ia ikut kesal.

"Kayaknya Elsa demen banget sama Dino. Heran gue emangnya Dino setampan apa sih sampe segitunya?" ucap Farah.

"Mungkin dia mau ikutan terkenal kayak Dino. Kalau dia bisa dapetin Dino, itu artinya dia bakal jadi topik pembicaraan satu sekolah," ucap Ratih.

Farah mengangguk membenarkan.

"Bener sih. Gue liat-liat tuh cewek kayak sok akrab gitu sama senior. Waktu itu gue pernah liat dia sengaja deketin anak kelas 12. Apa coba maksudnya?"

"Haus perhatian banget ya dia."

"Pengin diperhatiin banyak orang."

"Udahlah. Gak usah ngomongin orang." Dara yang sedari tadi hanya diam. Akhirnya ikut bicara.

"Ya gimana kita gak mau ngomongin dia, Ra. Dia aja ngeselin gitu. Lo juga kesel kan sama dia? Waktu itu kan dia sengaja numpahin saus sama minuman ke baju seragam lo," ucap Farah.

"Iya gue emang kesel sama dia. Tapi, kita gak usah ngomongin dia. Gak ada gunanya juga kita ngomongin dia."

💮

Dara berjalan menuju toilet. Langkahnya terhenti saat Elsa memanggilnya.

Cewek itu berada di depan gudang dengan wajah sedikit ketakutan.

Dara berjalan mendekati gadis itu dengan wajah datar.

"Kenapa manggil gue?" tanya Dara malas.

"Itu Kak, gue disuruh ambil kursi sama Bu Sari. Tapi, gue takut masuk ke dalam. Soalnya gelap banget. Banyak yang bilang kalau gudang ini banyak setannya," ucap Elsa.

Dara tertawa pelan membuat Elsa menatap bingung ke arahnya.

"Kok ngetawain gue sih? Serius gue takut," ucap Elsa.

"Gitu aja takut. Dasar penakut," ejek Dara.

"Bisa tolongin gue ambil kursinya gak, Kak? Gue bener-bener takut buat masuk ke dalam," pinta Elsa.

"Lo ambil aja sendiri," ketus Dara.

Elsa memegang tangan Dara dengan wajah memohon.

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang