Part 60

7.2K 411 33
                                    

Drrt...drrt....drrt...

"Halo Di?"

"Kamu lagi di rumah?"

"Iya nih. Kenapa?"

"Aku mau ngajak kamu nonton. Kamu bisa gak?"

"Bisa."

"Yaudah bentar lagi aku jemput yah."

"Iya. Aku mau siap-siap dulu." Ujar Dara kemudian mematikan sambungan telponnya

"Eh cie... cie... yang mau nonton. Berduaan aja nih gak ngajak gue?" Tanya Rio yang entah sejak kapan sudah ada di kamar Dara

Dara menatap tajam pada Rio.
Bisa-bisanya Rio masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Heh lo tau sopan santun gak sih? Kalo mau masuk kamar orang itu ketuk dulu. Lo gak liat apa tulisan di depan pintu kamar gue 'Ketuk pintu sebelum masuk'
atau lo gak bisa baca? Perlu gue ajarin lagi cara bacanya?" Cecar Dara

Duh. Juteknya kumat lagi nih. Gawat kalo gini. Bakal perang dunia ini. Batin Rio

Rio hanya cengengesan. Ia tidak berani mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya karena ia pasti akan kalah dari Dara.

"Maaf Dar. Gue tadinya mau ngetuk tapi lupa."

"Lupa lo bilang? Gue nulis di depan pintu supaya gak lupa. Lo gak bisa baca tulisannya? Atau mata lo buta? Lo masih pengen ngeliat kan? Gue---"

Salah ngomong lagi. Makin parah kalo kayak gini. Batin Rio

Belum sempat Dara menyelesaikan ucapannya Rio segera menyelanya.

"I'm so sorry. Gue janji gak bakal gitu lagi. Pinjem earphone lo ya soalnya punya gue udah rusak. Makasih Dara cantik." Ujar Rio kemudian menghilang sebelum Dara mencecarnya habis-habisan.

"Ih Iooooo. Ngeselin banget sih tuh orang. Mimpi apa gue punya sepupu macam gitu. Gak kak Daren, Ben, Io semua sama aja. Sama-sama nyebelin." Rutuk Dara

Kemudian ia berjalan ke kamar mandi sambil menggerutu.

***

Setelah selesai bersiap-siap Dara turun ke lantai bawah.
Ternyata sudah ada Dino yang sedang mengobrol dengan Daren.

"Loh dia udah nyampe tapi kok gak ngasih tau gue." Gumam Dara

"Din."

Dino menoleh kemudian menatap Dara cukup lama.
Dara hari ini sangat berbeda. Ia tampak lebih cantik dari biasanya.

"Dino." Panggil Dara

"Eh iya Dar."

"Ayo pergi entar telat."

Dino hanya mengangguk kemudian bangkit dari duduknya.

"Tumbenan Lo make up Ra. Biasanya juga gak pernah peduli kalo masalah penampilan." Ujar Daren

"Gue gak make up. Din ayo kita pergi." Ujar Dara kemudian menarik tangan Dino

"Ra."

"Ya."

"Kamu cantik." Ujar Dino

Dara yang mendengar pujian Dino tiba-tiba merasakan pipinya memerah.

"Kok pipinya merah."

"Ih enggak." Ujar Dara seraya menutup wajahnya

"Kalo lagi blushing gitu kamu makin cantik."

"Ih Dino. Udah mendingan kamu fokus nyetir aja. Jangan gangguin aku mulu."

Dino hanya tersenyum.

Cowok cuek dan Cewek jutek (SELESAI) [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang